logo Kompas.id
Politik & HukumZiarah, Tradisi Masyarakat...
Iklan

Ziarah, Tradisi Masyarakat hingga Pemimpin Negara yang Terpaksa Ditinggalkan

Pandemi Covid-19 membuat masyarakat harus patuh meninggalkan ziarah makam kerabat dan orangtua yang telah menjadi tradisi di tiap Lebaran. Tradisi yang tak hanya mengakar di masyarakat, tetapi juga pemimpin Indonesia.

Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/64XW6FUHsJ4ct6KEHzPYOmR_MXw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F0b228bcf-c506-470b-bb0c-01b6716ba507_JPG.jpg
KOMPAS/FAJAR RAMADHAN

Seorang peziarah berdoa di salah satu makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Grogol Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (11/4/2021) pagi. Menjelang Ramadhan 1442 Hijriah, peziarah kembali menjalankan tradisi nyekar.

Lebaran kali ini sebagian warga, terutama di Jabodetabek, dihadapkan pada aturan larangan berziarah sejak Rabu (12/5/2021), sehari sebelum hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah, hingga Minggu (16/5/2021). Padahal tradisi ini telah mengakar. Tak hanya dilakukan masyarakat, ziarah juga dilakukan pemimpin Pemerintah Indonesia, baik dalam rangkaian hari raya maupun peristiwa politik dan kenegaraan.

Hal ini dapat ditelusuri pada pemberitaan, tulisan maupun foto, yang terbit di Kompas sejak beberapa dekade silam. Demikian pula pada beberapa dokumentasi lainnya.

Editor:
Madina Nusrat
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000