logo Kompas.id
Politik & HukumTantangan Berat Setelah Islah ...
Iklan

Tantangan Berat Setelah Islah PPP

Menghadapi persaingan yang berat di Pemilu 2024, langkah PPP tak cukup fokus pada konsolidasi internal partai. PPP dituntut berinovasi guna memikat pemilih. Selain itu, jangan lagi ada kader PPP yang terlibat korupsi.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/d-pr5HN55NekHjdNtz2UF3rcDiY=/1024x529/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F20210319_192738_1616156886.jpg
Kompas

Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa

JAKARTA, KOMPAS — Langkah Partai Persatuan Pembangunan diharapkan tidak hanya berhenti pada konsolidasi internal, termasuk menarik kembali kader yang pernah berseberangan. Untuk menyongsong Pemilu 2024 dan menggaet suara pemilih yang lebih besar, partai harus mampu menawarkan inovasi dan gagasan yang berbeda, serta mencegah kader PPP kembali korupsi.

Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, dalam diskusi bertajuk ”Islah PPP”, Jumat (19/3/2021), mengatakan, partainya ingin mempersiapkan Pemilu 2024 lebih awal. Sebagai bagian dari hal itu, seluruh kekuatan PPP mulai disatukan kembali. Selain itu, tak boleh lagi muncul isu-isu keterbelahan di internal partai.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000