logo Kompas.id
Politik & HukumSkema Pembiayaan IKN Nusantara...
Iklan

Skema Pembiayaan IKN Nusantara Dipertanyakan

Butuh biaya besar untuk pemindahan dan pembangunan ibu kota negara baru. Pemerintah menyiasati dengan rencana memadukan penggunaan APBN, skema KPBU, dan pembangunan oleh swasta.

Oleh
NINA SUSILO, CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
· 4 menit baca
Suasana titik nol IKN Nusantara di kawasan PT ITCI Hutani Manunggal, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (22/3/2022). Pemerintah akan menanam sejumlah tanaman khas di tempat ini guna mewujudkan <i>forest city</i>.
SUCIPTO

Suasana titik nol IKN Nusantara di kawasan PT ITCI Hutani Manunggal, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (22/3/2022). Pemerintah akan menanam sejumlah tanaman khas di tempat ini guna mewujudkan forest city.

JAKARTA, KOMPAS — Skema pembiayaan pembangunan dan pemindahan ibu kota negara dipertanyakan banyak kalangan. Kapasitas fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara terbatas, sementara pembangunan kantor pemerintahan dengan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha juga berisiko.

Mengutip data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, pakar kebijakan publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, mengungkapkan, biaya pembangunan ibu kota negara (IKN) baru berasal dari tiga sumber. Sumber tersebut, yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), serta pembiayaan dari pihak swasta.

Editor:
ANITA YOSSIHARA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000