logo Kompas.id
Politik & HukumRuang Publik yang Kian Pengap
Iklan

Ruang Publik yang Kian Pengap

Ruang politik dan virtual pengap. Isu datang silih berganti. Ada isu yang diproduksi negara atau isu yang hadir di tengah masyarakat.

Oleh
BUDIMAN TANUREDJO
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JOw7vliHHR7SL9wHHMZ3Bry5rcs=/1024x1214/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190118iam-bdm_1547801486-e1582964965583.jpg
KOMPAS/ILHAM KHOIRI

karikatur Budiman Tanuredjo

Sambil berolahraga pagi, seorang teman bertanya. ”Ada apa lagi, Pak. Kok tiba-tiba sekarang muncul isu  pasal penghinaan presiden. Sembako dan pendidikan bakal dipajaki.”  Saya coba renungkan pertanyaan teman itu. Ruang politik dan virtual pengap. Isu datang silih berganti. Ada isu yang diproduksi negara atau isu yang hadir di tengah masyarakat.

Kisruh di Komisi Pemberantasan Korupsi belum kelar. Padahal, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan  jelas. ”Hasil tes wawasan kebangsaan tidak serta-merta dijadikan alasan memberhentikan  pegawai.” Putusan Mahkamah Konstitusi senada.  Namun, Ketua KPK Komisaris Jenderal (Pol) Firli Bahuri akan memberhentikan 51 pegawai.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000