Gempa M 6,6 yang berpusat di Pandeglang, Jumat (14/1/2022), telah merusak 3.000 rumah serta banyak fasilitas umum lain terutama di Kabupaten Pandeglang. Opsi relokasi dipertimbangkan untuk keselamatan warga.
Oleh
NINA SUSILO, HERU SRI KUMORO
·3 menit baca
PANDEGLANG, KOMPAS – Selain memastikan kebutuhan para pengungsi di Pandeglang, Banten, terpenuhi, pemerintah juga mempertimbangkan relokasi warga di kawasan yang kerap terguncang gempa. Di lokasi, gempa kerap mengguncang dan lokasi pusat gempa ini dinilai sebagai zona merah.
Sepanjang Januari 2022, Kampung Cibeulah, Desa Munjul, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, mengalami 42 kali gempa besar dan kecil. Hal ini disampaikan Menteri Sosial Tri Rismaharini kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang meninjau lokasi pascagempa di desa tersebut, Kamis (20/1/2022).
Sepanjang Januari 2022, Kampung Cibeulah, Desa Munjul, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, mengalami 42 kali gempa besar dan kecil.
Salah seorang warga membenarkan seringnya gempa mengguncang. Namun, disampaikan pula gempa yang besar terasa dua kali pada bulan Januari ini. ”Biasanya enggak sampai ambruk, baru yang kemarin,” katanya kepada Wapres Amin yang didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, dan Bupati Pandeglang Irna Narulita.
Gempa terakhir terjadi Jumat (14/1/2022) dengan pusat terletak pada 7,2 LS dan 105.05 BT. Gempa berkekuatan M 6,6 ini merusakkan ribuan rumah, baik di Kabupaten Pandeglang maupun beberapa daerah lain.
Sampai Senin (17/1/2022), BNPB mencatat gempa tersebut mengakibatkan 3.079 rumah rusak, baik rusak berat, sedang, maupun ringan. Lokasi rumah rusak pun tersebar di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bogor. Namun, kondisi kerusakan terparah terdapat di Pandeglang.
Selain itu, banyak pula fasilitas umum yang rusak akibat gempa. Setidaknya, 51 gedung sekolah rusak, demikian pula 17 unit fasilitas kesehatan, 8 unit kantor pemerintah, 3 unit tempat usaha, dan 21 tempat ibadah.
Wapres Ma’ruf Amin dalam keterangan pers seusai peninjauan mengatakan, pemetaan kerusakan rumah warga dan fasilitas umum ditangani Kepala BNPB dan Menteri Sosial. Setelah inventarisasi, bantuan akan diberikan sesuai kerusakan yang dialami.
Adapun kebutuhan pengungsi, seperti konsumsi, tenda untuk hunian sementara, serta kebutuhan lain, juga ditangani Kementerian Sosial dan BNPB. ”Bu Menteri Sosial, Kepala BNPB terus di lapangan memantau keadaan termasuk juga fasilitas umum, kesehatan, pendidikan yang rusak akan terus diperbaiki,” ucap Wapres Amin.
Untuk jangka panjang, lokasi yang kerap menjadi pusat gempa dan dinilai sebagai zona merah perlu direlokasi.
Untuk jangka panjang, lokasi yang kerap menjadi pusat gempa dan dinilai sebagai zona merah perlu direlokasi. Pemerintah akan melakukan pemetaan dan mencari lokasi yang aman untuk memindahkan penduduk.
Dalam dialog dengan penduduk, ucap Wapres Amin, umumnya warga tidak keberatan dengan relokasi. Relokasi menjadi pertimbangan untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga seperti yang diterapkan untuk warga di sekitar Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
Dalam peninjauan ini, Wapres juga menyerahkan bantuan berupa seribu paket sembako dan 500 paket peralatan sekolah. Bantuan diserahkan kepada 10 orang perwakilan penerima yang terdiri dari 5 orang masyarakat dan 5 anak-anak.