Akhirnya Bisa Kumpul Juga Setelah Presiden Wapres Juga Berlibur Bersama...
Perangkat yang melayani Presiden dan Wapres biasanya sangat sulit dapat libur saat Idul Fitri. Namun, tahun ini, sebagian besar bisa menikmati kumpul keluarga setelah cuti bersama dan Presiden Wapres juga libur bersama.
Oleh
NINA SUSILO
·5 menit baca
Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah betul-betul menjadi hari raya penanda kemenangan setelah menunaikan ibadah Ramadhan dan kumpul keluarga. Staf dan perangkat yang biasanya bertugas melekat pada Presiden dan Wakil Presiden RI pun sebagian besar akhirnya bisa merasakan Lebaran bersama keluarga. Pasalnya, saat cuti bersama yang dimulai 29 April hingga 6 Mei mendatang, mereka juga diminta cuti bersama.
Informasi yang diterima Kompas, Presiden mau ke Istana Yogyakarta atau Gedung Agung tanpa didampingi sama sekali perangkat, seperti dari Kepala Sekretariat Presiden, protokol, dan lainnya. Wapres seusai shalat Id kemarin juga langsung ke kampung halamannya di Tanara, Banten, dan selanjutnya berkumpul ke Cimanggis, Bogor, Jawa Barat.
”Hanya Paspampres yang melekat dan Kepala Biro Pers saja. Presiden hanya ingin ditemani bersama keluarga, juga Pak Wapres,” ujar sumber Kompas saat dihubungi beberapa hari lalu di Jakarta. Untuk itu, Kepala Sekretariat Presiden Kemensetneg Heru Budi Hartono dan Deputi Protokol, Pers, dan Media Bey T Machmuddin serta pejabat perangkat lainnya yang biasanay 24 jam melekat di Presiden pun tak ada di Gedung Agung,
Hanya Paspampres yang melekat dan Kepala Biro Pers saja. Presiden hanya ingin ditemani bersama keluarga, juga Pak Wapres.
Tinggalkan Istana Bogor
Lebih jauh, saat dihubungi perangkat Istana lainnya juga menuturkan hal yang sama. Staf rumah tangga Istana Kepresidenan Bogor Cecep Koswara, misalnya. Tak lagi bertugas di Istana Bogor karena Presiden Joko Widodo sejak Sabtu (30/4/2022) sudah meninggalkan Istana Bogor menuju Gedung Agung Yogyakarta. Karena itu, Koswara pun merasakan libur hari raya Idul Fitri. Dia pun berlebaran bersama keluarga sembari saling mengunjungi kerabat dan teman-temannya.
”Nguriling (keliling) terus ini. Sekarang lagi mau persiapan ke saudara-saudara. Walau sebentar-sebentar, yang penting ketemu berjabat tangan. Soalnya beda, kirim hamper dan datang langsung, jabat eratnya beda,” tuturnya.
Cecep yang berpuluh tahun bertugas di Istana Bogor tetap stand by kendati libur. Ketika acara mendadak muncul, dia akan segera bergegas menunaikan tugas.
Tahun-tahun sebelumnya, kerap kali dia bertugas di hari pertama Lebaran. Namun, karena keluarga besarnya kebanyakan tinggal di Bogor, keriaan berlebaran dan bertemu tetap bisa dilakukan sepulang tugas sore hari.
Cecep sendiri sudah terbiasa melayani Presiden-Presiden yang berada di Istana Kepresidenan Bogor di hari Lebaran, baik masa Presiden Megawati Soekarnoputri, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, maupun Presiden Joko Widodo saat ini. Dia tetap mementingkan tugasnya. ”Harus tahu diri, kami ’kan pelayan, (ibaratnya) abdi dalem, ya dinikmati saja,” ujarnya.
Tapi tahun ini, Cecep tetap menikmati silaturahmi bersama keluarga besarnya maupun teman-teman di hari raya Idul Fitri.
Nguriling (keliling) terus ini. Sekarang lagi mau persiapan ke saudara-saudara. Walau sebentar-sebentar, yang penting ketemu berjabat tangan. Soalnya beda, kirim hamper dan datang langsung, jabat eratnya beda.
Kepala Biro Protokoler Sekretariat Wakil Presiden Sapto Harjono pun gembira di Idul Fitri 1443 Hijriah ini. Kendati tak mudik ke Semarang, dia berkumpul bersama keluarga besar istrinya di Cilandak, Jakarta. ”Saya di sini (Jakarta) saja. Siapa tahu ada kegiatan,” ujarnya.
Sembari tetap waspada mengawal agenda dadakan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Sapto tetap menikmati kumpul keluarga di hari raya Idul Fitri tahun ini. ”Tahun-tahun lalu ’kan terbatas banget. Kami juga enggak berani kumpul. Kalau tahun lalu, ’kan enggak berani keluar, jadi cuma video call doang. Sekarang, keluar juga enggak waswas,” tuturnya.
Staf peralatan Sekretariat Presiden Iwan juga menikmati hari liburnya Lebaran tahun ini. Biasanya, dia akan tugas menyiapkan segala peralatan yang diperlukan di berbagai kegiatan Presiden di hari pertama Idul Fitri, seperti gelar griya atau open house. Maklum, Wapres Amin kali ini, sesuai anjuran pemerintah sendiri, hanya membuka open house untuk keluarganya sendiri. ”Tidak dibuka untuk pejabat, jadi saya datang ke rumah pak Jusuf Kalla saja,” ujar seorang pejabat di Istana Wapres yang tak mau disebut namanya itu saat bertemu Kompas di kediaman pribadi mantan Wapres Kalla itu.
Tahun ini, dia menikmati hari pertama di rumah orangtuanya dan di hari kedua di rumah mertua. Kendati semua berlokasi di Jakarta, kumpul keluarga bisa dilakukan lebih tenang. ”Ini rezeki seluruh masyarakat Indonesia, tahun lalu ’kan Covid-19, enggak bisa ke mana-mana kita semua,” ujarnya.
Melekat terus
Lebih jauh juga diungkapkan oleh Deputi Bidang Protokoler Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin. Selama ini, Bey hampir tak pernah lepas dari kegiatan Presiden Joko Widodo baik di Jakarta maupun luar kota, bahkan luar negeri. Tahun ini, Idul Fitri dan kumpul keluarga bisa dinikmati. ”Sebenarnya sejak pandemi kami bisa berlebaran sendiri-sendiri (di rumah). Tapi pas pandemi, kami enggak kumpul keluarga. Tahun ini ngumpul di rumah saya, ibu saya juga di rumah,” tutur Bey.
Hidangan Lebaran seperti rendang dan opor sudah pasti tersedia. Dia pun membenarkan sembari tertawa ketika ditanya apakah siomay bernama Koh Ebey yang diproduksi keluarganya ikut disajikan. Meski tak ada acara khusus kecuali berbincang santai dan saling menanyakan kabar terbaru, rasa syukur sangat dirasakan. ”Kami akhirnya bisa kumpul setelah dua tahun, berasa Lebaran lagi,” ujarnya.
Sebenarnya sejak pandemi kami bisa berlebaran sendiri-sendiri (di rumah). Tapi pas pandemi, kami enggak kumpul keluarga. Tahun ini ngumpul di rumah saya, ibu saya juga di rumah.
Staf Khusus Presiden Ayu Kartika Dewi juga berbagi kegembiraan berlebaran bersama keluarga di media sosialnya. ”Lebaran kami diisi dengan ketawa-ketawa, main board games + seseruan nyanyi bareng sambil main gitar + makannn,” tulisnya.
Kegembiraan berkumpul keluarga ini yang diharapkan Presiden Joko Widodo bisa dinikmati sebanyak mungkin masyarakat Indonesia. Karena itu, ketika kasus Covid-19 di Indonesia melandai dan cakupan vaksinasi dinilai memadai, pemerintah membolehkan masyarakat mudik setelah dua tahun membatasinya.
Presiden Jokowi sendiri merayakan Idul Fitri 1443 Hijriah di Yogyakarta bersama keluarganya. Putranya Gibran Rakabuming Raka, menantu Selvi Ananda, dan dua cucu Jan Ethes dan La Lembah Manah serta putra bungsu Kaesang Pangarep sudah hadir di Yogyakarta. Presiden tinggal menunggu kehadiran putri sulungnya, Kahiyang Ayu, bersama suaminya, Bobby Nasution, serta dua anak mereka, Sedah Mirah dan Panembahan Al Nahyan. Menurut rencana, keluarga besar akan melanjutkan berlibur di Istana Tampaksiring Bali esok sampai masa libur Lebaran berakhir.
Untuk itu, Presiden pun meminta perangkat kepresidenan yang melekat sesedikit mungkin. Hanya Pasukan Pengamanan Presiden serta beberapa orang protokoler dan biro pers saja yang hadir.
Adapun Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Nyonya Wury berkumpul keluarga di Pondok Pesantren An Nawawi, Tanara, Kabupaten Serang, Banten. Hari ini, Wapres Amin dan Nyonya Wury kembali ke kediaman pribadi di Cimanggis, Depok.
Tentu bagi perangkat Istana yang selama ini melekat 24 jam dengan Presiden dan Wapres, cuti bersama ini menjadi momentum khusus. Bagi mereka ini, kesempatan yang langka. Di hari raya Idul Fitri sebagai ibadah selama bulan Ramadhan tahun ini, harus benar-benar bisa dimaknai dengan penguat hubungan keluarga dan silaturahmi. Harapannya, setelah bersilaturahmi, hubungan semakin baik, kegembiraan menjadi modal dalam bekerja kembali selama 24 jam mendampingi Presiden dan Wapres.