logo Kompas.id
Politik & HukumSukarelawan Menyuarakan Suara ...
Iklan

Sukarelawan Menyuarakan Suara Alternatif dari Elite Partai Politik

Partai politik dituntut mampu menyesuaikan kepentingan politik mereka dengan suara rakyat yang antara lain direpresentasikan dengan suara sukarelawan. Sebab, sukarelawan punya daya dorong kuat dalam persaingan elektoral.

Oleh
Rini Kustiasih
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mnjulJLkzBSAEo2jDvwcn9pLnnI=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_23403727_131_0.jpeg
Kompas

Dua sukarelawan Jogja Independent (Joint) mendata dukungan dari warga terhadap pasangan calon yang diusung Joint, yakni sutradara Garin Nugroho dan pegiat UMKM, Rommy Heryanto, di Sekretariat Joint di Tirtodipuran, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Selasa (10/5/2016).

JAKARTA, KOMPAS — Fenomena maraknya sukarelawan pendukung tokoh tertentu untuk menjadi calon presiden dalam Pemilu 2024 dipandang sebagai perlawanan atau suara alternatif dari suara elite politik. Hal itu juga menunjukkan partisipasi publik yang kian meningkat dalam politik.

Menyikapi fenomena itu, partai politik dituntut mampu menyesuaikan kepentingan politik mereka dengan suara rakyat yang, antara lain, direpresentasikan dengan suara sukarelawan. Fenomena sukarelawan mulai muncul dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 ketika Joko Widodo berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama. Fenomena itu kian menguat dalam Pemilu 2014 dan 2019, yang mengantarkan Jokowi menjadi presiden.

Editor:
Antony Lee
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000