HUT Ke-76 DPR, Puan Maharani Akui DPR Masih Banyak Kekurangan
Kritik dan masukan dari publik diharapkan untuk melecut DPR agar bekerja lebih baik ke depan.
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam memperingati hari ulang tahun ke-76 DPR, hari ini, Minggu (29/8/2021), Ketua DPR Puan Maharani mengakui masih banyak kekurangan dari DPR. Kritik dan masukan dari publik pun diharapkan untuk melecut DPR agar bekerja lebih baik ke depan.
Puan Maharani, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas, Minggu, mengatakan, DPR berkomitmen terus berbenah di usianya yang ke-76. Puan memastikan, DPR tidak akan berhenti memperbaiki dan meningkatkan kerja legislasi serta kerja pengawasan dan anggaran.
”Tidak ada yang hal utama bagi DPR selain aspirasi rakyat. Di ulang tahun ke-76 ini, DPR akan terus berbenah diri dan terus belajar untuk mendengar, memahami, dan menyalurkan aspirasi rakyat,” kata Puan.
Puan mengakui, masih ada banyak kekurangan dari DPR dalam menjalankan fungsinya sebagai penyalur aspirasi rakyat. Oleh karena itu, kritik dan masukan dari masyarakat akan melecut DPR agar bekerja lebih baik lagi. ”DPR dipilih langsung oleh rakyat. Maka, masukan dan kritik dari rakyat adalah vitamin buat kami untuk terus belajar menjadi penyambung lidah rakyat yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Selain itu, Puan mengingatkan para wakil rakyat agar, dalam situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini, para wakil rakyat lebih mendedikasikan dirinya bagi masyarakat. Dalam situasi ini, diperlukan kerja keras anggota DPR agar beban rakyat diringankan.
Puan pun mengajak semua anggota DPR untuk menjadikan HUT ke-76 DPR sebagai momentum untuk bergotong royong dan berbagi.
”Kami akan mengawasi setiap kebijakan pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19 agar semata-mata bertujuan untuk penyelamatan rakyat dari bencana kesehatan ini, bukan yang lain,” ujar Puan.
Nyaris mandek
Secara terpisah, peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, berpandangan, di usia DPR yang ke-76, anggota DPR periode 2019-2024 justru tidak terlihat lebih baik dalam menjalankan tugas-tugas DPR. ”Tiga fungsi DPR, yakni legislasi, pengawasan, dan anggaran, nyaris mandek,” ujarnya.
Dalam fungsi legislasi, misalnya, dari sekian banyak rancangan undang-undang di Program Legislasi Nasional, baru empat undang-undang yang disahkan, di antaranya Undang-Undang Minerba dan Undang-Undang Cipta Kerja. Itu pun dikritik karena pembahasan oleh DPR dilakukan begitu cepat tanpa mendengar aspirasi rakyat.
”Yang kita lihat, DPR justru semakin menjauhi rakyat dan semakin tidak aspiratif,” ujar Lucius.
Ke depan, ia berharap tiga fungsi DPR lebih dioptimalkan lagi oleh setiap anggota DPR. Selain itu, yang tak kalah penting, anggota DPR harus sensitif terhadap kebutuhan rakyat di masa krisis akibat pandemi Covid-19 ini. Dengan sensitivitas itulah, aspirasi rakyat dapat diketahui untuk kemudian diwujudkan melalui tiga fungsi yang dimiliki DPR.