Wapres Amin: Muktamar NU Jangan Timbulkan Kegaduhan
Terkait munculnya dorongan agar jadwal muktamar dipercepat, Wapres Ma’ruf Amin tak mau ikut campur. Penentuan jadwal diserahkan sepenuhnya kepada Pengurus Besar Nadhlatul Ulama.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan agar Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama bisa berlangsung tanpa memunculkan kegaduhan, apalagi sampai mengusik keamanan. Terkait munculnya dorongan agar jadwal muktamar dipercepat, Wapres tak mau ikut campur. Penentuan jadwal diserahkan sepenuhnya kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Wapres Amin menemui enam tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di kediaman resmi Wapres di Jakarta, Rabu (24/11/2021) sore. Hadir dalam pertemuan ini, antara lain, KH Anwar Manshur, Rais Syuriyah dari PWNU Jawa Timur dan Pengasuh Pesantren Lirboyo, Kediri; KH Abun Bunyamin, Rais Syuriyah PWNU Jawa Barat dan Pengasuh Pesantren Al Muhajirin, Purwakarta; KH Kharis Shodaqoh, pengasuh Pesantren Al Itqon, Semarang, Jawa Tengah; KH Farid Wadjdi, Ketua PBNU asal Kalimantan Timur; KH Manarul Hidayat, Mustasyar PBNU asal Jakarta; dan Buya Bagindo H Mohammad Leter, tokoh NU asal Sumatera Barat.
Seusai pertemuan, KH Manarul Hidayat menyampaikan harapan dan pesan Wapres Amin yang juga Mustasyar PBNU. Muktamar yang akan datang diharapkan berjalan baik dan damai. Muktamar juga semestinya membawa maslahat untuk seluruh warga NU dan bermanfaat bagi NKRI.
”Pak Wapres juga akan mendoakan muktamar berjalan baik sesuai keputusan yang sudah diputuskan sehingga tidak ada kegaduhan, tidak ada ketidakamanan, dan mengedepankan akhlakul karimah,” tutur Manarul.
Akhlak yang baik ini dinilai sudah semestinya selalu mendasari. Sebab, NU didirikan para kiai dan habaib. ”Kami sudah sepakat akan menyampaikan kepada umat bila terjadi apa-apa dan akan tetap konsultasi dan menyerahkan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,” tambah Manarul.
Juru bicara Wapres, Masduki Baidlowi, menambahkan, jadwal muktamar juga diserahkan kepada PBNU untuk membahasnya.
Sejauh ini, Muktamar Ke-34 NU direncanakan digelar di Lampung, 23-25 Desember 2021. Namun, perubahan jadwal memungkinkan terjadi karena pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 untuk mencegah penularan pandemi Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru, mulai 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022. Sebanyak 27 pengurus wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) telah meminta percepatan muktamar pada 17-19 Desember.
”Wacana muktamar dipercepat atau diundur, Bapak Wapres menyarankan diserahkan sepenuhnya kepada NU. Wapres tidak akan ikut campur masalah ini. Sesuai aturan, urusan NU harus diselesaikan oleh NU,” tambah Manarul.
Sejauh ini, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan siap maju kembali apabila banyak permintaan dari wilayah. ”Walaupun sampai sekarang saya secara resmi belum men-declare, tetapi memang permintaan sangat banyak, sudah sangat banyak,” ujarnya kepada wartawan seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (6/10/2021).
Sementara itu, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam kunjungannya ke kantor harian Kompas, Rabu (6/10/2021), menyampaikan rencananya untuk mendorong NU kembali ke basisnya sekaligus mengikuti perkembangan zaman. Untuk itu, disiapkan dua agenda, yakni membangun sistematika agenda organisasi dan memperkenalkan wawasan khidmah pelayanan inklusif.