Volume Kendaraan Turun, Polri Nilai Penyekatan Berhasil
Kepolisian telah memutarbalikkan 12.267 pengendara mobil, 7.352 sepeda motor, 2.148 mobil berpenumpang, dan 1.768 kendaraan barang.
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kebijakan peniadaan mudik 6-17 Mei 2021 yang diikuti dengan penyekatan jalan dinilai telah berhasil menekan volume kendaraan yang keluar dari Jakarta. Total kendaraan yang diputarbalikkan pada hari pertama penyekatan berjumlah 23.573 kendaraan.
Dari catatan kepolisian, sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (7/5/2021), kepolisian telah memutarbalikkan 12.267 pengendara mobil, 7.352 sepeda motor, 2.148 mobil berpenumpang, dan 1.768 kendaraan barang. Semua kendaraan tersebut diduga akan melakukan perjalanan mudik.
Dengan demikian, total kendaraan yang diputarbalikkan pada hari pertama penyekatan berjumlah 23.573 kendaraan. Menurut Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Raden Prabowo Argo Yuwono, penyekatan kendaraan yang dilakukan mulai kemarin dapat menekan jumlah kendaraan yang keluar dari Jakarta menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Untuk kendaraan yang mengarah ke timur atau yang melewati Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama, penurunan kendaraan mencapai 53 persen. Sementara untuk kendaraan yang keluar melalui GT Kaliurip Utama, terjadi penurunan volume kendaraan 46 persen.
Untuk kendaraan yang menuju ke arah barat atau melalui GT Cikupa, terjadi penurunan 19 persen. Adapun terhadap pengendara, petugas di lapangan melakukan tes usap antigen kepada pengendara 1.645 kali.
”Penindakan pelanggaran ’travel gelap’ sebanyak 75 unit,” kata Argo.
Secara terpisah, juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, dalam keterangan tertulis menyampaikan, jumlah pergerakan transportasi dan penumpang, baik transportasi darat, laut, maupun udara, dan kereta api pada Kamis (6/5/2021) menurun cukup signifikan dibandingkan dengan sebelum masa larangan. Di transportasi darat, penumpang angkutan darat (bus) 10.644 orang atau turun sekitar 75 persen dibandingkan dengan hari biasa.
Sementara volume lalu lintas harian yang mencakup sepeda motor, mobil penumpang, dan mobil besar yang menggunakan jalan nasional non-tol ke arah keluar Jabodetabek sekitar 68.000 kendaraan atau turun sekitar 48 persen ketimbang hari biasa.
Pada transportasi kereta api, pergerakan penumpang mencapai 17.220 orang atau turun 71 persen dari jumlah penumpang sehari sebelumnya. Sementara di transportasi laut, untuk pelabuhan antarpulau, terdapat 2.048 penumpang yang melakukan perjalanan atau turun 88 persen dibandingkan dengan hari biasa dari 51 pelabuhan yang dipantau.
”Penurunan volume penumpang yang cukup signifikan di semua moda transportasi ini bisa diindikasikan, masyarakat telah melakukan perjalanan lebih dulu di masa pra-peniadaan mudik atau tingkat kepatuhan masyarakat yang meningkat terhadap peraturan peniadaan mudik,” kata Adita. (NAD)