Musyawarah Kerja Nasional dan Musyawarah Nasional Alim Ulama Partai Kebangkitan Bangsa 2021 diharapkan menjadi momentum partai untuk mengubah cara kerja, yakni dengan lebih mengedepankan keikhlasan tanpa pamrih.
Oleh
RINI KUSTIASIH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Persepsi negatif publik terhadap partai politik diharapkan dapat menjadi sarana refleksi bagi parpol untuk mengubah cara kerja mereka. Dalam kerangka itu, Musyawarah Kerja Nasional dan Musyawarah Nasional Alim Ulama Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB 2021 diharapkan menjadi momentum partai untuk mengubah cara kerja, yakni dengan lebih mengedepankan keikhlasan tanpa pamrih dalam melayani masyarakat dan mengabdi kepada bangsa dan negara.
Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar, saat membuka Mukernas dan Munas Alim Ulama PKB, Kamis (8/4/2021) di Jakarta, mengatakan, pentingnya parpol merespons persepsi negatif itu agar mengubah cara kerja partai, termasuk bagi PKB. Partai yang lahir dari rahim Nadhdlatul Ulama (NU) itu ingin menegaskan lagi komitmen untuk membawa kemajuan dan pembaruan bagi bangsa dan negara. Landasan yang dikedepankan ialah keikhlasan, dan bukan politik transaksional.
Mukernas dan Munas Alim Ulama PKB itu juga dibuka secara langsung melalui siaran virtual dari Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo. Presiden didampingi Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Dalam menjalankan sikap ikhlas itu, Muhaimin mengatakan, para kiai telah banyak memberikan contoh. Dalam masa pandemi ini misalnya, sejumlah pimpinan pondok pesantren tetap membuka pengajaran dan pendidikan di pesantren masing-masing. Jutaan santri dilayani untuk memeroleh pendidikan sekalipun pandemi menjadi tantangan mereka. Contoh keikhlasan yang demikian itu merupakan modal bagi PKB untuk juga melayani masyarakat dengan semangat yang sama.
Para Kiai yang mendampingi ini adalah modal, terutama karena keikhlasan tanpa pamrih, sehingga cara kerja kita ialah melayani secara konkret apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Oleh karennaya, kita harus paham dan tahu betul yang dibutuhkan rakyat.
”Para kiai yang mendampingi ini adalah modal, terutama karena keikhlasan tanpa pamrih, sehingga cara kerja kita ialah melayani secara konkret apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Oleh karennaya, kita harus paham dan tahu betul yang dibutuhkan rakyat,” ucap Wakil Ketua DPR bidang kesejahteraan rakyat itu.
Atas dasar itulah, PKB dalam platform kerjanya mengutamakan tiga sektor untuk terus didukung dalam kerja-kerja partai. Tiga sektor itu ialah pendidikan, pertanian, serta usaha menengah kecil dan mikro (UMKM). Tiga bidang tersbeut juga menjadi prioritas pembahasan di dalam Mukernas dan Munas Alim Ulama PKB. Para kiai dari berbagai daerah akan memberikan masukan kepada pengurus partai mulai dari anak ranting, anak cabang, cabang, dan wilayah, serta pusat. Masukan dan rekomendasi itu akan dijadikan dasar bagi partai untuk menyusun program dan strategi partai.
Dalam bidang pendidikan, Muhaimin mengatakan, hadirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren disambut positif. Namun, PKB berharap UU itu segera ditindaklanjuti dengan terbitnya peraturan presiden mengenai peran pesantren, atau peraturan pemerintah yang bersifat lebih teknis. Keberadaan aturan teknis itu akan memudahkan implementasi UU Pesantren dan meningkatkan kedayagunaan regulasi yang dibuat oleh pembuat kebijakan.
”Peran pesantren ini bukan hanya mencerdaskan bangsa, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan perekonomian masyarakat,” ucapnya.
Adapun pertanian dan UMKM, menurut PKB, adalah dua kekuatan ekonomi rakyat yang bahkan tetap mendukung perekonomian di tengah pandemi. Pertanian secara khusus diharapkann terus menjadi kekuatan arus utama pembangunan nasional. Selain itu, untuk kian mengembangkan UMKM, lanjut Muhaimin, pesantren juga dapat didorong menjadi sumber kemajuan.
Sementara itu, di arena Mukernas dan Munas Alim Ulama, Muhaimin memberikan apresiasi kepada sejumlah pesantren secara simbolik atas konsistensi peran mereka melayani santri dalam bidang pendidikan di tengah pandemi. Pesantren yang mendapatkan penghargaan antara lain Pesantren Lirboyo, Pesantren Sidogiri, Pesantren Al Anwar Sarang, dan Pesantren Ploso.
Di hadapan para Kiai dan pengurus partai dari anak ranting sampai pusat, Muhaimin mengingatkan, masa depan bangsa yang tidak mudah ditebak saat ini karena adanya pandemi. Oleh karena itu, banyak hal yang harus dipikirkan oleh kiai dan pengurus partai untuk terus membantu pemerintah dalam membawa Indonesia bangkit dan maju pascapandemi.
Belum bahas capres
Secara terpisah, kepada wartawan, Sekretaris Jenderal DPP PKB Hasanuddin Wahid mengatakan, Mukernas dan Munas Alim Ulama PKB belum membahas mendalam soal calon presiden atau persiapan menuju Pmeilu 2024. Momen Pemilu 2024 itu pasti akan datang dengan sendirinya. Namun, Pemilu 2024 itu tidak akan ada gunanya kalau Indonesia tidak mampu bangkit dan maju.
”Persoalan itu jauh lebih besar dan urgen daripada sekadar menetapkan ini capres, cawapres. Menurut kita terlalu dini itu semua dibicarakan. Dalam Mukernas dan Munas Alim Ulama kali ini, Ketum (Muhaimin) dan semua Kiai mengajak semua elite bangsa, dan parpol khususnya untuk kembali menjadi gerakan lillahi ta’ala, yakni ikhlas tanpa pamrih. Untuk kemudian mengembalikan semangat tanpa pamrih elite bangsa ini untuk Indonesia,” ujarnya.
Secara riil, pada Mukernas dan Munas Alim Ulama kali ini, PKB ingin mengubah total cara kerja politik melayani rakyat dan mengabdi kepada bangsa dan negara. Salah satunya yang akan diputuskan ialah bagaimana legislator turun ke basis-basis secara langsung, dan bukan menunggu dilayani masyarakat. ”Partai tidak boleh berdiri pada slogan dan pidato politik. Rakyat butuh konkret sehingga image bisa naik dengan melayani masyarakat,” ucapnya.
Tren membaik
PKB sedang fokus menyusun road map 100 kursi DPR RI. PKB akan memulai pencalonan legislatif dini melalui uji kelayakan dan kepatutan para calon. Kegiatan ini pun terbuka bagi para kader dan tokoh yang mau maju melalui PKB.
PKB sendiri dalam sejumlah survei terbaru menunjukkan tren elektabilitas yang membaik. PKB bahkan selalu masuk tiga besar partai dengan elektabilitas tertinggi, antara lain, dari hasil survei Charta Politika (20-24 Maret 2021) dan Litbang Kompas (Desember 2020-Januari 2021).