Sebanyak 19.000 Warga Malioboro Divaksin, Lainnya Siap-siap Dihubungi
Yogyakarta kota pertama yang didatangi Presiden Jokowi saat menyelenggarakan vaksinasi. Senin ini, pemda Yogya tercatat menyelenggarakan vaksin untuk sebanyak 19.000 pedagang dan pegawai toko di Jalan Malioboro
Oleh
FX LAKSANA AS
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Pemerintah menyelenggarakan vaksinasi untuk sebanyak 19.000 pedagang dan pegawai toko di Jalan Malioboro, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (01/03/2021). Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau pelaksanaan vaksinasi.
”Kita harapkan ini segera diselesaikan sehingga ekonomi pulih kembali, dan bisa bangkit kembali. Kemudian pariwisata di Yogya bisa menggeliat kembali dan menumbuhkan ekonomi yang ada di Provinsi DIY, khususnya di Kota Yogya,” kataa Presiden dalam keterangan pers usai meninjau vaksinasi.
Vaksinasi tahap awal tersebut ditujukan untuk pedagang Pasar Beringharjo, serta pedagang kaki lima dan pemilik-pegawai toko di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta, Senin (1/3/2021).
”Kita harapkan ini segera diselesaikan sehingga ekonomi pulih kembali, dan bisa bangkit kembali. Kemudian pariwisata di Yogya bisa menggeliat kembali dan menumbuhkan ekonomi yang ada di Provinsi DIY, khususnya di Kota Yogyakarta”
Merujuk situs resmi Pemerintah Kota Yogyakarta, vaksinasi untuk masyarakat umum daerah setempat akan diselenggarakan mulai April. Verifikasi terhadap data warga sasaran dilakukan oleh pemerintah pusat.
Untuk itu, menurut Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, masyarakat diminta untuk menunggu. Jika waktunya tiba, akan ada pemberitahuan lebih lanjut. ”Masyarakat umum mulai April nanti, mereka mendapatkan pemberitahuan dari sistem peduli lindungi lewat pesan layanan singkat (SMS),” kata Heroe.
Berdasarkan data WHO, untuk membangun kekebalan komunal, persentase masyarakat yang divaksin untuk setiap penyakit berbeda. Misalkan untuk polio, minimal 80 persen. Sementara untuk Covid-19, belum diketahui secara persis.
Namun demikian, konsensus yang ada sejauh ini memperkirakan sekitar 60-90 persen. Pemerintah Indonesia menargetkan vaksinasi Covid-19 menyasar sebanyak 181.5 juta penduduk Indonesia atau 67,32 persen. Akibat pasokan vaksin yang masih menggantungkan impor, maka pelaksanaannya yang bertahap diperkirakan baru selesai dalam waktu 15 bulan.
"Semua daerah sama, akan didatangi Presiden. Masih dibahas kota-kota lainnya yang akan dikunjungi dan dlihat langsung oleh Presiden. Kebetulan hari ini (Senin sore) ke Yogya karena dirangkai dengan peresian kereta api komuter Yogyakarta-Solo"
Menteri Sekretaris Negara Pratiko dalam wawancara dengan Kompas akhir pekan lalu, menyatakan, pemerintah berkomitmen untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi. Ini antara lain ditempuh dengan mencari alternatif pengadaan vaksin. Pemerintah juga sedang mengkaji vaksinasi mandiri.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono semalam menyatakan kepada Kompas, setelah Yogyakarta, Presiden Jokowi akan meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi di sejumlah kota lainnya. "Semua daerah sama, akan didatangi Presiden. Masih dibahas kota-kota lainnya yang akan dikunjungi dan dlihat langsung oleh Presiden. Kebetulan hari ini (Senin sore) ke Yogya karena dirangkai dengan peresian kereta api komuter Yogyakarta-Solo," ujar Heru.