Setelah renovasi, Sarinah diharap tidak hanya menjadi etalase UMKM. Semangat, komitmen, dan cara kerja harus ikut berubah. Sarinah diharapkan bisa selalu menjadi ikon bangsa dan membawa efek berganda pada UMKM.
Oleh
NINA SUSILO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Gedung pusat belanja modern pertama di Indonesia, Sarinah, diresmikan kembali setelah direnovasi. Kendati berubah wajah, misi awal Sarinah sebagai gedung perdagangan produk dalam negeri akan tetap dilanjutkan.
Presiden Joko Widodo, dalam peresmian transformasi Sarinah, Kamis (14/8/2022), menegaskan hal tersebut di hadapan Megawati Soekarnoputri, Presiden kelima RI sekaligus putri Presiden pertama RI Soekarno yang menggagas pendirian Sarinah. Tak hanya itu, hadir pula dua putra Soekarno, Guntur Soekarnoputra dan Guruh Soekarnoputra, serta Ketua DPR Puan Maharani yang juga cucu Soekarno.
Dalam acara ini, Presiden Jokowi didampingi Nyonya Iriana. Selain itu, hadir pula Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria.
Gedung Sarinah awalnya digagas Presiden Soekarno sebagai pusat dagang dan promosi barang-barang produksi dalam negeri, terutama hasil pertanian dan perindustrian rakyat. Didirikan dengan Akta Nomor 33 tanggal 17 Agustus 1962 dengan nama PT Sarinah Department Store Indonesia, Sarinah menjadi pelopor pusat perbelanjaan modern di Indonesia. Gedung Sarinah kemudian diresmikan 15 Agustus 1966.
Kendati berubah wajah, misi awal Sarinah sebagai gedung perdagangan produk dalam negeri akan tetap dilanjutkan.
Setelah dipugar sejak Juli 2020 sampai awal 2022, transformasi Sarinah diresmikan Presiden Jokowi pada Kamis (14/7/2022). Peresmian ditandai dengan membunyikan angklung oleh Presiden Jokowi, Megawati, dan para menteri. Selain itu, prasasti peresmian juga ditandatangani.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyebutkan Sarinah sebagai ikon penting bangsa yang merekatkan ingatan dari generasi ke generasi. Dia juga mengenang masa diajak kakeknya ke Sarinah di tahun 1973-1974. Masa itu, eskalator hanya ada di Sarinah karena itu dia pun naik turun menaiki eskalator.
”Digagas Proklamator Presiden pertama Ir Soekarno dengan misi sangat mulia untuk perdagangan barang-barang lokal produk dalam negeri kita. Ini yang akan kita teruskan," tutur Presiden.
Digagas Proklamator Presiden pertama Ir Soekarno dengan misi sangat mulia untuk perdagangan barang-barang lokal produk dalam negeri kita. Ini yang akan kita teruskan.
Presiden pun berpesan supaya transformasi Sarinah tidak hanya terbatas pada pemugaran bangunan fisik. Semangat, komitmen, dan cara kerja juga harus ikut berubah. Dengan demikian, Sarinah bisa selalu menjadi ikon bangsa dan membawa efek berganda untuk UMKM.
Apalagi, kurasi produk sangat ketat. Penataan produk juga ditangani dengan sangat detail dan indah. Presiden menilai tak masalah dengan harga mahal produk UMKM. Hal terpenting adalah kualitas sangat baik.
”Kita lihat sepatu yang kualitasnya sangat baik dan harganya sangat mahal. Enggak apa-apa. Jangan dijual barang yang dikerjakan dengan tangan dengan sangat baik dengan harga murah. Agar kita bangga dan menggunakan lebih banyak produk dalam negeri,” tuturnya.
Dalam laporannya, Erick membenarkan kurasi UMKM yang mencapai 500 di Sarinah sangat ketat.
”Supaya standar kita tidak kalah. Ini produk unggulan yang bisa go global dan bisa menguasai pasar lokal dulu," tuturnya dalam laporannya di peresmian Sarinah.
Kita lihat sepatu yang kualitasnya sangat baik dan harganya sangat mahal. Enggak apa-apa. Jangan dijual barang yang dikerjakan dengan tangan dengan sangat baik dengan harga murah. Agar kita bangga dan menggunakan lebih banyak produk dalam negeri.
Untuk menghidupkan ekosistem UMKM di Sarinah, pelibatan berbagai komunitas, seperti penari, penyanyi, dan artis, dilakukan. Karena itu, setelah empat bulan dibuka sampai peresmian, tercatat sudah lima juta pengunjung dari berbagai daerah hadir di Sarinah. Setiap hari, sekitar 40.000 pengunjung datang ke Sarinah.
Di sisi lain, Kementerian BUMN mendorong Sarinah-Sarinah mini sebagai ”jendela” produk lokal Indonesia di bandara-bandara. Harapannya, lebih banyak UMKM bisa naik kelas.
Etalase produk UMKM
Secara terpisah, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menjelaskan, Sarinah saat ini menjadietalase (showcase) produk UMKM unggulan. Pembeli atau importir bisa melihat produk-produk UMKM yang siap masuk pasar global di Sarinah. Karena itu, yang dihadirkan di Sarinah adalah UMKM artisan yang sudah dikurasi dengan baik dan kompetitif.
Di Sarinah produk UMKM menjadi berkelas. Dan sekarang banyak mal kelas atas yang mulai tertarik memberikan space kepada produk-produk UMKM. Sebelumnya susah sekali karena mereka tidak percaya bahwa UMKM bisa menarik pengunjung.
”Di Sarinah produk UMKM menjadi berkelas. Dan sekarang banyak mal kelas atas yang mulai tertarik memberikan space kepada produk-produk UMKM. Sebelumnya susah sekali karena mereka tidak percaya bahwa UMKM bisa menarik pengunjung," tambah Teten.
Untuk mendorong UMKM lain naik kelas, Teten dan Direksi PT Sarinah mengusulkan acara ekshibisi untuk menampilkan produk-produk UMKM rintisan supaya semakin dikenal. Ekshibisi dinilai lebih tepat untuk UMKM yang kapasitas produksi dan varian produknya masih terbatas.
Selain itu, lanjut Teten, rumah UMKM bukan hanya Sarinah. Sekarang ada M Bloc, Pos Bloc, Fabric Bloc, dan lainnya. Para pelaku UMKM dan kepala dinas dari daerah juga beberapa kali dibawa ke Sarinah. Harapannya, mereka bisa mengembangkan kualitas supaya produk UMKM tidak dianggap produk murahan dan tidak berkualitas.