Pangdam Cenderawasih: TNI-Polri Amankan PON XX Papua
Pelaksanaan PON XX di Provinsi Papua tinggal 28 hari lagi. Selain tantangan protokol kesehatan terkait pandemi Covid-19, juga soal keamanan pasca-penyerbuan terhadap posramil di Papua Barat yang menewaskan 4 prajurit.
Oleh
Edna C Pattisina
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pelaksanaan PON XX di Provinsi Papua tinggal 28 hari lagi. Selain adanya tantangan protokol kesehatan terkait pandemi Covid-19, masalah keamanan juga menjadi sorotan. Apalagi, baru saja terjadi serbuan terhadap Posramil Kisor di Papua Barat oleh sekelompok orang tidak dikenal yang menewaskan empat prajurit TNI.
”TNI-Polri, dalam hal ini Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua, siap mengamankan dan menyukseskan penyelenggaraan PON XX,” kata Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayor Jenderal Ignatius Yogo Triyono, Kamis (2/9/2021) malam, kepada Kompas.
Yogo mengatakan, demikian juga halnya dengan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI di Provinsi Papua yang akan digelar sebulan kemudian. Direncanakan, PON akan diadakan pada 2-15 Oktober 2021, sementara Peparnas pada 2-15 November 2021.
Sebelumnya, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen Bambang Trisnohadi mengecek persiapan mes atlet PON di lingkungan Kodam. Lokasi mes itu di Wisma Cenderawasih dan Barak Denmadam. Ia menilai, kondisi mes sudah relatif baik. Namun, ia meminta agar mes itu diuji coba untuk memastikan semuanya berjalan baik.
TNI-Polri, dalam hal ini Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua, siap mengamankan dan menyukseskan penyelenggaraan PON XX.
Masalah keamanan PON dan Peparnas semakin menjadi perhatian banyak orang menyusul penyerbuan Posramil Kisor di Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Empat orang anggota TNI gugur dalam penyerbuan pukul 04.00 WIT itu.
Selamatkan diri
Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen I Nyoman Cantiasa telah memerintahkan pasukannya untuk memburu para pelaku separatis teroris yang menewaskan empat prajuritnya. Dalam insiden itu, lima prajurit TNI lainnya berhasil menyelamatkan diri dari serangan membabi buta di pagi-pagi buta tersebut.
Lima prajurit TNI lainnya berhasil menyelamatkan diri dari serangan membabi buta di pagi-pagi buta tersebut.
Para pelaku menggunakan parang dan menyerang anggota TNI yang sedang tidur. Dua orang menderita luka bacok dan lima orang selamat, sementara satu orang lagi lari ke hutan menyelamatkan diri.
Nyoman mengatakan, ia menjamin keamanan di Maybart. TNI juga telah bekerja sama dengan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.