logo Kompas.id
Politik & HukumNU Tidak Ingin Jadi Tunggangan...
Iklan

NU Tidak Ingin Jadi Tunggangan Politik

Upaya menempatkan sejumlah tokoh politik dari berbagai parpol di kepengurusan NU, dapat dimaknai sebagai upaya NU dekat dengan semua parpol. Selama ini, ada kecenderungan NU hanya dekat dengan PKB.

Oleh
Rini Kustiasih
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yhcB0Z30E4ZKmZTTuXdZm2gwPww=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2F7c5f31a7-8071-4cc5-85f3-05b292900c49_jpg.jpg
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar (kanan) bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (tengah) saat mengumumkan kepengurusan PBNU periode 2022-2027 di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Kepengurusan PBNU masa khidmat 2022-2027 lebih gemuk dari biasanya.

JAKARTA, KOMPAS — Nahdlatul Ulama ingin menjaga jarak dan keseimbangan terhadap kepentingan politik serta ingin menjadi organisasi yang jauh dari kepentingan politik praktis semata. Hadirnya tokoh-tokoh politik di kepengurusan Nadhlatul Ulama yang baru di bawah kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf diharapkan bisa menjadi penyeimbang bagi berbagai kepentingan yang ingin menarik NU ke pusaran politik kepentingan.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, dalam upaya menjaga hubungan politik yang setara dengan semua kepentingan itu, kepengurusan di jajaran PBNU masa khidmat 2022-2027 melibatkan beragam tokoh dari berbagai latar belakang politik.

Editor:
Madina Nusrat
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000