Bisnis data yang didapat secara ilegal melibatkan orang ketiga. Mereka menjadi perantara untuk memastikan bisnis tersebut saling menguntungkan dan dapat dipercaya.
Oleh
Irene Sarwindaningrum / Dhanang David Aritonang / Insan Alfajri / Andy Riza Hidayat
·3 menit baca
Joe mencapai kesepakatan dengan Kotz melalui percakapan pribadi di Telegram pekan ketiga Oktober 2021. Joe adalah warga Indonesia pembeli data Kotz raidforums.com. Kotz adalah nama akun di forum itu yang mengklaim memiliki data 270 juta warga Indonesia dari Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Setelah melalui negosiasi beberapa kali, Joe dapat membeli data Kotz dengan nilai 0,15 bitcoin atau setara Rp 133.050.000, per Selasa (26/10/2021) pukul 08.10 di indodax.com bahwa 1 BTC bernilai Rp 887.000.000. ”Tidak mahal untuk ukuran data segini banyak,” kata Joe.
Joe membeli data Kotz untuk kebutuhan riset dan kebetulan Kotz menyediakannya di raidforums.com. Joe dan Kotz kemudian membuat grup percakapan dengan pihak ketiga yang disepakati. Di grup itu mereka membicarakan teknis transaksi dan nilai jasa ke pihak ketiga. Mereka sepakat menggunakan jasa @Jaw, pihak ketiga yang biasa melayani transaksi di raidforums.com.
Mereka bertiga kemudian membuat semacam rekening bersama untuk pembayaran data yang dibeli Joe. Atas jasanya sebagai mediator, @Jaw mendapat bagian 3 persen dari nilai transaksi yang dijual Kotz.
Pengelola situs raidforums.com menyediakan pihak ketiga yang dibutuhkan penjual data dan pembeli. Paling tidak, dua hingga tiga pihak ketiga di sana. Pihak ketiga ini yang membuat rekening bersama tempat tujuan pembayaran dengan bitcoin. Uang tersebut tidak dapat diterima Kotz apabila barangnya tidak sesuai harapan pembeli.
”Saya menawarkan layanan perantara untuk setiap dan semua transaksi menggunakan cryptocurrency yang terkait atau tidak terkait dengan forum ini,” tulis pengelola raidforums.com yang menyebut dirinya sebagai Omnipotent.
Omnipotent memastikan bahwa transaksi penjual dan pembeli di forum tersebut aman. Setelah dia menerima item data yang dijual dan uang kripto, dia membuka pembicaraan dengan kedua belah pihak dalam obrolan grup tentang verifikasi file dan dana.
Pada tahap ini, pihak pembeli dapat menanyakan apa saja terkait data yang dibeli. Perantara akan memverifikasi isi file tersebut dan memastikan pembeli mendapatkan apa yang dibelinya. Setelah proses diverifikasi selesai, perantara menunggu transferan uang kripto apa saja yang disepakati.
Adapun upah perantara di raidforums.com ditentukan sesuai nilai transaksi. Untuk barang dengan nilai 100 dollar AS hingga 500 dollar AS, jasa perantara sebesar 5 persen dari nilai transaksi. Sementara untuk transaksi senilai 500 dollar AS hingga 1.000 dollar AS, jasanya senilai 4 persen dari jumlah transaksi. Untuk transaksi lebih dari 1.000 dollar AS, jasa perantara sebesar 3 persen.
Joe dan Kotz memilih BTC sebagai alat transaksi karena mata uang ini lebih sulit dilacak aparat penegak hukum. Menurut Joe, teknik pelacakan uang kripto lebih sulit dilakukan daripada mata uang konvensional. Pertimbangan lain karena Kotz selaku penjual dan @Jaw selaku perantara menyepakai BTC sebagai alat transaksi.
Meski demikian, praktisi pengguna BTC meyakini masih ada peluang aparat untuk melacak transaksi ilegal menggunakan mata uang kripto itu. Sebab, semua transaksi yang menggunakan BTC tercatat pada jaringan buku besar yang dikenal dengan nama Blockchain. ”Menurut saya, aparat kepolisian dapat menggunakan sistem Blockchain itu untuk melacak transaksi ilegal orang-orang yang menggunakan bitcoin,” kata Oscar Darmawan, Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Indodax.
Di sisi lain, sebagian besar perusahaan penukaran mata uang kripto memerlukan identifikasi pelanggan saat ia melakukan registrasi. Jika seseorang terdaftar di perusahaan semacam itu, ini akan mempermudah aparat kepolisian melacaknya.
”Seperti Di Indodax, kami menerapkan sistem KYC (know your customer) sampai verifikasi menggunakan foto selfie dan KTP (kartu tanda penduduk) saat pendaftar mulai mendaftarkan diri di Indodax,” kata Oscar.
Namun, kasus penyelidikan kebocoran data dari BPJS Kesehatan masih belum menemukan titik terang. Polisi masih memeriksa sejumlah saksi dari dalam dan luar lembaga tersebut. Ratusan juta data yang diduga dari BPJS dijual pengguna akun Kotz di forum itu dengan menggunakan mata uang kripto.