Dari Pintu ke Pintu, Pastikan Distribusi Vaksin Berjalan Baik
Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke Deli Serdang, Sumatera Utara, kembali mengajak masyarakat untuk belajar hidup berdampingan dengan Covid-19. Vaksin dari pintu ke pintu percepat vaksinasi dan perkuat imunisasi warga.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Presiden Joko Widodo kembali mengajak semua masyarakat untuk belajar hidup berdampingan dengan Covid-19. Peninjauan pelaksanaan vaksinasi di daerah terus dilakukan oleh Kepala Negara untuk memastikan bahwa distribusi vaksin dan percepatan program vaksinasi berjalan dengan baik di Tanah Air.
Selain itu, pelaksanaan vaksinasi secara dari pintu ke pintu juga dinilai akan semakin membantu masyarakat untuk mendapatkan akses vaksin Covid-19. Hal ini diungkapkan Presiden Jokowi ketika meninjau kegiatan vaksinasi Covid-19 secara dari pintu ke pintu (door-to-door) untuk masyarakat di Desa Emplasmen Kuala Namu, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Kamis (16/9/2021).
”Ini juga akan sangat memudahkan masyarakat untuk mengakses vaksin, kan, ada yang menyampaikan, ’Pak saya belum, saya belum’. Datangi masyarakat ke dusun-dusun dan ke kampung-kampung yang ada,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengapresiasi antusiasme masyarakat yang telah mengikuti kegiatan vaksinasi secara dari pintu ke pintu dan berharap kegiatan ini dapat mendukung percepatan program vaksinasi di Provinsi Sumatra Utara. ”Saya sangat menghargai antusias masyarakat di Deli Serdang ini yang ikut vaksinasi door-to-door dan kita harapkan akan mempercepat, memperbanyak persentase vaksinasi yang ada di Provinsi Sumatra Utara,” ucap Presiden.
Ini juga akan sangat memudahkan masyarakat untuk mengakses vaksin, kan, ada yang menyampaikan, ’Pak saya belum, saya belum’. Datangi masyarakat ke dusun-dusun dan ke kampung-kampung yang ada.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga kembali mengajak masyarakat untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi. Penerapan prokes dan vaksinasi menjadi kunci utama untuk dapat terhindar dari penularan virus korona. ”Nantinya kita akan mengajak masyarakat untuk hidup berdampingan dengan Covid. Artinya bahwa protokol kesehatan itu menjadi kunci, vaksinasi itu menjadi kunci,” ujar Presiden.
Selain vaksinasi dari rumah ke rumah, Presiden Jokowi juga meninjau kegiatan vaksinasi bagi pelajar yang digelar di SMKN 1 Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Selain peninjauan, Presiden Jokowi juga berdialog bersama para pelajar melalui konferensi video di enam kabupaten/kota lain yang secara bersamaan melakukan kegiatan vaksinasi.
Presiden Jokowi, antara lain, bertanya kepada para siswa tentang perkembangan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas yang mulai dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota. Kepala SMAN I Perbarungan menyebut bahwa ada 3.000 pelajar dari lima sekolah yang mengikuti vaksinasi pada hari itu. Jumlah stok vaksin juga dilaporkan mencukupi.
Kesaksian siswa
Salah satu siswa dari SMAN 1 Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Kalisa, yang sudah menjalani vaksin dosis yang pertama, mengaku senang karena telah bisa mengikuti PTM. Menjawab pertanyaan Presiden Jokowi tentang berapa lama sudah menjalani PTM, Kalisa menyebut sudah dua pekan mengikuti PTM. ”Sudah dua minggu, Pak,” ujar Kalisa yang mengaku lebih senang sekolah tatap muka karena lebih gampang memahami materi.
Gurunya divaksinasi, anaknya divaksinasi. Enggak apa-apa vaksinasi pertama dulu enggak apa-apa. Silakan, tetapi juga pembelajaran tatap muka terbatas, bisa 30 persen, bisa 50 persen.
Siswa lain dari SMAN 1 Perbaungan, Fajar, juga mengaku bersyukur sudah divaksin sehingga bisa melakukan PTM meskipun secara terbatas. Presiden menegaskan bahwa PTM dapat dilakukan dengan syarat level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di kabupaten/kota tersebut berada di level 3 atau 2. ”Vaksin itu aman, sudah tatap muka walau bergantian,” kata Fajar.
Baca juga: Prioritaskan Vaksin Satu Dosis Janssen untuk Masyarakat Adat dan Kalangan Disabilitas
Presiden Jokowi lantas mengingatkan bahwa jumlah peserta PTM tetap masih harus dibatasi. ”Gurunya divaksinasi, anaknya divaksinasi. Enggak apa-apa vaksinasi pertama dulu enggak apa-apa. Silakan, tetapi juga pembelajaran tatap muka terbatas, bisa 30 persen, bisa 50 persen,” ujar Presiden.
Salah satu siswa dari SMA Negeri 1 Tenggarong, Kutai Kartanegara, Nerisa, bercerita tentang keinginannya untuk bisa datang ke salah satu festival adat, yaitu Tenggarong International Folk Arts Festival (TIFAF). Ia berharap pandemi segera berakhir agar festival adat tersebut dapat kembali diselenggarakan di Tenggarong. ”Nah, sedih bener, Pak. Padahal, saya tunggu awal datangnya upacara adat itu, Pak,” ujar Nerisa.
Terkait dengan hal tersebut, Presiden mengatakan bahwa berbagai kegiatan, seperti festival adat, dapat diselenggarakan kembali apabila masyarakat telah mendapatkan suntikan vaksin. Meski demikian, Presiden Jokowi mengingatkan untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meskipun nantinya kegiatan festival ataupun pertunjukan sudah bisa diselenggarakan. ”Kalau nanti pandemi sudah menurun, menurun, menurun, silakan untuk diadakan kembali,” kata Presiden Jokowi.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut adalah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, dan Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan.
Sebelumnya, pada hari yang sama, Presiden Jokowi juga meninjau vaksinasi di Provinsi Aceh, yaitu vaksinasi dari pintu ke pintu di Desa Lambro Bileu, Kecamatan Kuta Baro, serta meninjau vaksinasi bagi para pelajar dan santri di Pondok Pesantren/Dayah Istiqamatuddin Darul Mu’arrif, Kabupaten Aceh Besar.