PKB akan menggelar Musyawarah Kerja Nasional dan Musyawarah Nasional Alim Ulama di Jakarta, Kamis (8/4/2021). Kejutan dalam acara ini kemungkinan muncul dari pengurus PKB di daerah. Kejutan terkait Pemilu 2024.
Oleh
IQBAL BASYARI/NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Kebangkitan Bangsa akan menggelar Musyawarah Kerja Nasional dan Musyawarah Nasional Alim Ulama di Jakarta, Kamis (8/4/2021). Selain akan membahas isu-isu strategis kepartaian, mukernas dan munas akan membahas sikap politik PKB pada Pemilu 2024.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa Faisol Riza, di Jakarta, Rabu (7/4/2021), mengatakan, sejumlah isu utama yang akan dibahas dalam acara besok antara lain implementasi Undang-Undang Pesantren dan aturan-aturan turunannya; pemulihan ekonomi melalui usaha mikro, kecil, dan menengah pesantren; desain pendidikan pascapandemi; dan politik kesejahteraan.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Selain itu, kader-kader di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) akan menyampaikan pandangan terkait sikap politik PKB di Pemilu 2024.
”Pasti dibahas. Nanti kami bahas, besok akan disampaikan oleh DPW PKB,” kata Faisol yang juga merupakan Ketua Panita Mukernas dan Munas Alim Ulama PKB.
Adapun terkait pencalonan presiden untuk Pemilu Presiden 2024, lanjut Faisol, PKB belum fokus membahas kandidat yang akan diusung. Sebab, saat ini pihaknya masih fokus mendukung pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi, sosial, dan kesehatan akibat pandemi Covid-19. ”Kami rasa tidak pantas pada saat semua sedang bekerja seperti ini lalu mengganggunya dengan isu-isu politik, terutama mengenai capres 2024,” ucapnya.
Meski demikian, Faisol menyebut akan ada kejutan dalam acara tersebut. ”Kami belum tahu kejutan-kejutan besok karena masing-masing DPW memiliki pikiran-pikiran yang barangkali akan disampaikan DPP terkait perkembangan politik,” ujarnya.
Munas Alim Ulama dan Mukernas PKB menurut rencana akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo, sedangkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan memberikan testimoni. Acara ini turut dihadiri oleh kader-kader PKB serta kiai Nahdlatul Ulama dan disiarkan secara virtual.
Berbagai rangkaian kegiatan dalam munas dan mukernas merupakan bagian dari ikhtiar, kontribusi, dan partisipasi aktif PKB sebagai partai politik yang menegaskan diri dengan jargon ”politik yang memberi kemanfaatan seluasnya untuk rakyat Indonesia”.
Makin solid
Dalam pertemuan dengan Kompas, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan, kasus Kongres Luar Bisa (KLB) Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, telah menyita perhatian partainya ketika partai tengah berjibaku bersama masyarakat menuntaskan persoalan pandemi Covid-19.
Namun, ia melihat kasus ini sebagai sebuah ujian bagi partainya yang akan menginjak usia 20 tahun pada 9 September 2021 nanti.
Kader partai pun, menurut dia, semakin solid. Itu terlihat dari semangat kader-kader di daerah yang berlomba-lomba mendeklarasikan kesetiaan kepada Demokrat dan kebulatan tekad melawan hasil KLB di Deli Serdang.
”Susah untuk menghadirkan soliditas dan semangat seperti itu. Parpol, kan, enggak ada yang dibayar. Semua harus digerakkan dengan hati,” ujar Agus.
Setelah menghadapi kasus ini, Agus mengungkapkan, dirinya akan melanjutkan kunjungan ke pengurus Demokrat di seluruh wilayah Nusantara. Sebelum memasuki bulan Ramadhan, ia akan terlebih dahulu menyambangi seluruh daerah di Pulau Jawa. Menurut dia, langkah ini juga menjadi bagian dari penguatan soliditas internal.
Selanjutnya, Agus berharap fokus partainya bisa kembali lagi untuk menangani pandemi bersama masyarakat. Seluruh kepala daerah yang merupakan kader Demokrat ataupun usungan Demokrat akan digerakkan untuk terus kerja bersama masyarakat.
”Dengan kepala daerah yang efektif, kami berharap menjadi solusi juga di tengah masyarakat. Sebab, kami tahu, kami tak bisa berbuat banyak karena kami bukan bagian dari koalisi pemerintahan sehingga banyak keterbatasan, utamanya keterbatasan sumber daya. Akan tetapi, kami tetap berjuang. Mereka itu yang kami dorong betul, tolong yakinkan solusi yang terbaik di daerah masing-masing,” tutur Agus.