KSAD Sambangi Kapolri, Sinergi dan Soliditas Diperkuat
TNI dan Polri berkomitmen menjaga soliditas dan sinergi untuk menjalankan tugas menjaga ketertiban dan keamanan. Kedua institusi itu juga berkomitmen bersama-sama mendukung penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman menemui Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo di Markas Besar Polri. Melalui pertemuan tersebut, ke depan soliditas dan sinergi kedua institusi akan terus diperkuat.
Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, dalam jumpa pers seusai pertemuan, Rabu (1/12/2021), mengatakan, dalam pertemuannya dengan KSAD, banyak topik yang dibicarakan. Namun, secara khusus, keduanya membicarakan mengenai upaya untuk terus menjaga sinergi dan soliditas kedua institusi.
”Kami sepakat bahwa sinergitas dan soliditas yang sudah terjalin selama ini akan semakin kita optimalkan dalam pelaksanaan tugas-tugas mendatang,” kata Listyo.
Sinergi dan soliditas antara TNI dengan Polri tersebut, kata Listyo, diperlukan dalam menghadapi berbagai tugas dan kegiatan di lapangan. Terlebih ketika tugas tersebut terkait dengan ancaman terhadap ketertiban dan keamanan masyarakat.
Menurut Dudung, kedatangannya ke Mabes Polri dilakukan dalam rangka berkunjung sebagai pejabat KSAD yang baru. Dudung menyatakan bahwa ia sudah sangat akrab dengan tugas-tugas kepolisian. Terlebih, ketika Dudung menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat dan Panglima Daerah Militer (Pangdam) Jayakarta.
”Sinergitas, soliditas TNI-Polri tidak pernah padam, luar biasa. Saya sampaikan kepada para pangdam saat saya entry briefing, apa pun situasinya dan apa pun bentuknya, TNI harus hadir di tengah-tengah masyarakat bersama kepolisian. Dan di situ harus menjadi bagian dari solusi,” kata Dudung.
Menurut Dudung, ke depan, kedua institusi harus bergerak cepat bersama-sama dalam menghadapi setiap ancaman. Tidak hanya itu, kedua institusi juga mesti bergerak beriringan dalam mendukung upaya pemerintah untuk memulihkan perekonomian pascapandemi Covid-19.
Kami sepakat bahwa sinergitas dan soliditas yang sudah terjalin selama ini akan semakin kita optimalkan dalam pelaksanaan tugas-tugas mendatang.
Secara terpisah, pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Kertopati, berpandangan, sinergi dan soliditas antara TNI dan Polri semestinya tidak hanya di tingkat pimpinan kedua institusi saja. Sebab, beberapa peristiwa yang terjadi, seperti perkelahian atau perselisihan antaroknum anggota dari kedua institusi memperlihatkan hal sebaliknya.
Terkait hal itu, Dudung telah meminta kepada para pangdam untuk terus berkoordinasi dengan kepolisian di daerahnya masing-masing untuk bersama-sama melakukan berbagai kegiatan, baik yang terkait dengan penanganan pandemi Covid-19 maupun yang terkait dengan bela negara. Dudung pun memastikan bahwa sinergi dan soliditas tersebut semata-mata demi kepentingan rakyat.
Jika melihat beberapa perselisihan atau bentrokan yang terjadi, kata Susaningtyas, bisa jadi disebabkan berbagai faktor, termasuk kemungkinan adanya upaya adu domba dari pihak tertentu. Oleh karena itu, kedua institusi selain memastikan sinergi terjadi di tingkat bawah juga menelusuri penyebab masalah yang melibatkan oknum anggota kedua institusi tersebut.
”Embrio dan pemantik perkelahian antara TNI dan Polri harus diselidiki hingga tuntas. Ini harus ditangani Bais (Badan Intelijen Strategis) dan Baintelkam (Badan Intelijen dan Keamanan),” kata Susaningtyas.