Diperiksa KPK, Eks Mendagri Gamawan Fauzi Bantah Kenal Paulus Tannos

KPK mendalami hubungan mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dengan bekas Dirut PT Sandipala Arthaputra Paulus Tannos yang menjadi tersangka kasus korupsi KTP elektronik. Gamawan hadir memenuhi panggilan KPK.

MARINA EKATARI

Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Rabu (29/6/2022). Gamawan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Paulus Tannos, Dirut PT Sandipala Arthaputra, dalam kasus dugaan korupsi pengadaan KTP elektronik. Paulus Tannos ditetapkan sebagai tersangka sejak 2019.

JAKARTA, KOMPAS — Komisi Pemberantasan Korupsi mendalami hubungan antara mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan bekas Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra Paulus Tannos. Namun, Gamawan menegaskan bahwa dirinya tidak kenal dan tidak pernah bertemu dengan salah satu tersangka kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik tersebut.

Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (29/6/2022), mengatakan, tim penyidik kini terus mendalami pihak-pihak yang berperan dalam kasus korupsi pengadaan paket penerapan KTP elektronik (KTP-el). Untuk mendalami hal tersebut, tim memeriksa mantan Mendagri Gamawan Fauzi.

”Hari ini, mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi diperiksa untuk tersangka PLS (Paulus Tannos),” ujar Ali. Keberadaan Paulus hingga saat ini belum ditemukan. Paulus diduga berada di Singapura.

Baca juga: KPK Terima Rp 86 Miliar dari Perampasan Aset Perkara KTP Elektronik

KOMPAS/LASTI KURNIA

Sidang lanjutan KTP elektronik memanggil sejumlah nama sebagai saksi, antara lain mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (16/3/2017).

Sebelumnya, KPK mengungkapkan bahwa pengungkapan kasus korupsi proyek KTP-el belum berakhir. Pada awal Maret 2022, dua tersangka dalam kasus tersebut ditahan KPK, yakni bekas Direktur Utama Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) Isnu Edhy Wijaya dan bekas Ketua Tim Teknis Teknologi Informasi Penerapan KTP-el dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Husni Fahmi. Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka proyek KTP-el sejak pertengahan Agustus 2019.

Saat itu, KPK juga menetapkan dua tersangka lain dalam kasus yang merugikan keuangan negara hingga Rp 2,3 triliun ini. Kedua tersangka tersebut adalah Paulus dan bekas anggota DPR, Miryam S Haryani.

Baca juga: Pengusutan Kasus KTP-el Belum Berakhir, KPK Tahan Dua Tersangka

Gamawan Fauzi diperiksa sekitar empat jam oleh penyidik KPK. Ia keluar dari Gedung Merah Putih KPK Jakarta sekitar pukul 14.00. Saat dikonfirmasi, Gamawan mengaku dikonfirmasi oleh penyidik soal hubungan antara dirinya dan Paulus. Namun, Gamawan membantah mengenal dan pernah bertemu dengan Paulus.

”Tadi saya ditanya (penyidik) pernah ketemu Paulus? Enggak pernah, dari sebelum (kasus) KTP ini, enggak pernah ketemu saya. Sejak sebelum tender pun sampai sekarang, enggak pernah ketemu saya. Enggak pernah komunikasi juga,” ucap Gamawan.