logo Kompas.id
Politik & HukumPolarisasi Kian Irasional,...
Iklan

Polarisasi Kian Irasional, Narasi Agama dan Kebangsaan Dibenturkan

Polarisasi masyarakat ke kutub Islam dan kebangsaan terus terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Pembelahan karena ada kecenderungan mempertentangkan agama dengan Pancasila. Ini dinilai irasional dan ahistoris.

Oleh
Kurnia Yunita Rahayu
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZvIIdubdAdVKVAMLRG2QVXnLzqA=/1024x623/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2Fd059eed1-7b32-4b3f-88a2-868d01881072_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Warga melintas di depan mural Pancasila di kawasan Galur, Jakarta Pusat, Kamis (29/7/2021).

JAKARTA, KOMPAS — Kecenderungan mempertentangkan agama dengan Pancasila dinilai semakin terasa. Hal itu semestinya tidak dilakukan karena bertentangan dengan kesepakatan dan pengorbanan yang telah dilakukan para pendiri bangsa.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie melihat, polarisasi masyarakat ke kutub Islam dan kebangsaan terus terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Pembelahan yang dimaksud terjadi karena ada kecenderungan mempertentangkan agama dengan Pancasila. Ini sangat disayangkan karena perdebatan yang mengiringi pembelahan itu bersifat irasional dan ahistoris.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000