PT PAL dan Pabrik Kapal Italia Fincantieri Jajaki Kerja Sama
Fincantieri yang akan menjual delapan kapal fregat ke Indonesia menjajaki kemungkinan kerja sama dengan PT PAL.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT PAL Indonesia menerima kunjungan tim dari Fincantieri, pabrik kapal Italia yang menurut rencana akan menjual delapan fregat ke Indonesia. Manajemen kedua pabrik tersebut membicarakan potensi kerjasama.
Senior Executive Vice President (SEVP) Transformasi Manajemen PT PAL Satriyo Bintoro, Selasa (17/5/2022), di Surabaya, menyambut pihak Fincantieri yang disebutnya perusahaan kapal terbesar di Eropa. Menurut Satriyo, tidak menutup kemungkinan akan ada potensi kerja sama di antara keduanya di masa depan.
Pertengahan tahun 2021, Fincantieri mengumumkan telah membuat kesepakatan dengan Kementerian Pertahanan RI. Indonesia berniat membeli enam kapal perang kelas fregat FREMM dan dua kapal bekas kelas fregat Maestrale. Seorang pejabat tinggi Kemenhan mengonfirmasi kesepakatan tersebut. Menurut dia, kesepakatan itu akan efektif begitu ada pembayaran. Namun, ia mengatakan untuk dua kapal bekas, belum ada kepastian.
Kunjungan perdana Fincantieri itu dipimpin oleh Francesco Maione. Satriyo mengajak rombongan Fincantieri meninjau area fasilitas produksi PT PAL Indonesia, yakni di Divisi Kapal Perang dan Divisi Kapal Niaga. Fransesco mengapresiasi fasilitas produksi dan sistem alur produksi PT PAL.
Dalam kunjungan empat hari ini, ada beberapa agenda yang akan dibicarakan. Agenda itu, di antaranya meninjau aspek design engineering, supply chain, dan quality assurance PT PAL Indonesia. ”Terima kasih telah menerima kami sebagai bagian dari rencana untuk kerja sama dan untuk meningkatkan kemampuan kita,” kata Aurora Buzzo selaku Proposal and Negotiation Manager Fincantieri seperti disampaikan dalam keterangan tertulis PT PAL.
PT PAL telah memiliki banyak pengalaman kerja sama dengan pabrik kapal internasional. Dengan Damen Shipyard-Belanda, kerja sama dilakukan untuk membangun Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) KRI Raden Eddy Martadinata-331 dan KRI I Gusti Ngurah Rai-332. Dengan Babcock International-Inggris khususnya dalam bidang desain kapal, serta yang terbaru, Naval Group.
”Kerja sama strategis di bidang pertahanan maritim merupakan wujud diplomasi politik internasional yang kuat serta untuk menjadi perusahaan yang mendunia,” kata Satriyo.