Rencana Alokasi Belanja Alutsista Rp 1.750 Triliun Bisa Bebani Keuangan Negara
Rencana pengajuan belanja alutsista Rp 1.750 triliun dinilai perlu dipertimbangkan kembali. Saat pandemi Covid-19, pengelolaan keuangan negara harus diprioritaskan untuk memulihkan kehidupan masyarakat.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Rapat yang berlangsung tertutup itu membahas anggaran, alutsista yang akan direncanakan pembeliannya, dan juga sistem pertahanan negara.
JAKARTA, KOMPAS - Rencana mengalokasikan Rp 1.750 triliun untuk membeli alat utama sistem persenjataan dari pinjaman luar negeri dinilai akan memberatkan keuangan negara. Pemerintah masih perlu memprioritaskan anggaran untuk memulihkan dampak pandemi Covid-19.
Rancangan Peraturan Presiden terkait Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan TNI 2020-2024 yang masih dalam pembahasan menyebutkan kebutuhan anggaran pengadaan alat pertahanan serta keamanan hingga tahun 2044. Nilainya mencapai 124,995 miliar dollar AS atau setara Rp 1.750 triliun.