Kemenhan Libatkan Unair dan ITS untuk Perkuat Pertahanan Negara
Nota kesepahaman yang diteken Kementerian Pertahanan dengan Unair dan ITS pada Senin (6/9/2021) mencakup, antara lain, kolaborasi riset dan penyediaan tenaga ahli.
Oleh
Edna C Pattisina
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Pertahanan menandatangani kesepakatan dengan Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember untuk kerja sama dalam bidang penelitian dan pengembangan teknologi pertahanan.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang menyaksikan penandatangan perjanjian kerja sama itu, Senin (6/9/2021), mengapresiasi Universitas Airlangga (Unair) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Ia berharap perjanjian kerja sama itu dapat membangun komitmen dan sinergi melalui penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
”Mari kita sama-sama mewujudkan pertahanan negara Indonesia yang kuat, tangguh dan mandiri melalui kegiatan kerja sama pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Prabowo.
Penandatanganan nota kesepahaman ini, menurut Prabowo, bertujuan memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki oleh Kemenhan serta Unair dan ITS dengan maksimal dalam upaya meningkatkan penyelenggaraan pertahanan negara.
Di nota kesepahaman yang ditandatangani, mencakup penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan kelembagaan. Selain itu, kolaborasi riset dan penyelenggaraan kegiatan ilmiah juga kajian dan seminar. Kerja sama juga mencakup penyediaan komponen pendidikan dan tenaga ahli serta bentuk-bentuk kegiatan lain.
Rektor Unair Mohammad Nasih mengatakan, Kemenhan telah lama menjadi mitra Unair dalam pendidikan. Hampir setiap tahun, ada petugas kesehatan dan pegawai Kemenhan kuliah di Unair. Nasih berharap kerja sama ke depan tidak hanya dari sektor pendidikan, tetapi juga riset. Ia memaparkan, Unair saat ini telah memiliki laboratorium dengan tingkat Biosafety Level -3.
Rektor ITS Mochamad Ashari menunjukkan karya ITS berupa konsentrator oksigen yang bisa mengubah udara menjadi oksigen dengan konsentrasi 93 persen. Prabowo ingin purwarupa itu diproduksi tidak hanya untuk perorangan, tetapi cukup bagi rumah sakit atau keperluan lainnya. Prabowo juga tertarik dengan ventilator dan kapal selam The Crocodile.
Selain ke kampus, Prabowo juga mengunjungi industri perkapalan PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi, Jawa Timur. Ia meninjau kapal perang buatan PT Lundin, yakni Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran yang diberi nama KRI Golok-688 dan Tank Boat Antasena.
Menhan berharap, industri perkapalan dalam negeri di bidang pertahanan terus dikembangkan. Ia yakin produk dalam negeri dapat bersaing dengan produk-produk industri pertahanan luar negeri.
Selain itu, Prabowo juga mengunjungi pabrik pembuatan peralatan avionik untuk pesawat tempur PT Infoglobal. Dirut PT Infoglobal Dwi Sasongko mengatakan, Prabowo meninjau bengkel serta laboratorium tempat perancangan alat.