logo Kompas.id
Politik & HukumMerawat Warisan Para Guru...
Iklan

Merawat Warisan Para Guru Bangsa

Selama dua dekade Indonesia telah kehilangan cendekiawan Muslim yang konsisten memperjuangkan Islam, Indonesia, dan kemanusiaan. Mereka adalah Cak Nur, Gus Dur, dan terakhir Buya Syafii.

Oleh
ANITA YOSSIHARA, DIAN DEWI PURNAMASARI
· 5 menit baca
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif meninggalkan lokasi seusai acara peresmian rumah susun dan ruang kelas baru Pondok Pesantren Modern Terpadu Prof. Dr. Hamka II Padang di Padang, Sumatera Barat, Selasa (3/9/2019).
KOMPAS/YOLA SASTRA

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif meninggalkan lokasi seusai acara peresmian rumah susun dan ruang kelas baru Pondok Pesantren Modern Terpadu Prof. Dr. Hamka II Padang di Padang, Sumatera Barat, Selasa (3/9/2019).

Wafatnya mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Ma’arif pada 27 Mei lalu masih menyisakan duka mendalam, bukan hanya bagi warga persyarikatan, tetapi juga seluruh bangsa Indonesia. Buya Syafii kembali keharibaan Ilahi menyusul Nurcholish Madjid dan Abdurrahman Wahid, guru bangsa lain yang sudah lebih dulu menghadap Sang Khalik.

Kepergiannya ditangisi tak hanya oleh umat Muslim, tetapi juga umat agama lain. Ucapan bela sungkawa dari tokoh dan masyarakat dari beragam latar belakang suku, ras, agama, dan golongan mengalir deras, bahkan hingga saat ini. Sejumlah tokoh lintas agama berdatangan ke Masjid Gedhe, Kauman, Yogyakarta, untuk memberikan penghormatan terakhir.

Editor:
ANITA YOSSIHARA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000