Politik nasional kembali riuh isu dengan perombakan pasca-persetujuan perubahan nomenklatur kementerian. Berbagai spekulasi muncul. Rabu Paing ini yang diduga bakal dilakukan ternyata tidak karena perpres belum ada.
Oleh
ANITA YOSSIHARA/ NINA SUSILO/SUHARTONO
·4 menit baca
Jagat politik nasional kembali riuh dengan isu perombakan atau reshuffle kabinet menyusul persetujuan perubahan nomenklatur kementerian dari DPR awal April lalu. Berbagai spekulasi bermunculan, mulai dari waktu reshuffle kabinet, kementerian yang dibongkar pasang, hingga nama-nama menteri yang akan masuk dan keluar.
Sehari sebelum Rabu (21/4/2021) dengan pasaran Paing, isu bongkar pasang kabinet semakin santer terdengar. Banyak yang menduga Presiden Joko Widodo akan mengumumkan perombakan kabinet pada Rabu ini. Maklum, sejak memimpin pada 2014 bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jokowi selalu mengambil keputusan penting pada Rabu.
Susunan Kabinet Indonesia Maju, misalnya, diumumkan dan ditetapkan pada Rabu (23/10/2019) dengan pasaran Legi. Begitu pula tiga kali perombakan kabinet periode pertama dilakukan Jokowi pada Rabu Pon dan
Paing. Perombakan pertama pada 12 Agustus 2015 bertepatan dengan Rabu Pon, perombakan kedua 27 Juli 2016 juga bertepatan dengan Rabu Pon, dan perombakan ketiga pada Rabu Paing, 17 Januari 2018. Hanya perombakan kabinet keempat pada Jumat, 15 Agustus 2018.
Begitupun perombakan pertama pada periode kedua Jokowi bersama Wapres Ma’ruf Amin diputuskan pada Selasa (22/12/2020), tetapi pelantikan menterinya digelar pada Rabu (23/12/2020) Pon.
Jika dirunut, Presiden lebih sering memilih Rabu Pon untuk rombak kabinet. Kebetulan Rabu Pon merupakan weton atau hari lahir Jokowi. Dalam kepercayaan Jawa, weton merupakan hari istimewa yang bisa menjadi dasar menentukan hari baik, keberuntungan, bahkan kesialan.
Jika dirunut, Presiden lebih sering memilih Rabu Pon untuk rombak kabinet. Kebetulan Rabu Pon merupakan weton atau hari lahir Jokowi. Dalam kepercayaan Jawa, weton merupakan hari istimewa yang bisa menjadi dasar menentukan hari baik, keberuntungan, bahkan kesialan.
Namun, reshuffle kabinet pada Rabu Paing ini bukan ditunda dan dibatalkan karena Presiden Jokowi akan panen raya di Indramayu, Jawa Barat, dalam kunjungan kerjanya dengan jalan darat. Alasannya, rancangan peraturan presiden (perpres) sebagai payung hukum peningkatan status Badan Koordinasi Penanam Modal (BKPM) menjadi Kementerian Investasi serta penggabungan dua kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Riset dan Teknologi serta Pendidikan Tinggi menjadi satu Kementerian Dikbud dan Ristek belum selesai.
Saat dikonfirmasi Kompas pada Selasa (20/4/2021) malam, Menteri Sekretariat Negara Pratikno membenarkan. ”Ya, tunggu perpresnya,” ujarnya. Siang hari ketika isu perombakan kabinet begitu gencar di media massa, Pratikno hanya mengirim emotikon orang tertawa, ditambah kata-kata, ”besok belum ada rencana”.
Penegasan senada disampaikan Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, yang dicegat pers di atas mobil golf, seusai diterima Presiden Jokowi di Istana Medeka. Keduanya kompak menampik reshuffle kabinet karena Presiden akan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jabar, Rabu ini.
Seorang pejabat di Istana mengungkapkan, Presiden Jokowi sebenarnya hanya akan menata sedikit kabinetnya pada Rabu (7/4/2021) Pon lalu, tetapi urung dilakukan karena saat itu terjadi bencana di Nusa Tenggara Timur. ”Tidak elok kalau dipaksakan reshuffle kabinet,” ujarnya.
Waktu itu, perombakan disebut-sebut untuk mengangkat Kepala BKPM Bahlil Lahadalia jadi menteri meskipun jabatannya sebagai Kepala BKPM setingkat menteri. Adapun Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro disebut akan punya tanggung jawab di Badan Otorita Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur atau menjadi komisaris di sebuah BUMN. Namun, bisa juga Kepala Badan Otorita IKN tetap dijabat Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Adapun Nadiem Makarim tetap Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Namun, untuk ristek, wakil Mendikbud bisa saja ditambah. Kini, menurut cerita seorang sukarelawan, yang picture-nya di Whatsapp bergambar foto dirinya bersama Jokowi, mengatakan, perombakan kabinet diperkirakan mengganti formasi di Kementerian Pertanian karena terkait impor beras. Baru-baru ini, memang, seorang rektor perguruan tinggi pertanian beberapa saat lalu pernah diterima dan presentasi di hadapan Presiden.
”Meski ada opsi menambah wamen di Kementerian Dikbud, ada juga opsi mengganti menteri dengan tokoh dari organisasi keagamaan. Kalau sebelumnya diusulkan wamen, kini ditawari menteri,” kata sang sukarelawan. Menanggapi hal itu, Pratikno meminta Kompas menunggu keputusan Presiden.
Capai tujuan baik
Karena itu, orang-orang yang menginternalisasi nilai budaya Jawa melakukan hal baik, seperti berpuasa di wetonnya untuk mencapai tujuan, mencegah hal tidak baik, dan berharap tujuan baiknya didukung alam. Jika melihat kalender Jawa, terdapat hari Rabu Pon pada pekan kedua bulan Mei, yakni tanggal 12 Mei, sehari menjelang hari raya Idul Fitri. Namun, muncul pula informasi, perombakan kabinet akan dilakukan setelah Lebaran. Selanjutnya, pada Mei setelah Lebaran, terdapat dua hari, yakni Rabu Kliwon tanggal 19 dan Rabu Paing yang jatuh tanggal 26. Namun, jika melihat kalender nasional, tanggal 26 Mei merupakan hari libur Waisak.
Terkait hari baik atau weton, pengajar Jurusan Sastra Jawa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Widhyasmaramurti, menjelaskan, weton mengacu waktu kelahiran yang penghitungannya berdasarkan dino (hari) pasaran. Untuk masyarakat Jawa, penghitungan hari dilakukan untuk mencapai tujuan baik, selaras alam, dan menghindari hal-hal buruk yang tak diinginkan.
Karena itu, orang-orang yang menginternalisasi nilai budaya Jawa melakukan hal baik, seperti berpuasa di wetonnya untuk mencapai tujuan, mencegah hal tidak baik, dan berharap tujuan baiknya didukung alam. Jika melihat kalender Jawa, terdapat hari Rabu Pon pada pekan kedua bulan Mei, yakni tanggal 12 Mei, sehari menjelang hari raya Idul Fitri. Namun, muncul pula informasi, perombakan kabinet akan dilakukan setelah Lebaran. Selanjutnya, pada Mei setelah Lebaran, terdapat dua hari, yakni Rabu Kliwon tanggal 19 dan Rabu Paing yang jatuh tanggal 26. Namun, jika melihat kalender nasional, tanggal 26 Mei merupakan hari libur Waisak.
Pengajar Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi, menyebutkan, dalam suasana krisis Covid-19, pemerintah perlu membangun perspektif yang sama dengan masyarakat. ”Kalau Presiden bisa secara selektif melihat mana yang perlu diganti untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, semestinya reshuffle tak tanggung-tanggung,” ujarnya.