Amien Rais Deklarasikan Partai Ummat, Pemilu 2024 Target Dua Digit Suara
Politisi senior Amien Rais mendeklarasikan partai politik baru yang diberi nama Partai Ummat, Kamis (29/4/2021). Pada Pemilu 2024, Partai Ummat menargetkan bisa memperoleh dua digit atau lebih dari 10 persen suara.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE
Politisi senior Amien Rais bersama sejumlah tokoh mendeklarasikan partai politik baru yang diberi nama Partai Ummat, Kamis (29/4/2021). Deklarasi Partai Ummat itu dilakukan secara daring dan disiarkan melalui akun Youtube Amien Rais Official.
YOGYAKARTA, KOMPAS — Politisi senior Amien Rais bersama sejumlah tokoh mendeklarasikan partai politik baru yang diberi nama Partai Ummat, Kamis (29/4/2021). Pada pemilu 2024, Partai Ummat menargetkan bisa memperoleh dua digit atau lebih dari 10 persen suara.
Deklarasi Partai Ummat dilakukan secara daring dan disiarkan melalui akun Youtube Amien Rais Official pada Kamis mulai pukul 13.00. Dalam deklarasi tersebut, hadir sejumlah tokoh, di antaranya Amien Rais, MS Kaban, Neno Warisman, dan Buni Yani.
Acara tersebut diawali dengan pembacaan Al Quran, lalu diikuti dengan menyanyikan lagu ”Indonesia Raya” dan pembacaan Pancasila. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi Partai Ummat oleh Amien Rais.
Seusai pembacaan deklarasi tersebut, dilakukan pembacaan susunan pengurus inti Majelis Syuro Partai Ummat serta Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Ummat. Setelah pembacaan susunan pengurus itu, acara diakhiri dengan menyanyikan lagu Partai Ummat. Secara keseluruhan, acara deklarasi Partai Ummat itu hanya berlangsung sekitar 15 menit.
Politisi senior Amien Rais membacakan deklarasi Partai Ummat secara daring melalui akun Youtube Amien Rais Official, Kamis (29/4/2021).
”Atas nama pendiri, para pimpinan, para kader, dan anggota Partai Ummat, pada tanggal 17 Ramadhan 1442 Hijriah atau bertepatan dengan 29 April 2021, saya deklarasikan kelahiran Partai Ummat di persada bumi pertiwi Indonesia yang kita cintai bersama,” kata Amien dalam deklarasi itu.
Amien mengatakan, seluruh pengurus dan kader Partai Ummat siap bekerja, berjuang, dan berkorban untuk melawan kezaliman serta menegakkan keadilan. Selain itu, Partai Ummat juga siap menegakkan kebajikan dan memberantas keburukan.
”Partai Ummat bersama anak bangsa lainnya Insya Allah akan bekerja, berjuang, dan berkorban apa saja untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan,” kata Amien yang merupakan mantan politisi Partai Amanat Nasional (PAN).
Amien juga menyebut, mekanisme demokrasi dan konstitusi di Indonesia telah memberi jalan yang cukup untuk melakukan perbaikan terhadap kondisi bangsa. Oleh karena itu, upaya perbaikan bisa dilakukan melalui parlemen dan partai politik.
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE
Sejumlah tokoh mengikuti deklarasi partai politik baru yang diberi nama Partai Ummat, Kamis (29/4/2021). Deklarasi Partai Ummat itu dilakukan secara daring dan disiarkan melalui akun Youtube Amien Rais Official.
”Kami yakin seluruh mekanisme demokrasi kita dan konstitusi kita lebih dari cukup untuk melakukan perbaikan kehidupan nasional sehingga kita tidak perlu cara-cara ekstraparlementer dan cara-cara ekstrakonstitusional,” tutur Amien yang pernah menjabat sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sekretaris Majelis Syuro Partai Ummat Ansufri Idrus Sambo mengatakan, Amien Rais menduduki posisi sebagai Ketua Majelis Syuro Partai Ummat. Selain itu, ada dua Wakil Ketua Umum Majelis Syuro Partai Ummat, yakni MS Kaban dan Habib Thalib Sagaf Aldjufri.
Ansufri juga menyebut, posisi Ketua Umum DPP Partai Ummat dijabat oleh Ridho Rahmadi yang merupakan menantu Amien Rais. Sementara itu, posisi Sekretaris Jenderal Partai Ummat dijabat oleh Ahmad Muhajir Sodruddin dan jabatan Bendahara Umum diisi oleh Benny Suharto. Partai Ummat juga memiliki tiga Wakil Ketua Umum, yakni Agung Mozin, Sugeng, dan Chandra Tirta Wijaya.
Amien Rais menduduki posisi sebagai Ketua Majelis Syuro Partai Ummat. Selain itu, ada dua orang Wakil Ketua Umum Majelis Syuro Partai Ummat, yakni MS Kaban dan Habib Thalib Sagaf Aldjufri.
Urus legalitas
Ridho Rahmadi mengatakan, setelah deklarasi dilakukan, Partai Ummat akan segera mengurus legalitas ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Dia menyebut, saat ini, para perwakilan Partai Ummat di berbagai daerah sedang mengumpulkan dokumen-dokumen yang menjadi persyaratan untuk mendaftarkan partai tersebut ke Kemenkumham.
”Legalitas di Kemenkumham jadi pekerjaan rumah pertama kami. Saat ini, kami sedang mengumpulkan semua dokumen karena itu cukup banyak dan kompleks,” ujar Ridho dalam konferensi pers, Kamis sore, di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi menggelar jumpa pers di kediaman Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais, di kawasan Condongcatur, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, seusai deklarasi partai tersebut, Kamis (29/4/2021). Menantu Amien Rais tersebut dikukuhkan sebagai ketua umum saat deklarasi Partai Ummat yang dilakukan secara daring.
Ridho menuturkan, pendaftaran Partai Ummat ke Kemenkumham diharapkan bisa dilakukan pada satu atau dua bulan ke depan. Hal ini agar Partai Ummat bisa mengikuti pemilu pada tahun 2024. ”Kalau lebih amannya, ya, kira-kira mungkin dalam satu atau dua bulan ini (pendaftarannya),” tuturnya.
Menurut Ridho, pada Pemilu 2024, Partai Ummat menargetkan bisa memperoleh dua digit suara atau di atas 10 persen. ”Target optimistis kami adalah dua digit. Tentu 10 persen ke atas,” ujar pria yang meraih gelar doktor di Radboud University, Belanda, tersebut.
Pada Pemilu 2024, Partai Ummat menargetkan bisa memperoleh dua digit suara atau di atas 10 persen.
Untuk mencapai target tersebut, Partai Ummat akan berupaya mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Ridho mengatakan, pada tahap awal, sebagian besar pendukung Partai Ummat memang berasal dari kalangan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam. ”Tapi, selanjutnya, proyeksi kami lebih luas, terutama generasi muda,” katanya.
Ridho menambahkan, Partai Ummat juga terbuka untuk kalangan non-Muslim. Bahkan, dia menyebut, dua orang person in charge (PIC) atau penanggung jawab Partai Ummat di daerah merupakan non-Muslim. ”Ada dua PIC kami, yakni dari Papua dan Papua Barat, adalah non-Muslim. Ini contoh bahwa kami terbuka,” tuturnya.