Presiden Jokowi mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 turut menguji partai politik. ”Parpol juga dituntut hadir mendampingi dan memberikan solusi atas persoalan rakyat kita,” kata Presiden.
Oleh
Rini Kustiasih
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 mengajarkan banyak hal karena ketahanan semua aspek dalam kehidupan berbangsa dan bernegara diuji. Pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk partai politik, bekerja keras untuk menangani pandemi yang presedennya belum pernah ada. Parpol terutama diuji untuk selalu hadir dan memberikan solusi atas kesulitan yang dihadapi rakyat.
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya melalui konferensi video dalam malam puncak ulang tahun ke-57 Partai Golkar, Sabtu (23/10/2021) malam di pelataran Grha DPP Partai Golkar, Jakarta, mengatakan, semua elemen bangsa patut bersyukur dengan situasi penanganan pandemi yang semakin baik.
Hal itu ditandai dengan kasus aktif yang menurun, dan tingkat penularan yang menunjukkan tanda-tanda melandai. Demikian halnya angka kematian yang berangsur-angsur menurun.
”Sejalan dengan perbaikan penanganan bidang kesehatan, perekonomian kita tumbuh. Neraca perdagangan surplus, manufaktur, dan purchasing index juga semakin membaik,” katanya.
Meski demikian, dalam situasi ini masih banyak agenda kebangsaan yang mesti pula dituntaskan, antara lain, menyelesaikan kemiskinan ekstrem, mendorong tumbuhnya semakin banyak lapangan kerja baru, dan membuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas.
”Pandemi Covid-19 telah mengajarkan banyak hal kepada kita tentang pentingnya respons cepat yang bisa menjangkau dan melindungi masyarakat di seluruh pelosok tanpa terkecuali. Sebuah ujian ketangguhan sistem dan kelembagaan, baik di bidang pemerintahan, ekonomi, maupun politik,” ucapnya.
Presiden menegaskan, ujian tidak hanya dihadapi oleh lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Ujian juga dihadapi partai politik sebagai suatu wadah artikulasi dan agregasi kepentingan masyarakat. Parpol diuji apakah sudah ada di kanan dan kiri masyarakat dalam menghadapi situasi pandemi.
”Parpol juga dituntut hadir mendampingi dan memberikan solusi atas persoalan rakyat kita,” katanya.
Presiden meyakini Golkar dengan pengalaman selama ini dapat semakin solid, berkarya bagi bangsa dan negara guna meraih kemenangan untuk Indonesia maju. ”Dengan kekompakan kader, Partai Golkar tumbuh berakar kuat dan menjulang tinggi sebagaimana pohon beringin yang mengayomi dan memberikan keteduhan,” katanya.
Dari pandemi, Presiden juga berharap Golkar dapat belajar dari hal-hal apa yang masih kurang untuk diperbaiki, dan yang masih lemah untuk dikutkan kembali.
Bekal Pilkada 2020
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam pidato politiknya mengatakan, Partai Golkar memiliki modal penting untuk dapat meraih kemenangan pada Pemilu 2024. Kemenangan 62 persen calon yang diusung Golkar dalam Pilkada Serentak 2020 disebut sebagai modal berharga bagi Golkar untuk mewujudkan kemenangan pada pemilu presiden, pemilu legislatif, dan pilkada pada 2024.
Peresmian gedung baru DPP Partai Golkar juga diharapkan bisa menjadi spirit baru bagi Golkar untuk meraih kemenangan pada 2024. Airlangga mengajak seluruh kader untuk bekerja keras meraih tujuan itu. Dengan sisa waktu tiga tahun ke depan, Airlangga meyakini target kemenangan itu diraih, termasuk untuk meningkatkan elektabilitas calon presiden yang diusung oleh Golkar.
”Kita harus bersatu untuk menang. Tahun 2024 merupakan tahun yang penting. Bukan saja kita harus menang, tetapi merupakan pertaruhan, di mana saat itu usia Golkar menginjak 60 tahun. Menuju Golkar enam dekade, kita harus torehkan sejarah bahwa Partai Golkar merebut kemenangan pilpres, pileg, dan pilkada,” katanya, yang disambut gemuruh tepuk tangan dan yel-yel dukungan dari jajaran pengurus serta kader yang hadir.
Dalam kesempatan itu, Airlangga juga menyampaikan apresiasi terhadap dua tahun kinerja pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin. Walaupun di tengah badai Covid-19, pemerintah di bawah Presiden Jokowi dinilai berhasil menorehkan prestasi, terutama penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi. ”Bukan hanya dirasakan masyarakat, tetapi juga diakui oleh dunia internasional,” kata Airlangga.
Malam puncak HUT Ke-57 Partai Golkar dihadiri seluruh jajaran DPP Partai Golkar dan tokoh-tokoh senior, seperti Akbar Tandjung, Jusuf Kalla, Ginandjar Kartasasmita, dan Agung Laksono. Acara dilakukan secara hibrida, yakni daring dan luring.
Dihubungi terpisah, Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (UI) Aditya Perdana mengatakan, Golkar memiliki modal besar untuk bisa meraih keuntungan elektoral pada 2024. Kemampuan teknokratis yang dimiliki kader-kader Golkar seharusnya dapat dioptimalkan sebagai keunggulan Golkar, dan menarik apresiasi dari mayarakat dalam Pemilu 2024.
Di sisi lain, kader dan figur di Golkar juga relatif banyak dan kualitasnya merata. Hal ini membuat Golkar tidak bergantung hanya pada satu figur tertentu. Kaderisasi di internal Golkar, menurut Aditya, menunjukkan kecenderungan positif, termasuk dengan upaya membentuk Golkar Institute.
”Hal yang perlu dibenahi ialah persoalan korupsi yang menjerat banyak kader Golkar. Ini mesti menjadi perhatian bagi Golkar,” ujarnya.