Pandemi Covid-19 dan Keseharian Para Mantan Pemimpin Negeri
Di tengah pandemi Covid-19, bagaimana aktivitas para mantan presiden dan wakil presiden RI? Berikut keseharian Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, serta Jusuf Kalla.
Oleh
IQBAL BASYARI
·5 menit baca
Foto Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono bersama lukisannya berjudul ”Debur Ombak di Pantai Pacitan” yang diunggah Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Jansen Sitindaon di akun Twitter-nya, Sabtu (7/8/2021), menarik perhatian publik. Unggahan di akun @jansen_jsp itu hingga Selasa (10/8/2021) siang disukai lebih dari 32.000 akun dan dicuit ulang oleh lebih dari 9.000 pengguna Twitter.
”Mungkin publik tidak menyangka kalau Pak SBY bisa melukis dan tampil sangat informal menggunakan kaus dan topi tino sidin sebab selama ini publik melihat Pak SBY sebagai seseorang yang kaku,” kata Jansen saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (10/8/2021).
Selepas menanggalkan jabatannya sebagai Presiden pada 2014, SBY banyak beraktivitas di Partai Demokrat. Di partai yang mengantarkannya menjadi Presiden dua periode itu, SBY menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi pada kepengurusan Demokrat 2020-2025.
Selain itu, SBY juga aktif di bidang olahraga dengan membentuk klub bola voli LavAni yang didirikan 1 Desember 2019. Namun karena pandemi, aktivitasnya di klub itu mulai berkurang dan beralih mengisi waktu di bidang seni.
Pada awal pandemi Covid-19, SBY menciptakan lagu berjudul ”Cahaya Dalam Kegelapan”. Lagu ini didedikasikan untuk rakyat Indonesia, terutama yang sedang bergulat dan berjuang di garis depan melawan pandemi. Lagu itu diunggah di akun Instagram almarhum Nyonya Ani Yudhoyono @aniyudhoyono, 10 April 2020.
Saat penularan Covid-19 terus meluas dan pemerintah memberlakukan kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat, SBY mengurangi intensitas di luar rumah. Sejak dua bulan terakhir, ia banyak menghabiskan waktu dengan melukis, aktivitas yang pernah ditekuni saat ia bersekolah di sekolah menengah pertama di Pacitan.
Aktivitas itu dilakukan di studio lukis seluas 40 meter persegi di kediaman SBY di Cikeas, Bogor. Hampir setiap pagi, selepas shalat subuh, SBY mengasah bakat seninya. Ia pernah ikut sanggar melukis kala masih menjadi pelajar. Kemampuan itu diasah kembali dengan belajar dari Youtube untuk meningkatkan teknik melukisnya.
Jansen mengatakan, ada belasan lukisan yang telah dibuat SBY. Lukisan itu sebagian besar bertema alam, seperti pantai dan gunung. Ada pula lukisan yang terinspirasi dari foto-foto mendiang Nyonya Ani yang semasa hidupnya gemar fotografi.
”Saat melukis di studionya, Pak SBY selalu meminta ajudannya meletakkan foto Nyonya Ani di sampingnya, seolah-olah selalu ditemani saat melukis. Mungkin ini menjadi salah satu cara penyembuhan selepas kepergian Nyonya Ani,” ujarnya.
Menurut Jansen, kegiatan-kegiatan itu dilakukan oleh SBY kini lebih banyak untuk mengisi masa pensiunnya. Sebab SBY termasuk salah satu jenderal di TNI yang baru merasakan pensiun di usia 65 tahun karena aktivitasnya mengabdi untuk negeri. Adapun usia pensiun TNI 58 tahun.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menambahkan, SBY selalu menyimak perkembangan negeri melalui pemberitaan di media massa. Namun karena tidak lagi terlibat dalam politik praktis, ia hanya sesekali memberikan masukan kepada kadernya di Demokrat.
Lain halnya dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang hingga kini masih aktif terlibat mengelola partai politik. Semenjak masa jabatannya berakhir pada pada 2004, Megawati membesarkan partai yang dipimpinnya, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Bahkan, kini kesibukannya bertambah karena ia menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Ketua Dewan Pengarah Badan Riset Inovasi Nasional.
Setiap hari Megawati memberikan arahan penanganan Covid-19 dan memantau langsung atas laporan harian yang disampaikan Dewan Pimpinan Daerah PDI-P. Rapat-rapat itu biasanya dilakukan secara virtual. Ada pula sejumlah kegiatan fisik yang tetap dihadiri, antara lain peresmian Patung Bung Karno di Kementerian Pertahanan, Lembaga Ketahanan Nasional, dan pengukuhan Guru Besar Kehormatan dari Universitas Pertahanan.
Menurut Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, perhatian Megawati terhadap lingkungan juga sangat tinggi. Justru di tengah pandemi, program merawat bumi dengan menanam pohon, membersihkan sungai, dan mendorong kegiatan penanaman tanaman yang bisa dikonsumsi, khususnya 10 jenis makanan pendamping beras berjalan secara maksimum. Dua kader PDI-P, Tri Rismaharini dan Mindo Sianipar, secara periodik melaporkan kegiatan tersebut.
”Pandemi tidak menyurutkan langkah dan gerak kepartaian. Partai sangat aktif melakukan konsolidasi menyeluruh dan memperkuat kehadiran partai di tengah rakyat. Seluruh kegiatan partai selama pandemi atas arahan langsung Ibu Megawati. Bisa dilihat dari rekam jejak digital kegiatan partai,” kata Hasto.
Sementara itu, Wakil Presiden di era SBY dan Joko Widodo, Jusuf Kalla, kini sibuk beraktivitas di kegiatan sosial. Seusai tak lagi menjadi wakil presiden, Kalla banyak beraktivitas sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia dan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia.
Juru Bicara Kalla, Husein Abdullah, menuturkan, sejak Februari 2020, Kalla aktif melakukan sosialisasi pencegahan penularan Covid-19. Bahkan, lewat PMI, Kalla membentuk komite khusus pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Ia juga mendirikan pergudangan sebagai pusat bantuan dan operasi penanggulangan Covid-19 yang berada di sebelah Markas PMI Pusat, Jakarta.
Selain itu, banyak kegiatan yang dilakukan secara virtual, seperti ceramah, rapat, wawancara media, dan kegiatan operasional PMI serta DMI. Terkadang, Kalla turun langsung ke lapangan sesuai prosedur kesehatan, di antaranya untuk kampanye donor darah atau plasma konvalesen, serta juga memantau penyaluran bantuan.
Kalla secara intens memantau pelaksanaan PMI di seluruh wilayah Indonesia serta memastikan program-program pencegahan, edukasi, serta promosi kesehatan menghadapi Covid-19 berjalan dengan baik. Kalau ada yang lamban dan tidak aktif, Kalla biasanya meminta dilakukan ”pembinaan.”
”Boleh dibilang pandemi tidak mengurangi aktivitas Pak JK karena kebutuhan masyarakat akan keterlibatan PMI sangat tinggi,” ujar Husein.
Untuk menyeimbangkan aktivitasnya itu, Kalla rutin berolahraga dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Aktivitas lain untuk mengisi waktu senggang adalah membaca dan menulis di perpustakaan pribadinya.
”Jika ada waktu luang, bisanya berkumpul dengan anak cucu saat olahraga pagi atau saat santap siang dan malam,” kata Husein.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, ekspose-ekspose terhadap mantan presiden dan wakil presiden semestinya hanya kegiatan di luar aktivitas politik dan cenderung kegiatan pribadi serta hobi. Sementara perbedaan pendapat di antara mereka sebaiknya diselesaikan di panggung belakang sehingga tidak menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat.