Presiden Jokowi Berharap Berbagai Ujian Perkuat Tali Persaudaraan Bangsa
”Kita harus terus menggugah kesadaran untuk membangkitkan jiwa kemanusiaan, menggerakkan naluri persaudaraan, untuk bertindak dan membantu sesama,” kata Presiden Joko Widodo.
Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono, Nina Susilo
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lebih dari satu tahun, bangsa Indonesia menghadapi ujian berat. Selain pandemi Covid-19, rakyat juga mengalami keprihatinan, kedukaan, dan cobaan akibat bencana alam di berbagai daerah. Diharapkan, berbagai ujian itu dapat memperkuat tali persaudaraan serta menjadikan Indonesia semakin kuat dan tangguh.
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan secara virtual pada perayaan Natal Nasional Tahun 2021, Senin (27/12/2021), mengajak seluruh masyarakat untuk terus menggaungkan solidaritas dan gotong royong. Semua elemen bangsa didorong untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan dan bekerja untuk aksi kemanusiaan di seluruh wilayah Indonesia.
”Kita harus terus menggugah kesadaran untuk membangkitkan jiwa kemanusiaan, menggerakkan naluri persaudaraan, untuk bertindak dan membantu sesama,” kata Presiden.
Tidak seperti pada masa normal, perayaan Natal Nasional tahun 2021 dilaksanakan secara daring. Tema Natal tahun ini adalah ”Cinta Kasih Kristus Menggerakkan Persaudaraan”.
Kita harus terus menggugah kesadaran untuk membangkitkan jiwa kemanusiaan, menggerakkan naluri persaudaraan, untuk bertindak dan membantu sesama.
Presiden mengawali sambutannya dengan menuturkan bahwa tahun ini merupakan tahun kedua Natal dirayakan dalam kesederhanaan. Natal dirayakan tanpa kerumunan dan keramaian, namun tetap khidmat serta penuh kegembiraan.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh umat Kristiani yang merayakan Natal dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, menjaga situasi yang sudah mulai membaik agar tetap kondusif, agar risiko penyebaran Covid-19 dapat dikendalikan dan Indonesia bisa segera keluar dari pandemi.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengajak seluruh masyarakat untuk membangun optimisme, memperkuat ikhtiar lahir maupun batin, bekerja keras dan berdoa. Selain itu juga memberikan kontribusi serta manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
”Umat Kristiani yang saya hormati, sebentar lagi kita akan menapaki tahun baru, tahun 2022, yang harus kita sambut dengan semangat baru, dengan jiwa-jiwa yang mulia dan hati yang dipenuhi rasa cinta kasih. Hari esok harus lebih baik dari hari ini,” ujarnya.
Presiden mengingatkan bahwa jalan ke depan tidak selalu mudah, karena cobaan akan datang silih berganti. Akan tetapi, dengan semangat dan persatuan yang kuat, bangsa Indonesia diyakini akan menghadapi semua tantangan yang datang.
”Selamat hari Natal dan Tahun Baru 2022. Semoga kita bisa terus memperkokoh tali persaudaraan sebagai sesama anak bangsa dan mencapai Indonesia maju yang kita cita-citakan,” tutur Presiden menutup sambutannya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan ucapan selamat kepada segenap umat Kristiani yang merayakan Natal. Natal diharap menjadi momentum untuk terus menebar cinta kasih dan perdamaian. ”Kepada Saudara-saudaraku umat Kristiani yang merayakan Hari Natal saya ucapkan selamat, dan saya ucapkan selamat tahun baru 2022 untuk kita semua,” tutur Wapres Amin dalam sambutan yang sudah direkam pada Jumat (24/12/2021).
Wapres Amin juga memberikan semangat kepada semua umat Kristiani kendati merayakan Natal untuk kedua kalinya di tengah pandemi Covid-19. ”Walaupun perayaan Natal tahun ini masih dilaksanakan dalam kondisi pandemi, saya berharap Saudara-saudara tetap bersemangat dalam damai dan kebahagiaan,” tuturnya.
Wapres juga mengajak seluruh Bangsa Indonesia terus memohon perlindungan Tuhan Yang Maha Esa. Harapannya, Bangsa Indonesia mampu melewati berbagai tantangan di tengah situasi ketidakpastian seraya terus melaksanakan protokol kesehatan. Solidaritas dan cinta kasih ini akan menjadi modal mengatasi tantangan pandemi Covid-19. ”Karena dengan cara itulah, kita saling menjaga keselamatan bersama,” tambah Wapres.
Solidaritas dan cinta kasih akan menjadi modal mengatasi tantangan pandemi Covid-19. Karena dengan cara itulah, kita saling menjaga keselamatan bersama.
Untuk itu, dipesankan supaya semua umat beragama terus menjaga kerukunan. Kepedulian dan solidaritas serta cinta kasih perlu terus dipupuk, termasuk dalam perayaan Natal 2021 ini. ”Marilah terus jaga kerukunan, kita tingkatkan kepedulian, kita sebarkan cinta kasih dan pesan-pesan perdamaian,” kata Wapres Amin.
Ikatan persaudaraan
Nilai-nilai tersebut yang dapat menyatukan semua orang dalam ikatan persaudaraan sebangsa dan setanah air. ”Semua nilai-nilai itulah yang menyatukan kita sebagai saudara sebangsa dan setanah air,” kata Wapres Amin.
Pada konferensi pers Perayaan Natal Nasional 2021, Jumat pekan lalu, Ketua Umum Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Kardinal Ignatius Suharyo menuturkan bahwa semangat Natal diharapkan selalu menginspirasi gerakan untuk terus membangun dan mengeratkan persaudaraan. Persaudaraan telah menjadikan Indonesia termasuk salah satu negara yang cukup berhasil dalam menghadapi dan menanggulangi Covid-19. ”Persaudaraan yang semakin erat dibutuhkan agar kita semakin cepat keluar dari akibat-akibat Covid-19,” katanya.
Persaudaraan yang semakin erat dibutuhkan agar kita semakin cepat keluar dari akibat-akibat Covid-19.
Kardinal menuturkan peduli adalah watak bangsa Indonesia. Hal ini terbukti dari penelitian terhadap 146 negara terkait kerelaan memberi. Pada World Giving Index, Indonesia ditempatkan di nomor 1 dari 146 negara dalam hal kerelaan memberi. Penelitian lain yang meneliti modal sosial menempatkan Indonesia di nomor enam di antara 167 negara dalam hal kemampuan modal sosial.
”Itu adalah tanda yang sangat jelas. Bahkan di dalam situasi atau karena situasi susah itu watak asli dari bangsa kita menjadi semakin jelas. Jadi harapannya, kata menggerakkan itu menjadi kata kunci, bukan gerakan yang berhenti pada 25 Desember, tetapi menjadi gerakan membangun dan merawat persaudaraan sepanjang sejarah bangsa kita,” kata Kardinal Ignatius Suharyo.
Ketua Umum Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom menuturkan, Natal kali ini memprihatinkan dengan kondisi pandemi Covid-19. Perayaan Natal diupayakan sesederhana mungkin mengingat kondisi masyarakat yang sedang prihatin.
Aksi-aksi sosial yang dilakukan tidak merupakan suplemen terhadap perayaan Natal, melainkan menjadi bagian hakiki dari perayaan Natal. Hal ini karena Natal adalah semangat berbagi. Oleh sebab itu, Gomar menuturkan, aksi sosial di berbagai daerah adalah juga perayaan Natal di mana seluruh panitia bersama umat gereja-gereja solider dengan kondisi yang terjadi di tengah masyarakat.