Polri Perketat Keamanan Gereja Jelang Hari Raya Paskah
Tiap tahun, Polri selalu menyiapkan pengamanan agar ibadah Paskah berjalan damai dan hikmat. Namun, melihat eskalasi keamanan setelah teror bom di Gereja Katedral Makassar pekan lalu, Polri meningkatkan kewaspadaan.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·5 menit baca
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI
Polisi mengecek kursi umat dengan cermin inspeksi di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis (1/4/2021). Selama Trihari Suci, gereja-gereja disterilkan dan pengamanan diketatkan untuk mengantisipasi tindakan terorisme.
JAKARTA, KOMPAS — Menjelang hari raya Paskah, Kepolisian Negara RI memberikan petunjuk dan arahan kepada jajaran kepolisian di semua tingkatan untuk mewaspadai aksi terorisme. Penjagaan dan pengamanan di gereja-gereja akan diperketat. Polri juga akan melibatkan TNI untuk menjaga keamanan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Rusdi Hartono, Jumat (2/4/2021), mengatakan, pada dasarnya pengamanan menjelang dan saat hari raya Paskah sudah masuk dalam agenda rutin Kamtibmas Polri. Setiap tahun, Polri selalu melaksanakan pengamanan agar ibadah Paskah berjalan damai dan hikmat.
Namun, melihat eskalasi keamanan setelah teror bom di Gereja Katedral Makassar pekan lalu, Polri telah memberikan petunjuk dan arahan kepada seluruh jajaran kepolisian di bawahnya untuk meningkatkan kewaspadaan terutama aksi teroris.
”Mudah-mudahan aparat kepolisian dan TNI bisa bahu-membahu menjaga keamanan dan ketertiban sehingga hari raya Paskah dapat berjalan dengan damai dan hikmat,” ujar Rusdi.
Terkait dengan standar pengamanan di gereja yang menggelar ibadah Paskah, Rusdi mengatakan, mekanisme pengamanan dilakukan seperti biasa. Sebelum pelaksanaan ibadah akan ada penyisiran dan sterilisasi dari Polri dan TNI. Di depan pintu masuk gereja juga akan dijaga oleh petugas, dari satpam dengan dibantu personel TNI/Polri.
Kompas
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Rusdi Hartono
Barang bawaan jemaat juga akan diperiksa secara ketat sebelum memasuki area gereja. Standar pemeriksaan itu telah dilakukan secara rutin dari tahun ke tahun. Namun, mengingat situasi keamanan kurang kondusif, pemeriksaan di pintu gerbang gereja itu diminta untuk diperketat.
”Tentunya Polri akan menjalankan standar pemeriksaan dan pengamanan dengan lebih ketat agar kegiatan di gereja berjalan dengan aman dan damai,” kata Rusdi.
Sementara itu, Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan kerja dan pengecekan keamanan di gereja Manado, Sulawesi Utara. Listyo juga bertemu dengan Pemuda Muhammadiyah. Listyo mengajak Pemuda Muhammadiyah untuk ikut andil membangun ketahanan nasional.
”Peran Pemuda Muhammadiyah penting dalam membangun ketahanan nasional. Menengok sejarah kemerdekaan RI bahwa Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah telah ikut dalam perjuangan merebut kemerdekaan dari penjajah,” kata Listyo melalui keterangan tertulis.
Pengamat terorisme Noor Huda Ismail mengingatkan semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi terorisme terutama menjelang bulan Ramadhan. Menurut dia, aksi teror bom di Makassar dan serangan di Mabes Polri haruslah dilihat sebagai sebuah permulaan.
KOMPAS/DANU KUSWORO
Noor Huda Ismail, Direktur Eksekutif Yayasan Prasasti Perdamaian
Sebab, ada keyakinan pada kelompok teroris bahwa momentum paling baik untuk melakukan amaliyah (serangan) adalah menjelang atau pada saat bulan Ramadhan. Keyakinan itu berhubungan dengan sejarah perang Badar yang dilakukan Nabi Muhammad pada bulan Ramadhan.
“Saya bukan menakut-nakuti, tetapi semua pihak harus waspada karena pasti akan ada serangan lagi. Serangan kemarin baru permulaan,” kata Nur Huda tanpa merinci.
Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridwan Habib, juga mengatakan, antisipasi terhadap serangan lain perlu dilakukan Polri dan Densus 88. Sebab, aksi yang dilakukan pelaku ZA di Mabes Polri dikhawatirkan akan menginspirasi sel-sel teroris lain untuk melakukan serangan. Menurut dia, ini karena teror dilakukan oleh pelaku perempuan, di jantung pertahanan Polri, dan pelaku merupakan seorang lone wolf.
Melihat karakteristik serangan, pelaku diduga terafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berbaiat dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS). JAD kerap melakukan aksi teror dengan nekat dan sporadis. JAD juga dikenal tak segan melibatkan perempuan dan anak-anak dalam aksinya. Contohnya adalah penusukan anggota Polri di Mako Brimob. Ridwan berharap sebelum aksi berhasil dilakukan, para pelaku sudah ditangkap oleh Densus 88.
”Aksi di Mabes Polri yang dilakukan oleh pelaku perempuan ini bisa menginspirasi anggota lain untuk beraksi. Sebab, akan ada pendapat bahwa seorang perempuan, sendiri, berani menyerang jantung pertahanan Polri. Potensi serangan lain harus diantisipasi sejak awal,” kata Ridwan.
Kelompok Villa Mutiara
Terkait dengan penanganan terorisme, pasca-serangan di Gereja Katedral Makassar, Densus 88 Antiteror terus mengembangkan penyelidikan. Sebanyak 18 orang telah ditangkap karena diduga terlibat dalam serangan bom panci di Gereja Katedral Makassar.
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI
Anggota Brigade Mobil Polda Sulawesi Selatan berjaga di gerbang Katedral Hati Yesus yang Mahakudus Makassar, Sulawesi Selatan, menjelang perayaan misa Kamis Putih, 1 April 2021. Misa akan dilaksanakan seperti biasa tanpa perubahan jadwal setelah serangan bom bunuh diri di depan pintu pagar gereja tersebut.
Menurut Rusdi, para pihak yang terlibat dalam serangan tersebut tergabung dalam kelompok kajian bernama ”Villa Mutiara”. Rentang usia pelaku yang ditangkap bervariasi mulai dari generasi milenial hingga usia paruh baya.
”Salah satu otak pembuat bom panci, yaitu saudara W, itu pun sudah turut diamankan oleh Densus 88. Kasus terus dikembangkan dan semoga semua yang terlibat di dalam kelompok Villa Mutiara ini bisa dituntaskan,” kata Rusdi.
Menurut Rusdi, kelompok Villa Mutiara ini sudah ada sejak lama, yaitu sekitar tahun 2015. Mereka diduga merekrut anggota dari kluster keluarga. Misalnya, ketika suami atau kepala keluarga bergabung, mereka akan mengajak istri dan anak-anaknya. Perekrutan anggota dilakukan mulai dari orang-orang terdekat seperti keluarga.
Namun, terkait dengan hubungan antara kelompok ini dengan jaringan teroris di Indonesia, Densus 88 masih mengembangkan dan mendalaminya. Ketika penyelidikan selesai, Polri akan segera membuka afiliasi kelompok tersebut dengan jaringan teroris mana.
Selain itu, Densus 88 juga sedang mendalami dan mengembangkan penyelidikan terhadap ZA, teroris yang lone wolf yang menyerang Mabes Polri dengan pistol airgun pada Rabu (31/3/2021). Diduga, ZA beraksi sendiri serta berasal dari inisiatif sendiri. Meskipun demikian, Densus 88 tetap mendalami siapa jaringan atau kelompok yang memengaruhi ZA.
Selain pengungkapan para pelaku yang terlibat dalam bom Makassar, Polri juga menangkap sejumlah orang terkait terorisme, Kamis (1/4/2021). Mereka di antaranya adalah lima orang di Nusa Tenggara Barat, dua orang di Jawa Timur, dan tujuh orang di Jakarta Timur dan Bekasi. Mereka ditangkap oleh Densus 88 untuk pengembangan dan pendalaman terkait jaringan terorisme di Tanah Air.