Masuk tahun politik, Presiden Jokowi berharap GMNI bisa menjadi bagian dari barisan nasional yang memperkuat ideologi pancasila, ekonomi berdikari,dan kebudayaan nasional. Sebelumnya GMNI temui Presiden Jokowi di Istana.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN KUNCORO MANIK
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam pertemuan dengan Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia atau PA GMNI, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi terkait ideologi Pancasila di Indonesia semakin kompleks. Alumni GMNI diminta untuk turut memperkuat dan mensosialisasikan ideologi pancasila, ekonomi yang berdikari, dan kebudayaan nasional.
”Ideologi yang datang dari luar tidak sesuai dengan keberagaman yang ada di Indonesia sehingga ini juga menjadi persoalan yang kami bahas bersama,” kata Ketua Harian PA GMNI Aruji Wahyono usai bertemu dengan Presiden Jokowi yang berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (21/3/2022).
Memasuki tahun politik jelang pemilihan umum, Presiden Jokowi berharap agar GMNI bisa menjadi bagian dari barisan nasional. “Presiden berharap GMNI jadi bagian barisan nasional yang memperkuat ideologi pancasila, ekonomi berdikari, dan kebudayaan nasional,” tambah Aruji yang bertemu Presiden dengan didampingi lima pengurus PA GMNI.
Barisan GMNI ini termasuk dalam barisan nasionalis yang bertanggung jawab untuk turut menjaga keberagaman NKRI dan juga menjaga keberagaman kebudayaan yang ada di Indonesia. “Itu adalah kewajiban kami sebagai alumni GMNI,” tambah Aruji.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi dunia telah berubah. Perubahan drastis secara global ini membutuhkan adaptasi yang sangat cepat. Presiden Jokowi menyebut bahwa pandemi Covid-19 juga telah merubah total struktur geopolitik dan geoekonomi.
Dengan pandemi ini, struktur geopolitik dan geoekonomi sudah total berubah sehingga generasi muda Indonesia, termasuk alumni GMNI diharapkan bisa mengantisipasi adanya perubahan perubahan zaman ini.
”Dengan pandemi ini, struktur geopolitik dan geoekonomi sudah total berubah sehingga generasi muda Indonesia, termasuk alumni GMNI diharapkan bisa mengantisipasi adanya perubahan perubahan zaman ini,” ujar Aruji.
Dalam pertemuan yang disebut berjalan dengan hangat dan akrab tersebut, Pengurus PA GMNI melaporkan kepada Presiden Jokowi tentang susunan pengurus PA GMNI masa bakti 2021-2026. Penetapan kepengurusan itu berlangsung dalam rapat pleno VII Kongres IV PA GMNI di Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/12/2021).
Dihubungi secara terpisah, Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat yang telah terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum DPP PA GMNI masa bakti 2021-2026 mengaku berhalangan hadir untuk bertemu dengan Presiden Jokowi. ”Saya lagi dinas rapat tahunan MK sedunia di biro WCCJ-Venice (konferensi peradilan konstitusi sedunia),” ujar Arief.
Arena Kepemimpinan
Presiden juga mengharapkan kontribusi PA GMNI dalam berbagai arena kepemimpinan Indonesia, misalnya dalam presidensi G20.
Ketika membuka secara resmi Kongres IV PA GMNI Tahun 2021 secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Senin, 6 Desember 2021, Presiden Jokowi menyebut bahwa globalisasi telah melahirkan dunia yang diwarnai kompetisi super ketat. Oleh karena itu, satu pilar utama dalam menjaga kedaulatan adalah memenangi kompetisi.
Kepala Negara juga berpandangan bahwa kedaulatan harus diperjuangkan dengan keberanian untuk menemukan cara-cara baru. Menurut dia, untuk mendahului negara lain yang sudah lebih maju, Indonesia tidak boleh melalui ”anak tangga” yang sama yang ditempuh oleh negara-negara maju sebelumnya, tetapi harus melompat dan memiliki watak sebagai pencipta tren. Presiden juga mengharapkan kontribusi PA GMNI dalam berbagai arena kepemimpinan Indonesia, misalnya dalam presidensi G20.
Kala itu, Presiden menjelaskan bahwa presidensi Indonesia di G20 harus dimanfaatkan juga sebagai momentum untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia di dunia internasional, kepemimpinan Indonesia untuk mewarnai arah dunia, dan kepemimpinan Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang. Menurut dia, perjuangan ini adalah seperti perjuangan Bung Karno ketika mendukung perjuangan negara-negara jajahan untuk memperoleh kemerdekaan.
Sebagai wujud kontribusi nyata bagi masyarakat, PA GMNI, antara lain, aktif melakukan kegiatan sosial, seperti menyalurkan paket bantuan untuk korban gempa di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, awal Maret lalu. ”Ini bagian kepedulian alumni GMNI terhadap masyarakat yang sedang kena musibah,” kata Aruji.