Situgasi global, regional, dan nasional yang penuh dinamika akan berakibat langsung pada keamanan maritim.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meningkatnya dinamika keamanan maritim menuntut peningkatan kinerja Badan Keamanan Laut atau Bakamla. Organisasi Bakamla pun perlu dipertajam terutama di tataran pelaksana, kemampuan analis, dan kemampuan penegakan hukum.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat membuka Rapat Pimpinan (Rapim) Bakamla Tahun 2022 di kantor Bakamla, Jakarta, Senin (7/3/2022).
Dalam rapim bertajuk ”Wujudkan Sinergitas Penyelenggaraan Keamanan dan Keselamatan di Laut dalam Rangka Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional” itu, Mahfud selaku ketua forum keamanan, keselamatan, dan penegakan hukum di laut mengatakan, eselon pelaksana perlu tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Mahfud juga mengatakan, peranti lunak berupa prosedur standar operasi dalam penggunaan kapal-kapal patroli perlu dilengkapi. Prosedur ini akan menjadi pedoman standar keamanan laut nasional.
Mahfud juga menekankan soal pentingnya penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Bakamla. Ia meminta Bakamla mencetak pelaut-pelaut yang menguasai teknis dan taktis kepelautan, bisa memberi pertolongan dan penyelamatan di luat, serta mempunyai kemampuan penegakan hukum di laut hingga penyidikan.
Kepala Bakamla Aan Kurnia mengatakan, keamanan laut merupakan bagian dari keamanan nasional yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan strategis global, regional, dan nasional.
Saat ini konflik Rusia dan Ukraina, pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan masalah klasik dalam penggunaan senjata pemusnah massal atau weapon of mass destruction (WMD) menjadi permasalahan global. Dalam tatanan regional, ada konflik Laut Natuna Utara, dinamika geopolitik (QUAD/AUKUS), sengketa batas wilayah, dan BRI Initiative. Adapun di tataran nasional ada dinamika pembatasan ekspor minerba, penyiapan Ibu Kota Nusantara (IKN), inflasi, dan ancaman keamanan laut.
Aan mengatakan, berdasarkan analisis lingkungan strategis global, regional, dan nasional itu, Bakamla bekerja. Ia mengatakan, prioritas tahun 2022 ialah meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sistem peringatan dini melalui pertukaran informasi. Para analis juga perlu meningkatkan kualitas analisis. Ia juga menargetkan ada optimalisasi gelar operasi dengan memberdayakan operasi bersama. Kapasitas SDM menjadi salah satu sasaran terutama dalam bidang kapasitas dan kapabilitas penegakan hukum.
Beberapa kegiatan juga diharapkan bisa meningkatkan kinerja Bakamla, seperti pembinaan masyarakat maritim sebagai agen informasi.
Bakamla juga menargetkan terlaksananya pertemuan ASEAN Coast Guard dalam kerangka bilateral dan multilateral untuk meningkatkan kerja sama dan kepercayaan di Asia Tenggara.