Dengan mengerahkan sejumlah prajuritnya, TNI terus berupaya melakukan pelacakan kontak erat. Tak hanya itu, TNI juga terus menambah kapasitas pelayanan bagi pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit.
Oleh
Edna C Pattisina
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jajaran TNI meningkatkan pelaksanaan isolasi terpusat dan mandiri bagi masyarakat yang positif Covid-19 dengan meningkatkan pelacakan dan menyediakan tempat isolasi. Hal ini diharapkan bisa mengurangi kasus aktif.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sebelumnya mengimbau masyarakat untuk terus mengenakan masker. Selain itu, Hadi yang sedang meninjau Puskesmas Polowijen, Malang, Jawa Timur, Senin (2/8/2021), meminta masyarakat, kalau merasa sedikit demam, bukannya kerokan, tetapi langsung ke puskesmas. Di puskemas, masyarakat langsung diperiksa sehingga kalau positif Covid-19 bisa langsung isolasi, baik mandiri maupun terpusat.
”Bila kita dinyatakan positif, harus melaksanakan isolasi terpusat atau isoman (isolasi mandiri),” ucapnya.
Untuk itu, Hadi juga meminta para Babinsa sebagai tenaga pelacak harus segera melakukan pelacakan kontak erat kepada 15 orang terdekat dan melaksanakan swab atau tes usap antigen, kemudian lakukan isoman selama lima hari. Setelah itu, melakukan tes usap metode polimerase rantai ganda (PCR). Jika masih positif Covid-19, kembali melaksanakan isolasi, dan kalau ada warga tidak mau dites usap PCR, ia harus melaksanakan isolasi selama 14 hari.
”Prosedurnya betul dilakukan isolasi mandiri 14 hari, setelah 14 hari dilaksanakan tes PCR ulang. Tapi sebetulnya kalau positif begini, dokter-dokter sudah tahu kalau dia OTG (orang tanpa gejala) ringan, sedang atau berat,” ujarnya.
Menurut Hadi, menggunakan masker dan isoman adalah kebiasaan baru yang harus dilakukan untuk menghadapi pandemi Covid-19. ”Ini harus jadi kebiasaan baru, jadi masker dan isoman harus dijadikan kebiasaan baru karena kita hidup dengan Covid-19,” katanya.
Menurut Hadi, menggunakan masker dan isoman adalah kebiasaan baru yang harus dilakukan untuk menghadapi pandemi Covid-19.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika Perkasa juga meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan TNI AD. Salah satunya adalah Rumah Sakit Tingkat IV Kencana di Serang, Banten. Sebelumnya, keterisian rumah sakit tersebut mencapai 91 persen. Namun, setelah bekerja sama dengan pemerintah daerah memanfaatkan Gedung Dharma Wanita Serang untuk isolasi terpusat, tingkat keterisian menurun.
Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat Mayjen TNI Nurchahyanto menyampaikan bahwa kerja sama tersebut telah mendapat persetujuan Bupati dan Wakil Bupati Serang. Gedung ini akan memiliki 30 tempat tidur yang dilengkapi dengan tenaga kesehatan dan alat kesehatan.
Sementara itu, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta menambah enam tempat tidur yang dilengkapi ventilator di ruang cerebro intensive care unit (CICU). Sebelumnya, RSPAD telah memililki intensive care unit (ICU) dengan kapasitas 19 tempat tidur. Selain itu, 30 prajurit kesehatan secapa AD telah datang dan siap untuk bertugas.
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta menambah enam tempat tidur yang dilengkapi ventilator di ruang cerebro intensive care unit (CICU).
Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Mayjen TNI dr Lukman Ma’ruf mengatakan, penanganan pasien Covid-19 dengan gejala berat masih berada di IGD karena penuhnya ruang ICU di RSPAD Gatot Soebroto.
”Dengan adanya tenda Lapangan Rumkit 1 dan Rumkit 2, pasien sudah terbagi yang ringan dan sedang. Tapi yang berat itu masih terkumpul di IGD (instalasi gawat darurat). Jadi di IGD kita buat sekarang, yang tidak bisa masuk ke ICU dan HCU (high care unit) kita bagi. Sebagian dikumpulkan untuk masuk ICU, dan sebagian lagi untuk masuk HCU,” kata Lukman.
RSPAD Gatot Soebroto berencana menambah fasilitas tempat tidur perawatan ICU di ruang CICU. Penambahan tempat tidur perawatan ICU akan berpengaruh terhadap tenaga kesehatan yang dibutuhkan dalam menangani pasien. Dibutuhkan 48 tenaga kesehatan untuk menambah delapan tempat tidur sebagai perawatan ICU. Sumber daya manusia direncanakan diperoleh dari lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RSPAD.