Ketika Tangan Tak Berjabat di Istana Wakil Presiden
Halalbihalal ketika Idul Fitri sudah menjadi tradisi yang digelar instansi pemerintah, termasuk Sekretariat Wakil Presiden. Tak hanya saling bermaafan, halalbihalal virtual pun digelar untuk memompa semangat kerja.
Oleh
NINA SUSILO
·4 menit baca
Setelah sebulan berpuasa dan mengumpulkan berbagai amal kebajikan, Idul Fitri dirayakan dengan kegembiraan. Kemenangan menahan nafsu dilanjutkan dengan saling memohon dan memberi maaf. Tradisi ini juga rutin dilakukan di berbagai kantor instansi pemerintah, termasuk Sekretariat Wakil Presiden.
Istana Wakil Presiden menggelar acara halalbihalal, Rabu (19/5/2021). Halalbihalal biasanya dihadiri semua pejabat dan staf. Meriah, saling bersalaman, memberikan ucapan selamat, memohon maaf, dilanjutkan makan bersama.
Di masa pandemi, tentu halalbihalal semacam itu tak bisa dilakukan. Namun, halalbihalal tetap bisa dilakukan di ruang virtual. Gambar latar belakang virtual untuk mengikuti acara di aplikasi Zoom dibagikan sebelum acara digelar.
Meskipun lama tak bersua, suasana gayeng tetap terasa. Para staf khusus dan Kepala Sekretariat Wapres Mohammaf Oemar, misalnya, menggoda Ketua Tim Ahli Wapres Saleh Husin yang pernah didiagnosis positif Covid-19 meski sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19.
Saleh pun menceritakan baru mengetahui ketika tes antigen menjelang bepergian menggunakan pesawat terbang. Hasil reaktif di tes antigen membuatnya langsung melakukan tes PCR. Namun, tidak ada gejala sakit apa pun. Saturasi oksigennya pun normal. Saleh pun menjalani karantina di Rumah Sakit Eka Hospital Cibubur, Jawa Barat.
Diduga, penularan terjadi saat menghadiri undangan pernikahan seorang kerabat. Sebab, saat itu, bersama temannya, dia membuka masker dan makan bersama. Vaksinasi dan olahraga rutin diyakini membuat tubuhnya tak mengalami gejala apa pun kendati positif Covid-19.
Staf khusus dan juru bicara Wapres, Masduki, yang gemar bersepeda pun segera menimpali. ”Makanya, perlu tuh kita gowes bareng Pak Oemar. Pak Oemar punya rute sendiri,” ujarnya.
Selorohan mereda ketika Wakil Presiden Ma’ruf Amin hadir dan acara dimulai. Wapres Amin, selain menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri, juga mengapresiasi dukungan semua perangkat, staf khusus, tim ahli, dan jajaran Sekretariat Wapres.
”Kunci keberhasilan kerja kita adalah kekompakan, kerja sama, kolaborasi agar suasana kerja yang kondusif terus kita jaga bersama ke depannya,” tuturnya.
Tuntaskan tugas
Wapres Amin pun mengingatkan, periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan dirinya tinggal 3,5 tahun. Dia menyatakan tidak ingin ada tugas-tugasnya yang tak tuntas dikerjakan. Justru, diharapkan pada Oktober 2024, semua sudah ”menetas” dan memberikan manfaat kepada masyarakat.
Beberapa tugas yang disampaikan berkaitan dengan ekonomi dan keuangan syariah, reformasi perlindungan sosial, reformasi birokrasi, percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat, serta pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.
Ekosistem industri halal diharapkan sudah terbangun sebelum masa jabatan Wapres berakhir. Apabila saat ini tiga wilayah industri halal sudah ditetapkan, diharapkan semua sudah beroperasi di akhir masa jabatan. Bahkan, diperkirakan wilayah industri halal ini bertambah sampai delapan.
”Ini akan mendukung cita-cita kita sebagai pemain global industri halal,” tuturnya.
Dalam mengurangi jumlah warga miskin, perbaikan data yang terpadu berbasis rumah tangga dan data terpadu UMKM yang termutakhirkan menjadi kunci. Data akan menjadi dasar dalam mengambil kebijakan terkait peningkatan kapasitas dan kompetensi UMKM.
Wapres juga menyatakan akan segera mengunjungi Papua setelah rancangan rencana aksi ditandatangani Presiden Joko Widodo. Dia berharap rencana aksi memberikan manfaat nyata dan memperkuat kepercayaan masyarakat.
”Supaya tidak ada salah persepsi bahwa pendekatan keamanan (yang digunakan pemerintah), padahal kita ingin pendekatan kesejahteraan. (Pendekatan) keamanan untuk melindungi masyarakat dan jalannya pembangunan dari gangguan gerakan separatis yang sekarang diberi predikat sebagai gerakan terorisme,” tuturnya.
Kerja menjadi ibadah
Wapres Amin juga memberikan nasihat supaya semua pejabat, staf, dan perangkat untuk memiliki semangat baru setelah Idul Fitri ini. Tak hanya itu, ada dua hal yang perlu dilakukan supaya kerja juga menjadi ibadah.
Pertama, katanya, perbaikan niat. Niat ini penting karena semua hal berawal dari niat. Supaya kerja menjadi ibadah, niat baik dan ikhlas harus menjadi motivasi awal.
Kedua, kinerja juga perlu diperbaiki. ”Allah mewajibkan kita berikhsan dalam segala hal. Jadi, bekerja tidak boleh asal-asalan,” tambahnya.
Kerja yang baik ini akan menghasilkan dua nilai. Pertama, prestasi kerja di dunia kerja, dan yang kedua, pahala di akhirat.
Nasihat ini diakhiri dengan ucapan selamat dan permohonan maaf dari semua jajaran di lingkungan Istana Wapres. Kali ini, memang tangan tak berjabat secara fisik. Namun, seperti hakikat halalbihalal, menyambung yang putus, memperbaiki yang rusak, melepaskan ikatan dosa dengan saling memaafkan, semua bisa dilakukan kendati diselenggarakan secara virtual.