Pasokan Oksigen, Obat, dan Vaksin Terus Diupayakan Pemerintah di Tengah Kelangkaan
Di tengah pandemi Covid-19, warga sulit mendapatkan obat dan tabung oksigen untuk isolasi mandiri. Mengatasi ini, Jumat pagi, Presiden tinjau PT Aneka Gas Industry, produsen oksigen, dan semalam membagikan obat ke warga.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
[caption id="attachment_11679286" align="aligncenter" width="720"] Sebanyak 1.041.400 dosis vaksin jadi AstraZeneca tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (16/7/2021) pukul 06.51.[/caption]
JAKARTA, KOMPAS — Pemenuhan kebutuhan oksigen, obat-obatan, dan vaksin terus berjalan kendati obat-obatan untuk penderita Covid-19 sempat langka di masyarakat dua pekan ini. Untuk meningkatkan ketersediaan oksigen, Presiden Joko Widodo, Jumat (16/7/2021) pagi ini pun mengunjungi pabrik PT Aneka Gas Industri (Samator) di Cakung, Jakarta Timur.
Dalam keterangan yang disampaikan secara virtual, Presiden Jokowi mengatakan pemerintah terus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen secara nasional dan mengatasi lonjakan kebutuhan oksigen untuk pengobatan Covid-19, baik di rumah-rumah sakit maupun di tempat-tempat isolasi.
”Saya sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan PT Aneka Gas Industri PT Samator yang bekerja maksimal memenuhi kebutuhan oksigen medis dengan terus menambah kapasitas produksinya sehingga sangat membantu supply oksigen nasional,” tutur Presiden yang didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Direktur Umum dan Legal PT Aneka Gas Industri Agus Purnomo.
Saya sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan PT Aneka Gas Industri PT Samator yang bekerja maksimal memenuhi kebutuhan oksigen medis dengan terus menambah kapasitas produksinya sehingga sangat membantu supply oksigen nasional. (Joko Widodo)
Kamis (15/7), Presiden Jokowi juga meluncurkan paket obat untuk warga miskin. Kamis malam, Presiden kemudian blusukan membagikan sembako dan paket obat.
”Malam ini saya di Kampung Sunter Agung dalam rangka mengawali pemberian sembako kepada masyarakat yang ini nanti akan diberikan menyeluruh. Yang sudah kita siapkan 200.000 ton beras yang akan disalurkan Bulog. Saya juga membagikan paket obat, baik untuk gejala ringan paket 1 maupun paket 2 gejala sedang dan paket ketiga,” tutur Presiden seusai membagikan obat.
Di tahap awal, akan dibagikan 300.000 paket obat. Pekan depan, Presiden menjanjikan 300.000 paket obat. Diharapkan, lanjut Presiden, dengan pembagian sembako dan paket obat serta suplemen masyarakat bisa lebih tenang dalam menghadapi pandemi.
Yang sudah kita siapkan 200.000 ton beras yang akan disalurkan Bulog. Saya juga membagikan paket obat, baik untuk gejala ringan paket 1 dan paket 2 gejala sedang, dan paket ketiga. (Joko Widodo)
Sementara hingga Jumat ini, 141.315.880 dosis vaksin sudah diterima di Indonesia. Tambahan vaksin tiba di Indonesia, Kamis (15/7) sore. Sebanyak 1.041.400 dosis vaksin jadi AstraZeneca tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 06.51. Vaksin dalam envirotainer ini diangkut pesawat Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ-950.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi yang memantau secara virtual menyebutkan ini adalah bagian dari perjanjian bilateral antara AstraZeneca dengan Pemerintah Indonesia dalam pengiriman langsung 50 juta dosis vaksin untuk Indonesia.
Adapun total vaksin yang telah diterima di Indonesia sampai Jumat pagi ini 141.315.880 dosis. Diharapkan, ketersediaan vaksin ini bisa mempercepat program vaksinasi. Agustus mendatang, target vaksinasi mencapai 2 juta penyuntikan per hari.
Percepatan vaksinasi diharap mampu menurunkan laju penularan virus korona yang saat ini sedang meningkat.
Pastikan ketersediaan
Kita mau rakyat tidak kebingungan dengan adanya isu-isu kekurangan obat, maka kita penetrasi dengan obat gratis ini secara baik. (Menteri BUMN Erick Thohir)
Menteri BUMN Erick Thohir juga memastikan ketersediaan obat bagi masyarakat terpenuhi. ”Kita mau rakyat tidak kebingungan dengan adanya isu-isu kekurangan obat, maka kita penetrasi dengan obat gratis ini secara baik,” tutur Erick dalam keterangan seusai peluncuran paket obat isoman di halaman Istana Merdeka, Kamis, lalu.
Erick menambahkan, BUMN bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk menyediakan laman resmi berisi informasi ketersediaan obat di apotek yang dapat diakses masyarakat. BUMN juga memastikan ketersediaan obat dengan memproduksi obat sesuai standar Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sepanjang pekan ini, warga yang sedang isolasi mandiri, keluarga, teman dari pasien Covid-19 kesulitan mencari obat-obatan. Azithromycin, Fluvir, atau Oseltamivir serta obat-obat batuk dan flu lainnya sangat sulit diperoleh.
Mencari obat di berbagai aplikasi telemedicine yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan pun hanya berakhir jawaban obat tidak tersedia. Seorang apoteker di kawasan Jakarta Barat, Jumat pagi, mengatakan, pasokan obat-obatan untuk batuk dan flu sejauh ini belum ada di apotek tempatnya bekerja.