Mutasi Virus Baru Asal Tiga Negara Masuk ke Indonesia
Vaksinasi Covid-19 menjadi benteng pertahanan untuk menghentikan laju penyebaran mutasi baru virus Covid-19. Untuk itu, pemerintah berkomitmen mempercepat penanganan kasus Covid-19 yang cenderung semakin membaik.
Oleh
Mawar Kusuma
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seiring dengan perkembangan penanganan kasus Covid-19 yang cenderung membaik, pemerintah berkomitmen akan terus menggelar program vaksinasi massal. Vaksinasi ini sekaligus menjadi benteng pertahanan untuk menghentikan laju penyebaran mutasi baru virus Covid-19. Mutasi virus baru dilaporkan sudah mulai masuk ke Indonesia dari India, Afrika Selatan, dan Inggris.
”Penularan mutasi ini relatif lebih tinggi, jadi harus kita jaga. Mumpung masih sedikit karena pasti akan segera menyebar karena penularannya relatif lebih tinggi daripada yang lain,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (3/5/2021). Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas penanganan pandemi Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta.
Untuk kasus mutasi virus korona baru dari India, Presiden Jokowi telah menerima laporan adanya dua insiden di Jakarta. Adapun satu insiden mutasi virus korona baru yang berasal dari Afrika Selatan ditemukan di Bali. Sebelumnya, juga terdeteksi 13 insiden mutasi dari Inggris. Mutasi-mutasi virus dari ketiga negara tersebut termasuk kategori varian of concern atau varian yang sangat diperhatikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Penularan mutasi ini relatif lebih tinggi, jadi harus kita jaga. Mumpung masih sedikit karena pasti akan segera menyebar karena penularannya relatif lebih tinggi dari yang lain. (Budi Gunadi Sadikin)
Upaya pencegahan agar mutasi virus tersebut tidak menyebar perlu segera dilakukan. Bagi mereka yang telah terkena mutasi virus tersebut, langkah isolasi harus dilakukan. Isolasi ini harus diikuti dengan kedisiplinan untuk melakukan proses pelacakan hingga pengetesan bagi kontak erat di daerah sekitar pasien.
Menkes juga kembali mengingatkan masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan selalu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Vaksinasi juga menjadi salah satu cara untuk menangkal penyebaran mutasi virus korona baru. ”Apa pun virus dan mutasinya, kalau disiplin protokol kesehatan, memakai masker, jaga jarak, penularan tidak akan terjadi,” ucap Budi.
Percepatan vaksinasi
Hingga akhir April, Budi menyebutkan, vaksinasi telah menembus 20 juta suntikan. Capaian ini tergolong cepat dibandingkan dengan tahapan vaksinasi yang dimulai dari Januari dan baru mencapai 10 juta suntikan pada 26 Maret 2021. ”Sekarang, satu bulan dengan segala keterbatasan bisa menembus 10 juta suntikan atau 12,5 juta rakyat Indonesia sudah divaksin pertama, diharapkan ke depan akan lebih cepat lagi,” ucap Budi.
Pemerintah juga terus mengupayakan untuk mendatangkan vaksin dalam bentuk jadi ataupun bahan baku. Pada Mei, Pemerintah telah mendatangkan 3,8 juta vaksin AstraZeneca dan direncanakan akan datang lagi 1,8 juta vaksin AstraZeneca. Total seluruhnya akan ada 5,6 juta vaksin yang diperoleh dari skema multilateral tersebut.
Menurut rencana, ujar Budi, Bio Farma juga akan memproduksi sekitar 18 juta vaksin Sinovac pada Mei ini. Dengan tambahan vaksin tersebut, Budi meyakini bahwa bahan baku vaksin akan mencukupi. ”Segera lakukan vaksinasi. Selama mutasinya masih sedikit yang varian of concern yang mutasi dari India, Afsel, dan Inggris itu. Adalah saat yang tepat buat kita sesegera mungkin vaksinasi untuk melindungi diri kita dan keluarga,” kata Budi.
Zonasi untuk vaksin gotong royong
Yang sudah komit masuk ada sekitar 7 juta dengan opsi 7 juta. Dan, ada 7,5 juta Sinopharm sudah binding ditargetkan Juli. Opsinya 7.5 juta dan ada 5 juta CanSino sedang dalam proses. (Airlangga Hartarto)
Terkait vaksinasi, Airlangga juga melaporkan perkembangan terkait vaksin gotong royong. Prioritas vaksin gotong royong ini nantinya akan ditentukan berdasarkan zonasi dan berbasis pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) serta pada jenis industri yang diutamakan padat karya.
Para pekerja yang memiliki kartu izin tinggal terbatas (Kitas) atau kartu izin tinggal tetap (Kitap) juga bisa menggunakan mekanisme vaksin gotong royong tersebut. Menurut Airlangga, aturan mengenai vaksin gotong royong akan diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan nantinya akan menerbitkan permenkes terkait harga vaksin gotong royong. Jenis vaksin untuk vaksin gotong royong ini adalah vaksin Sinopharm. ”Yang sudah komit masuk ada sekitar 7 juta dengan opsi 7 juta. Dan, ada 7,5 juta Sinopharm sudah binding ditargetkan Juli. Opsinya 7,5 juta dan ada 5 juta CanSino sedang dalam proses,” kata Airlangga.
Guna mempercepat vaksinasi, proses vaksinasi juga lebih disederhanakan dari awalnya melalui empat meja menjadi hanya dua meja. Metode tersebut telah diaplikasikan saat vaksinasi para pelaku perdagangan di Thamrin City dan Grand Indonesia yang ditinjau langsung oleh Presiden Jokowi.
”Jadi, tadi pagi sudah ditinjau Bapak Presiden di Thamrin City dan Grand Indonesia, tadinya prosesnya empat (tahapan) meja langsung sekarang menjadi dua meja dan waktu tunggunya bisa 15 menit. Dengan demikian, itu juga bisa mempercepat proses vaksinasi kita,” ujar Budi.