Vaksinasi Ulama Dimulai, Masyarakat Diimbau Ikuti Ikhtiar Pemerintah
Vaksinasi terhadap ulama dan tokoh agama dimulai pada Rabu ini sebagai salah satu ikhtiar untuk menanggulangi Covid-19. Warga bangsa pun diimbau untuk mengikuti program vaksinasi dari pemerintah.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Vaksinasi terhadap para ulama dan tokoh agama dimulai pada Rabu (3/3/2021). Para ulama mengimbau masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi nasional yang dilaksanakan pemerintah. Sebab, vaksinasi merupakan ikhtiar untuk memutus mata rantai Covid-19 serta mengakhiri pandemi penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2.
Pemberian vaksin Covid-19 untuk para ulama ditandai dengan digelarnya vaksinasi massal di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, Jakarta. Sebanyak 250 pengurus MUI beserta keluarganya mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 yang diberikan secara gratis oleh Kementerian Kesehatan.
Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan mengungkapkan, vaksinasi perdana diikuti jajaran dewan pimpinan harian dan pengurus. Vaksinasi di kantor MUI akan dilanjutkan dalam beberapa tahap dengan sasaran 500 orang.
MUI akan menyosialisasikan vaksinasi Covid-19 kepada para tokoh MUI di 34 provinsi di Indonesia.
Selanjutnya, MUI akan menyosialisasikan vaksinasi Covid-19 kepada para tokoh MUI di 34 provinsi di Indonesia. Para ulama dan juga masyarakat diharapkan turut menyukseskan program vaksinasi nasional karena merupakan salah satu ikhtiar untuk mengendalikan Covid-19, bahkan mengakhiri pandemi.
”Vaksin ini adalah ikhtiar memutus rantai Covid-19 yang insya Allah, kita berdoa, bertawakal kepada Allah SWT, semoga Covid-19 lekas sirna,” kata Amirsyah.
Selain pengurus MUI, pada hari yang sama, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir beserta Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini juga mengikuti vaksinasi Covid-19. Keduanya mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Seusai vaksinasi, Haedar mengajak seluruh warga bangsa, terutama keluarga besar Muhammadiyah, untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan pemerintah. Ini karena vaksinasi merupakan ikhtiar untuk menanggulangi wabah Covid-19.
”Vaksinasi merupakan bagian dari ikhtiar kita sebagai manusia, berdasarkan ilmu pengetahuan, dijamin sebagai usaha untuk mengatasi wabah Covid-19,” kata Haedar.
Vaksinasi merupakan bagian dari ikhtiar kita sebagai manusia, berdasarkan ilmu pengetahuan, dijamin sebagai usaha untuk mengatasi wabah Covid-19. (Haedar Nashir)
Ia juga mengingatkan bahwa agama Islam mengajarkan umat untuk melakukan ikhtiar secara maksimal, baru kemudian tawakal atau berserah diri kepada Allah SWT. Vaksinasi nasional merupakan ikhtiar kolektif untuk mengakhiri pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama satu tahun.
Noordjannah menambahkan, Aisyiyah mengajak gerakan-gerakan perempuan Indonesia untuk berpartisipasi aktif menyosialisasikan vaksinasi nasional. Selain itu, Aisyiyah juga mendorong seluruh perempuan Indonesia menjadi kelompok terdepan dalam ikhtiar mengatasi Covid-19.
Bersabar
Sementara itu, vaksinasi di kantor MUI ditinjau langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menkes menyampaikan rasa terima kasih kepada MUI karena bersedia menunjukkan kepada masyarakat kesediaan untuk divaksinasi.
”Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada MUI karena mampu menunjukkan, mengajak masyarakat mau divaksin. Karena yang divaksin harus mencapai 70 persen dari populasi kita,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Menkes juga meminta masyarakat bersabar menunggu giliran mendapatkan vaksinasi. Ini karena produksi vaksin dunia masih tergolong sedikit, sementara kebutuhan relatif besar. Negara-negara di dunia pun bersaing ketat untuk mendapatkan pasokan vaksin.
”Vaksin ini menjadi rebutan di seluruh dunia. Banyak negara yang belum bisa mendapatkan vaksin. Jadi, Indonesia ini bersyukur, bisa dapat di awal,” kata Budi.
Untuk mencapai kekebalan komunitas, lanjut Budi, pemerintah menetapkan 181 juta penduduk Tanah Air menjadi sasaran vaksinasi nasional. Ini karena vaksin tidak hanya melindungi individu, tetapi seluruh masyarakat.
Vaksinasi nasional yang dimulai 13 Januari 2021 sudah memasuki tahap II. Ulama dan tokoh agama menjadi salah satu sasaran vaksinasi Covid-19 tahap II.