Dukung Produktivitas, Presiden Jokowi Siapkan Insentif bagi Insan Perfilman
Industri perfilman Tanah Air yang tumbuh positif di masa pandemi Covid-19 diapresiasi. Bantuan berupa insentif bagi insan perfilman pun disiapkan pemerintah.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·4 menit baca
MUCHLIS JR - BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Ketua Komite FFI 2021-2023 Reza Rahadian berbincang dengan Presiden Joko Widodo ketika Presiden menerima Komite Festival Film Indonesia (FFI) 2021 di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 6 September 2021.
JAKARTA, KOMPAS — Sebagai bentuk dukungan terhadap industri perfilman Tanah Air, Presiden Joko Widodo disebut akan hadir di Malam Anugerah Festival Film Indonesia atau FFI 2021 pada 10 November mendatang. Tak hanya itu, Presiden juga berencana memberikan bantuan berupa insentif bagi industri film Tanah Air.
Insentif itu diberikan sebagai wujud penghargaan pada industri perfilman Tanah Air yang dilaporkan tumbuh baik, meski pandemi Covid-19 masih melanda Tanah Air. Bantuan juga diberikan untuk mendorong insan film tetap produktif di masa pandemi. Dalam setahun terakhir, tercatat ada 88 film yang diproduksi pada era pandemi.
Ketua bidang Penjurian FFI Garin Nugroho, seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (6/9), menuturkan, Presiden memberikan cacatan terkait rencana pemberian bantuan bagi insan perfilman melalui Kementerian Keuangan. ”Untuk memberi bantuan atau insentif untuk melakukan modal produksi dalam skema produktivitas film Indonesia menghadapi era tantangan ini. Jadi ada insentif juga yang disampaikan pemerintah yang disetujui Kementerian Keuangan,” kata Garin.
Senin siang tadi, Komite FFI 2021-2023 yang diketuai Reza Rahadian bertemu dengan Presiden untuk menyampaikan undangan acara Malam Anugerah FFI 2021. Selain Garin, Reza juga didampingi sejumlah panitia, salah satunya Sekretariat FFI Linda Gozali.
MUCHLIS JR - BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo menerima Komite Festival Film Indonesia (FFI) 2021 di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 6 September 2021.
Garin menjelaskan, insentif tersebut diberikan pemerintah agar industri film Indonesia dapat tetap produktif meski terdampak pandemi Covid-19. Namun, Presiden juga mengingatkan pentingnya tetap berdisiplin menjalankan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas insan perfilman.
”Dua hal ini yang menjadi penekanan Bapak Presiden. Jika dua-duanya, antara disiplin masyarakat dan produktivitas, itu berjalan seiring, kebangkitan pascapandemi ini akan berjalan dengan baik. Itu pesan dari Bapak Presiden,” ungkap Garin yang juga menyebut bahwa karakter disiplin dibutuhkan ketika mal hingga bioskop sudah dibuka bagi masyarakat.
Dukungan
Seusai pertemuan, Reza mengungkapkan, Presiden menanggapi positif undangan untuk menghadiri Malam Anugerah FFI 2021. ”Karena ini terkait juga dukungan terhadap tumbuhnya kembali industri perfilman kita di tengah kemampuan yang sangat adaptif terhadap kondisi hari ini dan Pak Presiden merespon itu dengan sangat baik,” ujarnya.
Selain menyampaikan laporan kegiatan, Komite FFI juga meminta dukungan dari pemerintah terhadap kemajuan dan terus bertumbuhnya industri perfilman. Komite FFI juga melaporkan bahwa industri perfilman terus tumbuh dengan angka yang sangat baik ketika memasuki tahun ke-41 penyelenggaraan Piala Citra FFI.
KRIS - BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Ketua Komite FFI 2021-2023 Reza Rahadian seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 6 September 2021.
Hadirnya 88 film Indonesia yang diproduksi di tahun ini ketika masa pandemi dinilai merupakan pencapaian yang menggembirakan. ”Ada optimisme dan menyampaikan kesediaan Bapak Presiden untuk datang sebagai dukungan penuh untuk bangkitnya. Hal ini akan menjadi harapan semua insan film dan dunia seni pada khususnya,” tambah Reza.
Garin menambahkan, tanggapan Presiden sangat positif. Apalagi, Presiden melihat bahwa insan perfilman bisa dengan cepat beradaptasi di tengah pandemi Covid-19. Dari total 88 film yang diproduksi tahun ini, sebanyak 69 film sudah terdaftar untuk terlibat dalam FFI 2021.
Ada optimisme dan menyampaikan kesediaan Bapak Presiden untuk datang sebagai dukungan penuh untuk bangkitnya. Hal ini akan menjadi harapan semua insan film dan dunia seni pada khususnya.
Selain jumlah pendaftar yang lebih banyak dibanding tahun lalu, usia peserta pun relatif beragam, mulai dari generasi muda hingga mereka yang sudah berpengalaman. Menurut Garin, insan perfilman juga punya kemampuan bertumbuh di media baru seperti Netflix, Disney, dan lain-lain.
Kemampuan adaptif dan tetap produktif di masa pandemi ini pun terlihat dari keterlibatan mereka di festival film internasional seperti Festival Film Internasional Busan (BIFF) dan Festival Film Internasional Toronto (TIFF). ”Dari segi kualitas kerja, produktivitas dan adaptasi dunia baru sekarang ini, dianggap dunia film bertumbuh dengan sangat baik sehingga Presiden menjanjikan kalau tidak aral melintang akan hadir untuk di FFI tanggal10 nantinya,” ujar Garin.
Hingga 31 Agustus lalu, Komite FFI 2021 telah resmi mengundang pembuat film, produser film, dan rumah produksi untuk mendaftarkan filmnya, baik film cerita panjang, film cerita pendek, film dokumenter, dan film animasi. Komite FFI 2021 juga mengundang masyarakat umum untuk mendaftarkan karya kritik filmnya dalam bentuk tulisan dan non-tulisan (video, podcast, atau konten kreatif lainnya).
KRIS - BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo menerima Komite Festival Film Indonesia (FFI) 2021 di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 6 September 2021.
Linda menyebut telah ada 69 film yang terdaftar dari 88 film yang diproduksi tahun ini. ”Tadinya kita mengharapkan, kurang lebih 50-55 persen, tetapi sekarang mendapatkan 85 persen yang berproduksi mendaftarkan film. Yang belum mendaftar biasanya ada kendala, mereka harus premier dulu atau belum terlalu siap,” kata Linda.
Saat ini, tim dari FFI masih dalam tahap kurasi dari film-film yang telah terdaftar untuk nantinya dipilih 10 film unggulan. Proses pemilihan pemenang ini juga melibatkan asosiasi perfilman. ”Masa sulit, komunikasi itu salah satu yang sangat penting. Dari penyempurnaan yang diusulkan, akan lebih banyak tukar pendapat dan dengar pikiran kemudian menjadikan film berbagai nominasi,” tambah Linda.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, Garin menyebut bahwa masyarakat kali ini diberi ruang untuk memilih film dan aktor/artis favorit melalui media sosial. ”Di tingkat internasional sekarang dengan adanya pandemi kan banyak syarat diubah, bioskop tidak buka. Peraturan yang kita buat, diadaptasikan untuk menjawab masalah pandemi dan tetap tidak meninggalkan kualitas, sistem adil dan terbuka,” kata Garin.
Dalam kesempatan pertemuan dengan Presiden Jokowi, Komite FFI juga menyampaikan bahwa FFI mendukung usulan gelar pahlawan nasional bagi Bapak Perfilman, Usmar Ismail. ”FFI turut mendukung Pak Haji Usmar Ismail untuk di tahun ini bertepatan dengan 100 tahun perayaan Usmar Ismail bisa disematkan menjadi pahlawan nasional bidang budaya,” kata Reza.
