Lodewijk Hampir Pasti Gantikan Azis sebagai Wakil Ketua DPR

Pilihan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto kepada Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus diyakini diterima oleh seluruh kader Golkar. Ditambah lagi, latar belakang Lodewijk yang lama di TNI.

KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus (kanan) di Jakarta, Kamis (28/3/2019).

JAKARTA, KOMPAS — Sekretaris Jenderal Partai Golkar, yang kini merupakan anggota Komisi I DPR, Lodewijk Freidrich Paulus, hampir pasti menggantikan Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR dari Fraksi Golkar. Latar belakang Lodewijk yang lama di TNI, termasuk pernah menjabat Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, menjadi salah satu pertimbangan.

”Hampir confirm (konfirmasi), Pak Sekretaris Jenderal (yang menggantikan Azis),” ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo saat dihubungi Kompas, Minggu (26/9/2021).

Pada Sabtu (25/9), Azis ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menyuap bekas penyidik KPK, Stephanus Robin Pattuju. Suap diduga diberikan agar Robin mengamankan kasus dugaan korupsi terkait pengesahan dana alokasi khusus perubahan 2017 untuk Lampung Tengah yang melibatkan Azis. Sehari setelah penahanan Azis, DPP Partai Golkar menyatakan Azis telah mengundurkan diri dari posisi Wakil Ketua DPR Bidang Politik dan Keamanan.

Bambang melanjutkan, nama Lodewijk sebagai pengganti Azis kemungkinan diserahkan kepada DPR pada Senin ini. Ditanya soal alasan Lodewijk yang dipilih, Bambang mengatakan, keputusan itu merupakan hak prerogatif Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Namun, ia yakin pilihan kepada Lodewijk akan diterima semua kader Golkar.

Baca Juga: Seusai Ditetapkan Tersangka, Azis Mundur dari Jabatan Wakil Ketua DPR

Kompas/Wawan H Prabowo

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersalaman dengan Bambang Soesatyo saat Bambang masih menjabat Wakil Koordinator Bidang Pratama Golkar seusai membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

”Apa pun yang menjadi putusan ketum (ketua umum), kami pasti terima karena itu otoritas ketum,” katanya.

Selain itu, resistensi dari kader diyakini tidak akan ada karena Lodewijk merupakan pensiunan TNI dan, sejarahnya, TNI (dulu ABRI) turut melahirkan Golkar.

Catatan Kompas, nama Lodewijk sebagai pengganti Azis baru muncul belakangan. Awalnya, Golkar dikabarkan menyiapkan Ketua DPP Golkar yang kini menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR Adies Kadir. Ada pula yang menyebut Wakil Ketua Umum Golkar yang kini menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia dan Wakil Ketua Umum Golkar yang kini merupakan anggota Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng.

Karier politik Lodewijk di Golkar baru dimulai selepas dia pensiun dari TNI dengan pangkat terakhir letnan jenderal pada 2015. Awalnya, pria yang pernah menjabat Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu menjabat salah satu ketua di DPP Golkar sebelum diangkat menjadi Sekjen Golkar awal 2018.

Aris Setiawan Yodi

Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus (berdiri mengacungkan jempol) bersama pengurus DPP Partai Golkar di Jakarta, Senin, (29/1/2018).

Tidak tercela

Adapun Adies Kadir yang dihubungi terpisah mengaku belum tahu pengganti Azis. Begitu pula saat ditanya calon-calon pengganti Azis.

”Terkait nama pengganti (Azis), tidak ada yang tahu karena hak prerogatif ketua umum. Menurut rencana, Selasa (28/9) sore, diumumkan. Sepertinya nama sudah ada di kantong ketua umum,” ujarnya.

Sehari sebelum diumumkan ke publik, lanjut Adies, Airlangga akan menginformasikannya kepada jajaran pengurus DPP Golkar dalam rapat internal yang digelar pada Senin ini. ”Sesuai syarat umum di AD/ART (anggaran dasar/anggaran rumah tangga) partai, pengganti Azis harus mempunyai prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela,” kata Adies.

Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, mekanisme penggantian Azis cukup sederhana. Jika Golkar sudah memberikan nama pengganti Azis, akan digelar rapat Badan Musyawarah DPR sebelum kemudian dibawa ke Rapat Paripurna DPR. ”Disahkan di rapat paripurna,” katanya.

Baca Juga: Airlangga Sudah Kantongi Nama Pengganti Azis Syamsuddin

Kompas/Wawan H Prabowo

Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin berjalan menuju mobil tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi setelah menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik KPK di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, Sabtu (25/9/2021) dini hari. Azis mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua DPR setelah ditahan dan ditetapkan tersangka oleh KPK.

Kinerja DPR

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen, Lucius Karus, mendesak Golkar segera memproses penggantian Azis agar tidak berimbas pada kinerja DPR. Menurut dia, meski pengambilan keputusan di antara pimpinan DPR bersifat kolektif kolegial, kekosongan satu unsur pimpinan DPR tetap bisa berimbas ke kinerja DPR. Tugas dan wewenang Azis di bidang politik dan keamanan mesti ditanggung pimpinan DPR lain.

Percepatan penggantian Azis juga penting agar bisa ditangkap publik sebagai itikad baik Golkar untuk memerangi korupsi. Apalagi, selain Azis, kader Golkar lain yang juga anggota DPR, Alex Noerdin, terjerat pula kasus korupsi dan ditahan kejaksaan beberapa hari lalu.

”Ini tamparan berat untuk Golkar ketika partai ingin terlihat sebagai partai yang bersih, tetapi di saat bersamaan satu per satu kadernya justru berhadapan dengan kasus korupsi. Kalau tak ada usaha nyata dari Golkar, bisa berdampak pada citra Golkar,” tuturnya.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengingatkan, siapa pun yang menggantikan Azis memiliki tugas ganda, yakni memulihkan citra Golkar dan DPR. Sebab, tindakan Azis dinilainya sangat berdampak terhadap kepercayaan publik kepada dua institusi tersebut. ”Jangan sampai publik menilai DPR sarang koruptor,” ujarnya.