Survei ”Kompas”: Hanya Enam Parpol di Atas Ambang Batas Parlemen
Litbang ”Kompas” akan kembali merilis hasil survei terbarunya di harian ”Kompas” dan Kompas.id, Rabu (5/5/2021). Kali ini, yang akan dirilis terkait pilihan publik atas partai politik jika pemilu digelar pada April 2021.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Litbang Kompas akan kembali merilis hasil survei terbarunya di harian Kompas dan Kompas.id, Rabu (5/5/2021). Kali ini, yang akan dirilis terkait pilihan publik atas partai politik. Dari hasil survei itu, akan terlihat konfigurasi partai politik jika pemilu digelar saat survei dilaksanakan pada periode April 2021.
Secara umum, tiga partai politik (parpol) dengan elektabilitas tertinggi tak berbeda jauh dengan hasil Pemilu 2019. Di luar itu, hanya tiga parpol yang saat ini memiliki keterwakilan di MPR/DPR, yang lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen seperti diatur dalam Undang-Undang Pemilu. Adapun tiga parpol lainnya di parlemen elektabilitasnya masih di bawah ambang batas parlemen.
Selain itu, dari sembilan parpol di parlemen, hanya satu parpol yang mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan raihan suara Pemilu 2019. Namun, jika dibandingkan dengan hasil survei Litbang Kompas pada periode Januari 2021, raihan suara delapan parpol meningkat. Satu parpol lainnya stagnan.
Meski demikian, dari hasil survei tersebut, masih banyak responden yang tidak menjawab atau merahasiakan pilihannya. Artinya, sisa waktu tiga tahun sebelum digelar Pemilu 2024, konstelasi parpol berbasis elektabilitas yang terlihat dalam survei masih memungkinkan berubah.
Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik (Puskapol) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia Aditya Perdana saat ditanyai terkait hasil survei itu, Selasa (4/5/2021), mengatakan, masih tingginya pemilih yang tidak menjawab bisa jadi karena pemilu dianggap masih lama.
Bisa juga karena mereka melihat belum ada parpol yang menunjukkan kinerjanya sehingga belum layak untuk dipilih.
Terlepas dari hal tersebut, masih tersisa tiga tahun sebelum pemilu digelar. Masih banyak yang bisa dilakukan oleh parpol untuk memikat pemilih yang belum menjatuhkan pilihan atau memengaruhi pemilih parpol lain agar memilih parpolnya pada 2024. Kerja-kerja itu pun harus dimulai saat ini karena tantangan parpol ke depan dilihatnya akan semakin berat.
Selain dari pengamat politik, Kompas mewawancarai pula sejumlah elite parpol untuk menanggapi hasil survei itu. Secara umum, partai-partai tersebut menyatakan hasil survei akan dijadikan pemicu untuk lebih mengintensifkan kerja-kerja parpol. Tak hanya oleh kader parpol, tetapi juga kader parpol yang berada di legislatif ataupun eksekutif.
Parpol apa saja yang lolos ataupun tidak lolos ambang batas parlemen? Bagaimana analisis lebih jauh dari pengamat terkait raihan suara parpol dan apa yang harus dilakukan parpol? Lantas bagaimana parpol merespons hasil survei tersebut? Semua akan disajikan di harian Kompas dan Kompas.id yang terbit Rabu (5/5/2021).
Untuk diketahui, sebelum hasil survei terkait elektabilitas parpol tersebut dirilis, Litbang Kompas telah merilis hasil survei mengenai pandangan publik terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Senin (3/5/2021).
Kemudian hasil survei mengenai pandangan publik mengenai figur-figur yang layak menjadi calon presiden, hari ini (4/5/2021). Semua hasil survei tersebut, berikut analisis pengamat dan pihak-pihak terkait lainnya, bisa dibaca di harian Kompas dan Kompas.id.