Partai Keadilan Sejahtera menggelar Rapat Kerja Nasional 2021 selama lebih dari dua pekan, yakni 1-18 Maret 2021. Dalam pidatonya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyatakan akan merumuskan strategi partai 5 tahun mendatang.
Oleh
RINI KUSTIASIH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Partai Keadilan Sejahtera melaksanakan Rapat Kerja Nasional atau Rakernas 2021, selama lebih dari dua pekan, yakni 1-18 Maret 2021 mendatang. Dalam rakernas kali ini, PKS akan merumuskan strategi-strategi partai dalam lima tahun mendatang, termasuk menyiapkan pemenangan elektoral pada pemilu serentak 2024.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam pidato pembukaan rakernas yang disiarkan secara daring, Senin (1/3/2021) di Jakarta, mengatakan, rakernas kali ini bertema “Terus Melayani dan Membela Rakyat.” Ia mengatakan, ada tiga koridor penting dalam penyusunan program-program PKS lima tahun mendatang. Koridor pertama ialah landasan gagasan, yakni harus berakar kepada nilai-nilai Islam yang universal dan rahmatan lilalamin. Selanjutnya, program-program PKS harus membawa semangat nilai-nilai Pancasila, Konstitusi UUD NRI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika.
“PKS meyakini bahwa misi kebangsaan dan misi keislaman adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Inilah sikap yang dicontohkan oleh Para Pendiri Bangsa seperti Ir Soekarno, Dr M Hatta, M Natsir, H Agus Salim, KH Wahid Hasyim dan pendiri bangsa lainnya,” katanya.
“PKS meyakini bahwa misi kebangsaan dan misi keislaman adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Inilah sikap yang dicontohkan oleh Para Pendiri Bangsa seperti Ir Soekarno, Dr M Hatta, M Natsir, H Agus Salim, KH Wahid Hasyim dan pendiri bangsa lainnya”
Selain itu, program-program PKS harus mengacu pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai, serta ketentuan di internal partai, seperti pedoman, panduan, arahan pimpinan, dan platform kebijakan pembangunan partai.
Koridor kedua yang akan diacu, menurut Syaikhu ialah landasan pelaksanaan program yang bersifat solutif dan memegang prinsip kolaboratif. “Apalagi ketika PKS membangun posisi politik sebagai oposisi, maka PKS harus rajin membangun komunikasi dan kolaborasi dengan elemen-elemen koalisi masyarakat sipil, elemen-elemen kebangsaan dan elemen-elemen keumatan, baik yang satu agama maupun lintas agama,” ujarnya.
Koridor ketiga, yakni landasan pemenangan elektoral. Menurut Syaikhu, dari lima kali pemilu yang diikuti PKS, basis suara partai islam itu sekitar 8-8.5 juta suara. Dalam Pemilu 2019, PKS berhasil melakukan ekspansi di luar basis suaranya dengan tambahan 3 juta suara. Capaian ini, lanjutnya, akan berusaha ditingkatkan dalam kepengurusan PKS di bawah kepemimpinannya. Oleh karena itu, penyusunan program-program akan menjadi kunci bagi peningkatan suara partai dalam pemilu berikutnya.
“Paling tidak ada dua kunci utama daya ungkit yaitu inovasi dan multiplikasi. Kita semua harus terus mengasah pikiran-pikiran kita agar program-program PKS relevan dengan situasi kekinian. Kita harus keluar dari pikiran-pikiran lama menuju pikiran-pikiran baru yang fresh dan menginspirasi,” ucapnya.
PKS terutama ingin menggaet lebih banyak lagi suara dari kalangan anak muda, sebab kelompok generasi milenial dan generasi Z mendominasi komposisi penduduk Indonesia, yakni mencapai 53 persen dari 270 juta jiwa penduduk. Syaikhu mengatakan, hal ini harus mampu dikelola oleh partai dengan berbagai program yang berkualitas dan berorientasi pada pelayanan dan pembelaan kepada rakyat.
“Tawarkan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan generasi saat ini. Tanpa adanya inovasi maka kita akan terjebak dalam rutinitas, business as usual, dan akhirnya kita stagnan tidak ada progress. Jadikan bonus demogra? sebagai sebuah keberkahan dengan mempersiapkan diri dengan baik,” ungkapnya.
Oleh karena itu, menurut Syaikhu, partainya harus mencari faktor pengganda (multiplikasi) agar bisa tumbuh dengan lebih cepat dan masif. Sumber-sumber penggandaan suara itu harus dicari, dan PKS harus keluar dari zona nyaman. “Ini membutuhkan sikap dewasa, terbuka dan adaptif dengan berbagai perubahan,” ujarnya.
Keseriusan PKS
Sementara itu, dalam konferensi pers secara daring, Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, rangkaian rakernas kali yang dilakukan lebih dari dua pekan menunjukkan keseriusan PKS dalam menata partai dan menyusun kemenangan pada 2024. Di masa pandemi ini, penyelenggaraan rakernas akan dilakukan secara campuran (hybrid), yakni dengan daring (online) dan luring (offline). Pada pelaksanaan 1-15 Maret, rakernas digelar secara daring, sedangkan 16-18 Maret digelar secara luring.
Aboe Bakar mengatakan, partainya akan fokus pada dua hal, yaitu program-program pelayanan dan pembelaan rakyat. Dalam kondisi pandemi Covid-19 dan bencana alam yang terjadi di berbagai daerah, menurut dia, PKS akan konsen pada misi pelayanan sosial dan kemanusiaan.
“Kedua, PKS berkomitmen menjadi demokrasi sehat. Sebagai partai oposisi, kami punya kewajiban moral sebagaimana diatur di dalam UUD 1945, yakni membela masyarakat yang belum menikmati kesejahteraan dan keadilan. Prinsip keadilan sosal adalah cita-cita akhir bangsa,” ujarnya.
"PKS berkomitmen menjadi demokrasi sehat. Sebagai partai oposisi, kami punya kewajiban moral sebagaimana diatur di dalam UUD 1945, yakni membela masyarakat yang belum menikmati kesejahteraan dan keadilan. Prinsip keadilan sosal adalah cita-cita akhir bangsa”
Kendati demikian, rakernas PKS juga akan membahas berbagai isu terbaru, termasuk rencana revisi UU Pemilu, RUU Minuman Keras, kasus jiwasraya, dan berbagai isu lainnya. PKS juga tetap pada posisinya untuk mendukung dilakukannya Pilkada 2022 dan 2023.
Saat ditanyai apakah PKS juga akan mulai menyeleksi calon-calon presiden yang akan mereka usung pada Pemilu 2024, Aboe Bakar mengatakan, hal itu bersifat dinamis. Namun, yang pasti partainya akan berlomba-lomba mencari simpati rakyat, tetapi bukan untu mencari atensi atau perhatian, tetapi untuk melayani kepentingan mereka, dengan harapan akan ada capaian elektoral, 2024.
Mengenai target kursi di DPR, Aboe Bakar mengatakan, dengan 50 kursi PKS yang ada saat ini, pada prinsipnya akan berusaha terus ditingkatkan hingga dua kali lipat, atau 100 kursi. Namun, sebagai target realistis, penambahan hingga 86 kursi adalah sesuatu yang mungkin dilakukan.