Konektivitas Digital untuk Perkuat Persatuan dan Kesatuan
Presiden Jokowi meluncurkan program Konektivitas Digital 2021. Lima tahun terakhir pemerintah bekerja keras membangun konektivitas nasional. Selama ini, pemerintah memang prioritaskan pembangunan infrastruktur digital.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas nasional, baik fisik maupun digital, menjadi prioritas pemerintah selama lima tahun terakhir. Tak hanya untuk kepentingan ekonomi, konektivitas juga dianggap penting untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Presiden Joko Widodo, saat meluncurkan program Konektivitas Digital 2021 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (26/2/2021), mengungkapkan, lima tahun terakhir pemerintah bekerja keras membangun konektivitas nasional. Peningkatan konektivitas dilakukan dengan membangun tol laut, jaringan rel kereta api, jalan tol, bandar udara, pelabuhan, serta jalan-jalan di daerah perbatasan.
Bersamaan dengan itu pemerintah juga membangun infrastruktur penunjang konektivitas digital yang menghubungkan seluruh pelosok nusantara. Infrastruktur konektivitas digital itu disebut tol langit.
“Semua ini bukan untuk kepentingan ekonomi semata, bukan. Tetapi juga merangkai negara-negara kita yang sangat besar, dan tentu saja untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan kita sebagai sebuah bangsa besar,” kata Presiden.
“Semua ini bukan untuk kepentingan ekonomi semata, bukan. Tetapi juga merangkai negara-negara kita yang sangat besar, dan tentu saja untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan kita sebagai sebuah bangsa besar”
Program konektivitas digital 2021 yang diluncurkan untuk mendukung infrastruktur konektivitas fisik yang dibangun pemerintah. Program konektivitas digital diantaranya berupa penyediaan satelit multifungsi milik pemerintah bernama Satria; pembangunan menara-menara telekomunikasi hingga ke wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal; beasiswa talenta digital; serta gerakan literasi nasional digital.
Pembangunan infrastruktur penunjang konektivitas digital itu, menurut Presiden, juga bertujuan untuk mempercepat pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air. Selain itu juga untuk mendukung sinergi budaya Nusantara yang beragam.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi juga mengharapkan adanya peningkatan pemanfaatan Palapa Ring. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) diperintahkan untuk melanjutkan proyek jaringan serat optik tersebut agar bisa maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Saya minta Menkominfo (Johhny G Plate) untuk memastikan agar Palapa Ring tidak hanya berhenti sebagai backbone saja, tapi harus tersambung ke rumah tangga agar investasi besar di Palapa Ring segera bisa dimanfaatkan seluruh rakyat yang sangat membutuhkan dalam masa pandemi sekarang ini,” kata Presiden.
Kemandirian digital
Dalam acara yang juga dihadiri Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menkominfo Johnny G Plate, Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa transformasi digital merupakan solusi cepat dan strategis yang dapat membawa Indonesia menuju masa depan. Tetapi penting pula menjadikan kemandirian sebagai prinsip dalam transformasi digital di Indonesia.
“Kita harus memastikan transformasi digital hangan hanya menguntungkan pihak luar, jangan hanya menambah impor, ini yang selalu saya tekankan. Sangat penting kita menciptakan kedaulatan dan kemandirian digital,” tuturnya.
Transformasi digital harus bisa mendorong penggunaan produk-produk dalam negeri, serta mendorong penguasaan teknologi digital mutakhir oleh semua anak bangsa. Dengan begitu Indonesia tak kan menjadi korban ketidakadilan dari raksasa digital dunia.
Karena itu, Presiden berharap program konektivitas digital 2021 menjadi momen penting untuk menghubungkan Indonesia dengan teknologi dan pola pikir baru. Selain itu juga menghubungkan Indonesia dengan kesempatan bisnis global baru dan masa depan baru menuju Indonesia maju.
Prangko vaksinasi
"Prangko ini merepresentasikan Indonesia sebagai negara yang dengan cepat dan sigap memerangi pandemi Covid-19 melalui vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat agar dapat mencapai kekebalan kelompok"
Sementara selain konektivitas digital, pemerintah juga meluncurkan prangko seri vaksinasi nasional Covid-19. Prangko bergambar aktivitas Presiden Jokowi yang tengah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 itu diluncurkan untuk mengenang perjuangan bangsa Indonesia melawan pandemi penyakit yang disebabkan virus SARS-Cov-2.
"Prangko ini merepresentasikan Indonesia sebagai negara yang dengan cepat dan sigap memerangi pandemi Covid-19 melalui vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat agar dapat mencapai kekebalan kelompok," kata Johnny saat menyampaikan laporan kepada Presiden.