Airlangga Belum Mau Ungkap Pengisi Jabatan Wakil Ketua DPR dari Golkar
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto baru akan mengumumkan pengisi jabatan wakil ketua DPR dari Golkar pada Rabu (29/9/2021). Menurut dia, masih ada proses yang harus ditempuh sebelum keputusan diambil.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto seusai Rapat Pleno DPP Golkar, Senin (27/9/2021) malam, menyampaikan, sosok yang dipilihnya untuk mengisi jabatan wakil ketua DPR yang ditinggalkan Azis Syamsuddin baru akan diumumkan pada Rabu (29/9/2021). Golkar disebutkan masih butuh waktu untuk mencari sosok yang tak menuai resistensi di internal partai.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tiba di kantor DPP Golkar untuk memimpin Rapat Pleno DPP Golkar, sekitar pukul 19.00, Senin. Seusai rapat yang berlangsung sekitar tiga jam, Airlangga mengatakan, masih ada proses yang harus ditempuh guna mengisi posisi wakil ketua DPR. ”Karena itu, akan diumumkan pada Rabu pukul 16.00,” ujarnya.
Azis pada Sabtu (25/7/2021) ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga menyuap bekas penyidik KPK, Stepanus Robin Pattuju, agar mengamankan kasus dugaan korupsi yang melibatkan Azis di Lampung. Setelah penahanan tersebut, DPP Golkar kemudian mengabarkan pengunduran diri Azis dari posisi sebagai Wakil Ketua DPR.
Ditanyakan soal kabar Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus telah ditunjuk sebagai pengganti Azis, Airlangga tak menjawab. Menurut dia, semua kader Golkar yang kini menjabat anggota DPR memiliki kapasitas menjadi wakil ketua DPR. ”Kadernya bagus semua,” ujar Airlangga.
Wakil Ketua Umum Golkar Nurul Arifin mengatakan, Golkar membutuhkan waktu untuk mencari pengganti Azis karena Golkar mencari pilihan yang tidak menuai resistensi di internal Golkar. ”Nyari yang terbaik, yang tidak ada resistensi, pokoknya putra terbaik Golkar,” ujarnya.
Nurul pun meminta publik agar menanti keputusan Airlangga. Semua kader Golkar bisa berimajinasi dan menduga-duga nama wakil ketua DPR, tetapi semua keputusan berpulang kepada Airlangga. ”Hanya Pak Ketum (Ketua Umum) dan Tuhan yang tahu,” ujarnya.
Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Golkar Meutya Hafid menambahkan, nama wakil ketua DPR belum diputuskan karena semua masih dalam proses. Ia juga menyebutkan, kemungkinan Airlangga sedang menjalin komunikasi dengan pihak-pihak lain. Namun, ia enggan merinci pihak-pihak lain tersebut.
”Ketum yang tau, tetapi yang pasti ini masih berproses,” ujar Meutya.
Adapun Ketua DPP Golkar Adies Kadir saat ditanyakan kabar Lodewijk yang dipilih jadi pengganti Azis mengatakan, dalam politik, apa pun bisa terjadi. ”Selama suratnya belum ditandatangan, kalau di politik itu kan, apa pun bisa terjadi. Jadi, kita tunggu surat resminya yang akan dibawa oleh ketua umum ke pimpinan DPR,” ucapnya.
Mengenai hari Rabu yang dipilih untuk pengumuman oleh Airlangga, Adies mengatakan, Airlangga mencontoh Presiden Joko Widodo yang biasanya memilih hari Rabu untuk mengumumkan keputusan-keputusan penting. ”Walaupun semua hari itu baik, Rabu lebih nyaman,” katanya.
Selain itu, kemungkinan agenda Airlangga pada Selasa (28/9/2021) sudah padat sehingga pengumuman nama pengisi posisi wakil ketua DPR yang semula diagendakan Selasa diundur jadi Rabu. ”Ketum ingin membawa suratnya sendiri ke DPR kalau Selasa tidak bisa mengantarkan secara langsung,” ujarnya.
Selain membahas sosok pengisi posisi wakil ketua DPR, Adies hanya mengungkapkan, rapat pleno memutuskan pergantian antarwaktu untuk sejumlah posisi di kepengurusan Golkar sebab ada tiga posisi kosong.
Di antaranya, posisi Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP Golkar yang sempat dijabat Azis digantikan sementara oleh Adies.
Posisi Waketum Bidang Sosial dijabat Ketua DPP Golkar Firman Soebagyo karena Roem Kono akan menjadi Duta Besar Indonesia untuk Bosnia dan Herzegovina. Kemudian, Waketum Bidang Penggalangan Strategis yang semula dijabat Rizal Mallarangeng digantikan Erwin Aksa. Rizal mundur karena telah didapuk menjadi komisaris Telkom.
”Kalau untuk kepengurusan DPP ini, kemungkinan tidak ada perubahan karena sudah disetujui semua dalam rapat pleno,” kata Adies.