Tambahan kapasitas tempat tidur rumah sakit yang disiapkan Kemenhan untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19 di Jabodetabek sebanyak 1.650 tempat tidur.
Oleh
Edna C Pattisina/NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meningkatnya jumlah pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat di RS dr Suyoto mendorong Kementerian Pertahanan membuat ruangan tambahan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pertahanan serta di Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemenhan di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Secara total, Kemenhan menyiapkan sekitar 1.650 tempat tidur.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Rabu (14/7/2021), meninjau Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pertahanan serta Pusdikat Bahasa Kemenhan yang dijadikan rumah sakit satelit RS dr. Suyoto di Bintaro. Gedung Pusdiklat Jemenhan dan Pusdiklat Bahasa memiliki kapasitas 172 kamar dengan 344 tempat tidur.
Sebagai rumah sakit satelit, di lokasi itu akan siapkan pula ruangan untuk unit perawatan intensif (ICU) dan high care unit (HCU) dengan dua ventilator. Ruangan itu juga akan dilengkapi dengan oksigen generator untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien. ”Kami mengalihkan beberapa kegiatan pokok. Kami hentikan kursus-kursus. Siswa kami pulangkan, mereka laksanakan kursus virtual. Ruangan-ruangan diubah menjadi RS darurat,” kata Prabowo.
Prabowo mengatakan, Kemenhan juga tengah menyiapkan fasilitas tambahan di Badiklat Kemenhan Salemba, Pusdiklat Bela Negara di Rumpin Bogor, dan mes Stand By Force di IPSC, Sentul. Total jumlah tempat tidur yang disiapkan Kemenhan untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19 di Jabodetabek sebanyak 1.650 tempat tidur.
”Jadi, kami berhasil, dalam waktu dekat, menambah tempat tidur kurang lebih 1.650. Dengan instalasi ICU, IGD, dukungan ventilator, oksigen, dan sebagainya,” ujar Prabowo.
Rumah sakit satelit di Pondok Labu itu juga akan didukung tenaga kesehatan yang dibutuhkan dari RS dr. Suyoto, termasuk dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis paru, dan dokter anestesi. RS satelit diadakan untuk menampung pasien Covid-19 berstatus sedang.
Prabowo menyampaikan apresiasi kepada tenaga kesehatan yang selama ini sudah bekerja, baik tenaga kesehatan organik RS dr Suyoto maupun komponen pendukung. Sejak awal pandemi Covid-19, RS dr Suyoto yang berada di bawah Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan di Bintaro, Jakarta Selatan, telah menjadi RS rujukan pasien Covid-19 bagi pegawai Kemenhan, personel TNI dan keluarganya, serta masyarakat umum, dengan persentase pasien masyarakat umum sekitar 80 persen.
RS dr Suyoto memiliki kapasitas sekitar 236 tempat tidur. Namun, untuk menghadapi jumlah pasien khususnya pasien Covid-19 yang meningkat tajam, dibutuhkan sarana dan prasarana serta tenaga medis yang memadai. Saat ini RS dr Suyoto menambah dua tenda di depan IGD yang berkapasitas 28 tempat tidur dan 40 tempat tidur lainnya di asrama yang masing-masing dilengkapi fasilitas oksigen sentral.
Menyalurkan obat
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, distribusi obat Covid-19 yang selama ini dilakukan oleh petugas puskesmas akan dibantu oleh anggota TNI dan Polri. Distribusi obat tersebut ditujukan bagi warga yang melakukan isolasi mandiri.
Terkait hal itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Rusdi Hartono saat dihubungi, Rabu mengatakan, personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polri serta personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) merupakan ujung tombak Polri dan TNI yang tersebar di kelurahan atau desa.
Pada tingkat tersebut, mereka telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan perangkat desa atau kelurahan dan para petugas kesehatan di puskesmas, termasuk bidan desa. Koordinasi itu juga mencakup pendataan mengenai warga yang terpapar Covid-19.
”Di tingkat desa atau kelurahan, pendataan mengenai warga yang positif terpapar Covid-19 termasuk mereka yang melakukan isolasi mandiri dilakukan oleh aparat desa. Dari situlah Bhabinkamtibmas dan Babinsa mendapatkan data warga yang kemudian perlu mendapat bantuan obat-obatan,” terang Rusdi.
Menurut Rusdi, pandemi Covid-19 yang telah berjalan selama setahun lebih ini telah memberikan anggota kepolisian pengalaman dan pemahaman mengenai prosedur protokol kesehatan yang diberlakukan. Oleh karena itu, mereka dipastikan akan dengan cepat digerakkan jika sewaktu-waktu diperlukan.
Sementara itu, obat yang akan didistribusikan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri akan disediakan oleh Kementerian Kesehatan atau badan usaha milik negara yang telah ditunjuk pemerintah. Kepolisian bertugas membantu distribusinya.
TNI AL kawal bantuan medis
Kapal perang TNI Angkatan Laut (TNI AL) KRI Cucut-866 dan 2 Sea Rider Satuan Patroli (Satrol) TNI AL mengawal kapal perang Singapura RSS Endeavour 210 yang membawa bantuan medis dari Pemerintah Singapura untuk mempercepat penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Julius Widjojono mengatakan, bantuan obat-obatan ini tiba di Dermaga 203 JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu pagi. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Pemerintah Singapura yang diwakili oleh Dubes Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar kepada Penasehat Khusus Kemenkomarves Laksamana TNI (Purn) Prof Dr Marsetio S.I.P, M.M dan ibu Jona Widhagdo.
Bantuan berupa 2 kontainer Filled 250 X 50L Oxygen Cylinders diperuntukkan bagi Kementerian Pertahanan (Mabes TNI) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu), 2 kontainer ISO Tank, 57 pallets oxygen concentrator, dan 1 pallet oxygen concentrator accessories juga untuk Kementerian Luar Negeri.