PKS Mulai Siapkan Mesin Partai Kejar Target 15 Persen pada Pemilu 2024
Partai Keadilan Sejahtera mulai konsolidasi internal. Mesin partai akan disiapkan agar bisa bekerja optimal di sisa waktu jelang Pemilu 2024. Presiden PKS Ahmad Syaikhu berharap target 15 persen atau 86 kursi DPR diraih.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Keadilan Sejahtera mulai melakukan konsolidasi internal. Mesin partai akan dipersiapkan agar bisa bekerja optimal di sisa waktu yang ada jelang Pemilu 2024. Dengan harapan, target meraih minimal 15 persen pada Pemilu 2024 dapat tercapai.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu, dalam pidato pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PKS, Senin (20/6/2022), di Jakarta, mengatakan, target kemenangan minimal 15 persen harus tercapat pada Pemilu 2024. Artinya, dari 575 kursi legislatif, PKS mengincar sedikitnya 86 kursi di DPR.
”Momentum 2024 ini betul-betul menjadi tahun kemenangan yang sejati bagi PKS. Kemenangan yang bermartabat dan mudah-mudahan ditargetkan kepada DPP PKS bahwa minimal 15 persen bisa dicapai di tahun 2024 yang akan datang,” ujar Syaikhu.
Rapimnas PKS ini dihadiri unsur jajaran pengurus Dewan Pengurus Pusat (DPP) dan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS semua provinsi se-Indonesia. Rapimnas akan digelar hingga Selasa (21/6).
Perlu saya tegaskan bahwa PKS is not for sale to oligarch. Kita pun tentu perlu berikhtiar bagaimana kemudian mengatasi politik praktis yang sedemikian bertebarannya money politic di tengah masyarakat.
Syaikhu menyinggung kondisi perpolitikan Pemilu 2024 nanti yang kemungkinan besar akan diwarnai dengan politik uang dan oligarki. Namun, dirinya menolak hal tersebut. Ia meyakini PKS dapat memenangi Pemilu 2024 jika para kader bisa menegakkan idealisme yang tetap menolak penerapan politik uang dan oligarki.
”Perlu saya tegaskan bahwa PKS is not for sale to oligarch. Kita pun tentu perlu berikhtiar bagaimana kemudian mengatasi politik praktis yang sedemikian bertebarannya money politic di tengah masyarakat,” tuturnya.
Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi menambahkan, Rapimnas PKS kali ini merupakan momen menyatukan gerak langkah bagi seluruh kader untuk pemenangan Pemilu 2024. Selain itu, Rapimnas juga sebagai bahan evaluasi agenda yang telah dilaksanakan untuk rekomendasi perbaikan agenda menghadapi pemilu mendatang.
Hal ini penting dilakukan karena saat ini partai politik mulai berusaha menarik simpati masyarakat agar lolos ambang batas parlemen. ”Oleh karena itu, hari ini kita melakukan rapimnas dalam rangka mempersiapkan mesin partai, melakukan evaluasi dan perbaikan yang lebih baik lagi menghadapi event politik nasional yang semakin dinamis,” ucapnya.
Dinamika koalisi
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman tak memungkiri bahwa jelang Pemilu 2024 tentu PKS juga akan mencari mitra koalisi. Ia menegaskan, proses penjajakan dengan parpol lain terus dilakukan. ”Tentu kami belum bisa menyebutkan sekarang ini, sekarang akan mana dan dengan mana,” katanya.
Nanti mereka akan menyampaikan, menurut mereka di daerah masing-masing itu, kira-kira capres yang kondusif untuk memberikan cocktail effect kepada PKS kira-kira siapa saja.
Namun, ia menegaskan, sejauh ini, PKS masih berpegang teguh pada keputusan Majelis Syuro yang akan menokohkan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri sebagai tokoh nasional. Berkaitan apakah Salim Segaf akan diusung sebagai calon presiden atau calon wakil presiden, tentu hal tersebut akan dievaluasi lebih lanjut dalam rapat Majelis Syuro.
Ia pun tak memungkiri bahwa dalam rapimnas ini akan ada sesi di mana panitia meminta usulan dari DPW dan DPD terkait nama bakal capres yang akan diusung PKS. ”Nanti mereka akan menyampaikan, menurut mereka di daerah masing-masing itu, kira-kira capres yang kondusif untuk memberikan cocktail effect kepada PKS kira-kira siapa saja,” tuturnya.
Bisa memanfaatkan peluang
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, sebenarnya PKS memiliki peluang memanfaatkan secara elektoral minimal 30-35 persen masyarakat yang tak puas terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Sebab, mereka yang tak puas secara politik sejauh ini hanya ditampung oleh dua partai yang berada di luar pemerintahan, yakni Partai Demokrat dan PKS.
”Nanti mungkin rapimnas bisa menggulirkan rekomendasi karena bagaimanapun ceruknya lumayan, kan, sebesar 30-35 persen,” ucap Burhanuddin.