Presiden Jokowi Terkesan pada ”Wajah Baru” Kota Kupang
Pemerintah pusat menghabiskan anggaran hingga Rp 80 miliar untuk menata sejumlah kawasan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Penataan dilakukan untuk menambah daya tarik Kota Kupang sebagai destinasi wisata.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN KUNCORO MANIK
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Penataan kawasan seluas 51.900 meter persegi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, untuk menarik wisatawan akhirnya selesai dilaksanakan. Presiden Joko Widodo mengaku terkesan dengan ”wajah baru” Kota Kupang hasil penataan yang menghabiskan biaya hingga Rp 80 miliar itu.
”Saya sangat terkesan sekali hasil penataan kawasan di Kota Kupang. Dari kawasan Kota Lama Kupang, tepatnya di Pantai Lai-Lai Besi Kopan, dan juga di sini di Pantai Kelapa Lima, serta yang ketiga Koridor 3 Jalan Frans Seda,” ujar Presiden Jokowi ketika meresmikan penataan kawasan Kota Kupang di Pantai Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, Kamis (24/3/2022).
Penataan Kota Kupang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bertujuan untuk mendukung aktivitas pariwisata di destinasi wisata superprioritas Labuan Bajo. Setidaknya tiga kawasan di Kota Kupang, yakni Pantai Lai-Lai Besi Kopan atau Kota Lama, Pantai Kelapa Lima, dan Koridor 3 Jalan Frans Seda, ditata ulang secara bertahap sejak tahun 2020 hingga 2021.
Penataan kawasan mencakup area seluas 51.900 meter persegi dan memakan biaya hingga Rp 80 miliar. Revitalisasi dilakukan dengan menata kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk. Selain itu juga pembangunan sekolah dan politeknik.
Selain mendukung destinasi wisata superprioritas, penataan juga dilakukan untuk menambah destinasi wisata di Kota Kupang. ”Kami harapkan juga penataan akan mengubah wajah destinasi wisatanya dan membuat pengunjung makin senang dan nyaman berkunjung ke NTT, khususnya Kota Kupang,” ujar Presiden.
Penataan kawasan Kota Kupang diharapkan akan memberikan sejumlah manfaat. Kawasan Kota Lama sebagai ikon Kota Kupang, misalnya, dirancang menjadi destinasi wisata kuliner yang mampu menampung 140 pedagang lokal. Tak hanya itu, Kota Lama juga ditata menjadi ruang terbuka publik yang dapat dimanfaatkan untuk atraksi seni dan budaya Provinsi NTT. Dengan begitu, diharapkan kunjungan wisatawan ke Kota Kupang akan terdongkrak.
Kami harapkan juga penataan akan mengubah wajah destinasi wisatanya dan membuat pengunjung makin senang dan nyaman berkunjung ke NTT, khususnya Kota Kupang.
Seusai peresmian, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menyebut bahwa penataan di Pantai Kelapa Lima antara lain dilakukan dengan menata areal pedagang ikan bakar agar lebih rapi, tidak kumuh seperti sebelumnya. ”Waktu itu, Presiden akhirnya minta Bapak Menteri PUPR untuk melakukan penataan kawasan di Kota Kupang,” ujar Diana.
Penataan kawasan Kota Kupang juga tetap mengusung kearifan lokal dengan memunculkan atap-atap bangunan khas Kupang yang menjadi ciri khas dari Kota Kupang. Penataan tersebut juga menonjolkan keindahan alam pantai, seperti pantai berlumut, untuk menarik wisatawan.
Presiden Joko Widodo meresmikan penataan kawasan Kota Kupang dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (24/3/2022).
Atap bangunan khas Kupang juga dihadirkan di Pantai Lai-Lai Besi Kopan. Kawasan taman dilengkapi dengan aneka lampu yang menambah kecantikan kota. ”Lebih bagus lebih nyaman dan untuk makan pun juga lebih nyaman. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat bagi Kota Kupang. Satu pesan saya adalah jaga kebersihannya dan jaga aset yang sudah kita bangun,” ujar Diana.
Salah satu pedagang kaki lima di Pantai Kelapa Lima, Lany, mengaku senang karena kawasan pantai sudah tertata rapi. ”Sudah terlalu jauh, sudah tambah bagus. Pokoknya sudah. Pokoknya, ya, mau bilang sangat bagus, sangat terlalu bagus,” kata Lany.
Ia berharap agar usahanya bisa lebih lancar setelah peresmian penataan kawasan Kota Kupang tersebut. ”Merasa berterima kasih kepada Bapak Presiden karena sedang membangun taman ini, di depan rumah saya, sudah begitu bagus terus bisa jualan juga. Masyarakat minta terima kasih sama saya kepada Bapak Presiden,” tuturnya.
Dalam kunjungan kerja ke Kota Kupang, Presiden Jokowi juga memberikan Bantuan Langsung Tunai kepada pedagang kaki lima dan warung yang berada di Pasar Penfui, Kecamatan Maulafa. Seperti biasanya, Presiden juga menyempatkan membeli aneka barang, mulai dari kacang tanah, daun singkong, hingga sayur bunga pepaya. Tak lupa, ia memberikan uang lebih banyak dari harga yang seharusnya dibayarkan.