Menteri Agama: Bom Makassar Jauh dari Ajaran Agama
Pemerintah dan DPR mengecam ledakan bom di Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu pagi. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menilai aksi ini tindakan keji yang menodai ketenangan hidup warga dan ajaran agama.
Oleh
RINI KUSTIASIH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah dan DPR mengecam peristiwa ledakan bom di Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Aksi ini dinilai sebagai tindakan keji yang menodai ketenangan hidup bermasyarakat dan jauh dari ajaran agama. Penegak hukum pun didorong untuk segera mengusut tuntas kejadian tersebut.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangannya, Minggu, di Jakarta, mengecam aksi pengeboman yang diduga dilakukan oleh seseorang di kompleks Gereja Katedral, Jalan Kartini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu pagi. Menag menilai, aksi ini sebagai tindakan keji yang menodai ketenangan hidup bermasyarakat dan jauh dari ajaran agama.
”Apa pun motifnya, aksi ini tidak dibenarkan agama karena dampaknya tidak hanya pada diri sendiri tetapi juga sangat merugikan orang lain,” ujarnya.
Apa pun motifnya, aksi ini tidak dibenarkan agama karena dampaknya tidak hanya pada diri sendiri, tetapi juga sangat merugikan orang lain. (Yaqut Cholil Qoumas)
Akibat ledakan di depan Gereja Katedral, sejumlah orang dilaporkan terluka. Pada saat kejadian, sebagian jemaat tengah beribadah di dalam gereja Jumlah dan identitas korban ataupun pelaku hingga kini masih dalam pendataan polisi.
Yaqut berharap kepolisian dan aparat yang berwenang bisa segera mengungkap latar belakang aksi kekerasan yang dilakukan di dekat tempat ibadah ini. Tak hanya itu, Menag juga berharap, aparat bisa mengungkap tuntas aktor-aktor yang terlibat dalam aksi keji ini. Menag memprediksi, aksi yang dilakukan pengebom bunuh diri tidak dilakukan tunggal. Sebab, sering kali para pelaku ini digerakkan oleh jaringan namun mereka bekerja dalam senyap dan rapi.
”Kepolisian juga perlu meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah sehingga masyarakat bisa semakin tenang dan khusyuk dalam beribadah,” katanya.
Atas kejadian ini, Yaqut mengimbau para tokoh agama untuk terus meningkatkan pola pengajaran agama secara baik dan menekankan pentingnya beragama secara moderat. Menurut Menag, agama apa pun mengajarkan umatnya untuk menghindari aksi kekerasan. Sebab, kekerasan akan menggerus nilai-nilai kemanusiaan dan pasti merugikan banyak pihak. Kekerasan ini pulalah yang rawan mengoyak tatanan kehidupan masyarakat yang sudah terbina dengan rukun dan baik.
Yaqut mengajak semua pihak untuk mengutamakan jalan damai dalam menghadapi persoalan dengan dialog, diskusi, silaturahmi dan lain sebagainya. Jika cara itu ditempuh, diyakini akan mampu memecahkan masalah yang dihadapi.
”Selain itu tidak ada pihak yang merasa dirugikan atau menjadi korban dari kekerasan,” ujarnya.
Usut tuntas
Sementara itu, Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pihaknya prihatin terhadap kejadian bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. DPR meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kejadian tersebut dan mengantisipasi kejadian tersebut berulang di tempat tempat ibadah.
”Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, tetapi selalu waspada dan kepada aparat penegak hukum agar membongkar jaringan tersebut sampai ke akar-akarnya,” ucap Dasco.
Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, tetapi selalu waspada, dan kepada aparat penegak hukum agar membongkar jaringan tersebut sampai ke akar-akarnya.
Secara terpisah, Fraksi Partai Amanat Nasional DPR juga mengecam dan mengutuk pelaku ledakan di depan Gereja Katedral Makassar. Perbuatan itu adalah perbuatan keji yang dilarang oleh semua agama. Karena itu, aparat keamanan diharapkan dapat segera mengungkap dan menangkap orang-orang yang merencanakan dan melakukan tindakan itu.
”Ini sangat melukai kita semua. Apalagi, ledakan itu dilakukan di depan rumah ibadah. Tindakan ini kelihatan dilakukan secara sengaja. Ini akan menyisakan sikap saling curiga dan meninggalkan rasa waswas dan kekhawatiran,” kata Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay.
”Apa pun alasannya, tindakan kekerasan yang melukai dan menewaskan manusia tidak dibenarkan oleh agama dan keyakinan apa pun. Tindakan ini adalah tindakan pengecut. Berani melakukan tindak kekerasan di saat orang tengah melakukan ibadah,” ujarnya.
Saleh mengatakan, masyarakat diharapkan untuk tetap tenang. Berikan kesempatan kepada pihak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas tindak kejahatan ini. Tokoh-tokoh masyarakat dan pemuka agama diharapkan bahu-membahu untuk menenangkan masyarakat. Jaga keamanan dan ketertiban lingkungan dan daerah masing-masing.
”Saya yakin, pihak kepolisian akan segera dapat mengungkap kasus ini. Kejadian seperti ini bukan yang pertama. Yang lebih sulit dari ini pun bisa diungkap pihak kepolisian. Mudah-mudahan para pelakunya segera ditangkap dan bisa segera diproses sesuai hukum yang berlaku,” tuturnya.
Mengajak segenap pemuka agama untuk proaktif dalam mengampanyekan gerakan melawan ekstremisme dan radikalisme. Tokoh agama memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan pesan-pesan menyejukkan. (Helmy Faishal Zaini)
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengatakan, ada empat sikap PBNU terkait hal ini. Pertama, PBNU mengecam segala bentuk dan tindak kekerasan, termasuk di dalamnya adalah perilaku menyerang pihak-pihak yang dianggap memiliki perbedaan. Kekerasan bukanlah ajaran dari suatu agama apa pun karena setiap agama mengajarkan kepada kita cinta kasih di antara sesama. Terlebih Islam sebagai agama menganjurkan nilai-nilai toleransi dalam beragama dan menebarkan perdamaian.
Kedua, mendesak Pemerintah Indonesia dan aparat keamanan untuk segera mengusut tuntas peristiwa tersebut dan menangkap pelaku kekerasan yang terlibat. PBNU percaya aparat akan bekerja secara maksimal dan profesional.
”Ketiga, mengajak segenap pemuka agama untuk proaktif dalam mengampanyekan gerakan melawan ekstremisme dan radikalisme. Tokoh agama memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan pesan-pesan menyejukkan,” ujarnya.
Keempat, mengimbau kepada masyarakat dan segenap warga untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi sehingga melakukan hal-hal yang justru dapat memperkeruh suasana. ”Kita serahkan proses pengusutan sepenuhnya kepada aparat keamanan,” ucapnya.