Partai Nasdem kembali disambangi elite Partai Demokrat, sehari setelah elite Partai Keadilan Sejahtera datang. Koalisi keduanya semakin mengerucut.
Oleh
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lobi para elite tiga partai politik, yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera semakin intens hari-hari ini. Setelah kemarin petinggi Partai Keadilan Sejahtera menemui jajaran Partai Nasdem, kali ini giliran petinggi Partai Demokrat yang menyambangi Partai Nasdem.
Untuk ketiga kalinya dalam 4 bulan terakhir, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang kerap disapa AHY menyambangi Nasdem Tower, Jakarta, Kamis (23/6/2022). AHY tiba sekitar pukul 10.50 dengan didampingi pengurus Partai Demokrat, antara lain Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Bendahara Umum Partai Denokrat Renville Antonio, dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman. Pertemuan berakhir sekitar pukul 13.00.
Belum lama ini, pada 5 Juni 2022, Susilo Bambang Yudhoyono dengan ditemani AHY juga mengunjungi Surya Paloh di Nasdem Tower. Kunjungan itu disebut sebagai silaturahmi sekaligus kunjungan balasan terhadap Surya Paloh yang membesuk SBY ketika dirawat di Klinik Mayo, Amerika Serikat, tahun lalu. Sebelumnya, pada 29 Maret 2022, AHY bersama pengurus Partai Demokrat juga menemui Surya Paloh di Nasdem Tower.
Sementara itu, sehari sebelumnya, Rabu (22/6), Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu juga menemui Surya Paloh di Nasdem Tower. Syaikhu didampingi antara lain oleh Wakil Ketua Majelis Syuro M Sohibul Iman, Sekretaris Jenderal Habib Aboe Bakar Al Habsy, dan Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman.
Dalam pertemuan yang disebut sebagai penjajakan koalisi itu, baik Paloh maupun Syaikhu mengakui ada berbagai kecocokan di antara kedua parpol berideologi nasionalis dan religius tersebut. Kemudian, masih pada hari yang sama seusai pertemuan petinggi kedua parpol, Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy mengunjungi Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat dan bertemu dengan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.
Seusai pertemuan dengan Surya Paloh, AHY mengatakan, mereka mendiskusikan banyak hal, termasuk kondisi politik di Indonesia. Terkait hal itu, AHY menyampaikan bahwa Partai Demokrat bermaksud untuk membangun kesamaan visi, misi dan platform dengan Partai Nasdem.
Pada akhirnya, jika semakin intensif komunikasi yang bisa kami lakukan, mudah-mudahan terbuka ruang yang lebih luas bagi kebersamaan perjuangan, baik Partai Nasdem maupun Partai Demokrat, ke depan.
”Pada akhirnya, jika semakin intensif komunikasi yang bisa kami lakukan, mudah-mudahan terbuka ruang yang lebih luas bagi kebersamaan perjuangan, baik Partai Nasdem maupun Partai Demokrat, ke depan,” kata AHY.
AHY menyampaikan, baik Partai Nasdem maupun Partai Demokrat memiliki ikatan batin yang sudah dibangun sejak Pemilu 2004. Hal itu menjadi modal sekaligus memperkuat hubungan keduanya ke depan.
Kedua partai pun sepakat tidak terburu-buru membentuk koalisi antara satu dan yang lain, yang justru akan saling mengunci satu dengan yang lain. Sebaliknya, keduanya sepakat menikmati proses yang terjadi hingga terbentuk ruang dan momentum yang baik bagi keduanya.
”Beliau (Surya Paloh) juga mengingatkan kita tidak boleh terburu-buru, semuanya harus di-update dengan baik karena memang inilah nature dari politik kita yang begitu dinamis, penuh dengan kejutan, kadang-kadang misterius, tetapi dengan semakin dekat dan juga semakin sering kami bisa berkomunikasi dan bersilaturahmi, maka akan semakin kuat lagi semangatnya,” ujar AHY.
Sementara Surya mengatakan, kunjungan AHY tersebut semakin mempererat komunikasi dan silaturahmi yang selama ini telah dibina. Kedekatan itu merupakan keinginan kedua belah pihak agar dapat secara bersama-sama berkontribusi bagi bangsa ini.
Surya juga membenarkan bahwa pertemuan yang dilakukan kedua belah pihak merupakan penjajakan ke arah koalisi. Namun, penjajakan itu disebutnya baru di tingkat permulaan, belum mencapai koalisi.
”Mencoba untuk melihat, mendengarkan pikirannya, termasuk juga kita tidak hanya membahas masalah pemilu, tetapi bagaimana kondisi kekinian yang ada di negeri kita dan dunia internasional dengan berbagai masalahnya,” tutur Surya.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan, dengan pertemuan antara kedua parpol tersebut, yang terjadi ke depan adalah intensifikasi pertemuan antara keduanya. Jika pertemuan antara Partai nasdem dan Partai Demokrat lebih bersifat kultural, pada pertemuan hari ini lebih bersifat pertemuan antara partai dan partai.
Mencoba untuk melihat, mendengarkan pikirannya, termasuk juga kita tidak hanya membahas masalah pemilu, tetapi bagaimana kondisi kekinian yang ada di negeri kita dan dunia internasional dengan berbagai masalah.
” Inikan warna Nasdem itu biru-kuning ketemu dengan Demokrat yang oranye dan biru . Y a , itu sebuah perpaduan orkestrasi yang indah ,” ujar Willy.
Pertemuan SBY-JK
Pada Kamis sekitar pukul 09.45, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menemui Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas. Menurut Staf Pribadi SBY, Ossy Dermawan, pertemuan keduanya berlangsung dalam suasana penuh keakraban sebagai dua sahabat. Dalam pertemuan tersebut, terjadi tukar-menukar pikiran danpandangan menyangkut masa depan bangsa dan negara.
”Meskipun tidak lagi aktif dalam kegiatan politik sehari-hari, keduanya masih terpanggil untuk ikut memikirkan jalan menuju Indonesia yanglebih baik dan lebih sejahtera,” kata Ossy sebagaimana dalam keterangan tertulis.
Terkait dengan pertemuan keduanya, menurut AHY, tidak ada pertemuan spesifik yang dibicarakan dan kebetulan berbarengan dengan pertemuannya bersama Surya Paloh. Bagi AHY, baik JK, SBY, maupun Surya Paloh adalah tiga sahabat dalam berdemokrasi dan berpolitik. Dengan demikian, pertemuan sebagai sahabat itu dinilai sebagai hal yang positif.