Kunjungan Kerja Presiden Jokowi: Vaksinasi Rasa Halalbihalal
Sepekan setelah Idul Fitri, Presiden Joko Widodo mengunjungi beberapa daerah di Tanah Air tempat pelaksanaan vaksinasi massal. Kesempatan itu dimanfaatkan Presiden Jokowi melakukan halalbihalal dengan rakyat.
Suasana Lebaran masih menyelimuti ketika Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi massal Covid-19 di sejumlah daerah di Tanah Air selama sepekan setelah Idul Fitri. Perjumpaan dengan masyarakat seolah menjadi pengobat kerinduan Presiden Jokowi untuk halalbihalal langsung dengan masyarakat.
Lebaran tahun ini, Istana Negara memang terasa sepi tanpa open house atau buka griya yang biasanya menjadi ajang silaturahmi Presiden dan masyarakat. Seperti ketika berkunjung ke dua provinsi yang memiliki kasus aktif Covid-19 tergolong tinggi, yaitu Riau dan Kepulauan Riau (Kepri), pada Rabu (19/5/2021), Presiden Jokowi lantas tampak akrab berbincang dengan warga yang sedang antre vaksinasi massal.
Saat memberikan pengarahan ke Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau dan Kepri, Presiden juga mengawalinya dengan memberikan ucapan selamat Idul Fitri.
”Pertama-tama, saya ingin menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri 1442 Hijriah. Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin,” ujar Presiden Jokowi di Gedung Daerah Provinsi Kepri, Kota Tanjung Pinang, ataupun di Gedung Daerah Provinsi Riau, Kota Pekanbaru.
Baca juga : Harapan Warga di Balik Kunjungan Kerja Presiden di Daerah Bencana
Ketika meninjau vaksinasi massal yang digelar di Bintan Inti Industrial Estate (BIIE), Kabupaten Bintan, Kepri, Presiden Jokowi yang memakai kemeja putih lengan panjang dan masker hitam terlihat mengembangkan tawa ketika berhenti untuk berbincang dengan warga selama beberapa menit. Dialog antara pemimpin dan rakyatnya yang tampak santai itu juga terlihat ketika Presiden Jokowi meninjau vaksinasi massal di Gelanggang Olahraga Remaja, Kecamatan Marpoyan Damai, Riau.
Seusai berbincang-bincang, warga yang sedang antre vaksin umumnya segera mengambil telepon seluler untuk memotret atau merekam kehadiran Presiden Jokowi. Vaksinasi massal di BIIE mengikutsertakan lebih kurang 400 pekerja dan 100 masyarakat umum yang berada di kawasan industri tersebut. Secara keseluruhan, sebanyak 15.500 orang memperoleh suntikan vaksin di Kepri pada hari tersebut.
Ketika meninjau vaksinasi massal yang digelar di Bintan Inti Industrial Estate, Kabupaten Bintan, Kepri, Presiden Jokowi yang memakai kemeja putih lengan panjang dan masker hitam terlihat mengembangkan tawa ketika berhenti untuk berbincang dengan warga selama beberapa menit.
Demi menghormati kehadiran kepala negara, beberapa warga yang sedang divaksin sengaja mempersiapkan diri memakai busana adat khas Kepulauan Riau. Seorang perempuan terlihat memakai busana kebaya labuh berwarna serba kuning keemasan. Kebaya sebagai busana atasan berukuran lebih panjang hingga ke bawah lutut yang kemudian dipadupadankan dengan kain batik cual sebagai bawahan. Dandanan khas Melayu ini dipercantik hiasan kepala kembang goyang.
Peserta lain memakai busana pria adat Melayu yang disebut teluk belanga. Memakai baju dan celana panjang warna kuning keemasan, penampilan mereka semakin mencolok dengan ikatan kain sarung setinggi lutut. Nuansa tradisional semakin lekat dengan hiasan kepala yang dijuluki tanjak berupa ikatan kain songket persegi empat.
Baca juga : Presiden Jokowi Kunjungi Riau dan Aceh
Didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Presiden Jokowi lantas berbincang dengan peserta sebelum mereka kemudian divaksin satu per satu. Sebagian dari peserta vaksinasi yang memakai busana adat ini harus sedikit melepas pakaian atasan ketika lengannya mulai disuntik vaksin.
Wilayah kepulauan
Seusai menyaksikan proses vaksinasi massal di BIIE, Presiden Jokowi menuju layar video yang menampilkan gambar perwakilan dari tujuh kabupaten/kota di Kepri yang hari itu melakukan vaksinasi. Vaksinasi dilakukan serentak di 67 lokasi di Kota Tanjung Pinang, Kota Batam, Kabupaten Natuna, Kabupaten Karimun, Kabupaten Lingga, Kabupaten Kepulauan Anambas, dan Kabupaten Bintan.
Dalam konferensi video, beberapa perwakilan dari pemerintah kabupaten/kota mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi terkait vaksinasi. Presiden Jokowi pun melontarkan pertanyaan terkait ketersediaan vaksin serta vaksinator. ”Vaksin lancar, kendala di Natuna cuma pengiriman dari kabupaten ke kecamatan, banyak wilayah kecamatan yang jaraknya berbatasan dengan laut,” ujar perwakilan dari Kabupaten Natuna.
Presiden Jokowi menyebut distribusi vaksin memang menjadi kendala di wilayah kepulauan seperti Provinsi Kepri. ”Masuk ke pulau-pulau yang jaraknya tidak gampang dan sangat jauh. Misalnya, dari sini ke Natuna, dari sini ke Anambas, bukan jarak yang dekat. Tetapi saya melihat manajemen distribusinya berjalan dengan baik,” ucap Presiden Jokowi.
Baca juga : Presiden: Pemerintah Berkomitmen Bangun Pertanian
Setelah mengunjungi lokasi vaksinasi massal, Presiden Jokowi memberikan pengarahan kepada Forkopimda di Gedung Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Kota Tanjung Pinang. ”Di beberapa negara, naik secara eksponensial. Hati-hati, jangan lengah, harus waspada terus. Jangan menunggu chaos baru bertindak. Kenapa saya datang ke Kepri, untuk mengingatkan kita semua hati-hati,” tutur Presiden.
Dengan menunjukkan kurva dan grafik kasus Covid-19, Kepri disebut termasuk lima provinsi yang kasus aktifnya naik pada pekan ini. Data menunjukkan bahwa kasus aktif di Kepri pada Selasa (18/5/2021) sebesar 2.015 kasus. Angka ini cukup mengkhawatirkan karena pada Agustus tahun lalu jumlah kasus aktif masih di angka 362. Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 sebesar 83 persen atau masih di bawah angka kesembuhan nasional yang sudah mencapai 92,2 persen.
Angka penggunaan tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit di Kepri tercatat menampati peringkat ketujuh tertinggi, yaitu 45,6 persen atau masih dibawah BOR nasional yang telah mencapai 29 persen. ”Saya menyajikan angka-angka ini untuk mengingatkan bahwa ada yang memerlukan perhatian, ada yang perlu saya ingatkan,” ucap Presiden Jokowi.
Di Riau, dalam pengarahan dengan Forkopimda Riau, Presiden Jokowi juga kembali memaparkan data dan menegaskan bahwa potensi penyebaran pandemi Covid-19 belum berakhir.
Belum berakhir
Di Riau, dalam pengarahan dengan Forkopimda Riau, Presiden Jokowi juga kembali memaparkan data dan menegaskan bahwa potensi penyebaran pandemi Covid-19 belum berakhir. ”Kalau rukun bergandengan dalam koordinasi di rapat ataupun di lapangan, persoalan jadi mudah,” ujarnya.
Presiden Jokowi kemudian menunjukkan grafik penurunan perkembangan kasus aktif nasional yang pada Februari mencapai 176.672 dan sekarang berada di angka 87.514 kasus per Rabu (19/5/2021). ”Tapi hati-hati, jangan lengah, jangan tunggu chaos baru bertindak. Saya datang ke Riau ini ingin mengingatkan kita semua. Betapa kita perlu bekerja bersama-sama. Ada respons cepat kalau ada peningkatan,” tambahnya.
Baca juga : Presiden Dengarkan Suara Nelayan Maluku
Dari pemaparan data, tampak jelas kasus aktif di Provinsi Riau cenderung meningkat. Kasus aktif sejumlah 1.071 pada Feberuari lantas melonjak menjadi 4.865 pada April. Angka kesembuhan di Riau 89,4 persen atau di bawah kesembuhan nasional yang mencapai 92,2 persen. Pada bulan Mei, BOR di Provinsi Riau juga mengkhawatirkan karena berada di urutan kedua sebesar 53,6 persen di bawah Sumatera Utara (55,8 persen).
”Data selalu menjadi makanan sehari-hari saya. Posisi tiap provinsi seperti apa? Nasional/ kabupaten/kota seperti apa? Kelihatan semuanya. Saya datang ke sini juga dalam rangka itu, karena angka-angkanya kelihatan,” ujar Presiden.
Seluruh jajaran Forkopimda Provinsi Riau dan Provinsi Kepri juga diminta untuk terus menggalang konsolidasi dan kekuatan. Penanggulangan pandemi akan berdampak kuat pada pemulihan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sempat jatuh hingga minus 5,32 persen pada kuartal kedua tahun 2020 ditargetkan mulai memasuki pemulihan pada 2021 ini.
Baca juga : Saat ”Hanoman” Disuntik Vaksin Covid-19...
Presiden Jokowi menyebutkan, target pertumbuhan ekonomi 7 persen pada kuartal kedua tahun ini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah meluasnya penyebaran pandemi di setiap daerah ialah dengan meningkatkan konsolidasi berbagai perangkat daerah untuk menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.
Seusai pemaparan data terkait Covid-19 di Riau dan Kepri yang memang terasa menyesakkan dan membuat hadirin duduk diam menyimak dalam posisi serius, Presiden Jokowi kemudian melontarkan sebuah pantun yang disambut tawa hadirin.
”Dari Jakarta ke Tanjung Pinang. Pesawat terbang di atas angin. Semua ingin pandemi hilang, pakai masker dan juga suntik vaksin.”